1.2. Perumusan Masalah
1. Apakah ada perbedaan hasil hidrolisis pati menjadi gula pereduksi dengan memanfaatkan HCl 0,5 N, HCl 0,5 N dengan isolat Aspergillus flavus,
HCl 0,5 N dengan isolat Aspergillus niger, HCl 0,5 N dengan isolat Aspergillus flavus dan Aspergillus niger ?
2. Apakah waktu fermentasi mempengaruhi kadar etanol yang dihasilkan ?
1.3. Hipotesis
1. Ada perbedaan hasil hidrolisis pati menjadi gula pereduksi dengan memanfaatkan HCl 0,5 N, HCl 0,5 N dengan isolat Aspergillus flavus,
HCl 0,5 N dengan isolat Aspergillus niger, HCl 0,5 N dengan isolat Aspergillus flavus dan Aspergillus niger.
2. Waktu fermentasi mempengaruhi kadar etanol yang dihasilkan.
1.4. Tujuan
1. Mengetahui perbedaan hasil hidrolisis pati menjadi gula pereduksi dengan memanfaatkan HCl 0,5 N, HCl 0,5 N dengan isolat Aspergillus flavus,
HCl 0,5 N dengan isolat Aspergillus niger, HCl 0,5 N dengan isolat Aspergillus flavus dan Aspergillus niger.
2. Mengetahui waktu fermentasi yang menghasilkan kadar etanol yang optimal.
1.5. Manfaat
Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui jenis isolat atau mikroorganisme yang dapat menghidrolisis pati menjadi gula pereduksi secara
optimal dan mengetahui waktu fermentasi yang menghasilkan kadar etanol yang optimal.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tanaman Ubi jalar Ipomoea batatas L
Sebagian besar ahli botani mengatakan bahwa tanaman ubi jalar berasal dari daerah tropis Amerika. Wilayah penyebarannya meliputi Panama, bagian
utara Amerika Selatan dan Kepulauan Karibia. Tanaman ubi jalar merupakan famili Convolvulacea dengan genus Ipomoea yang memiliki nama jenis Ipomoea
batatas L Sarwono, 2005. Ubi jalar termasuk tanaman kotiledon biji berkeping dua dan tanaman
semusim yang memiliki umbi, batang, daun, bunga dan biji Rukmana, 1997. Pertumbuhan tanaman ini seperti semak atau menjalar. Akar ubi jalar dapat
dibedakan menjadi dua tipe yaitu akar penyerap hara di dalam tanah yang disebut akar sejati dan akar penyimpan energi hasil fotosintesis yang disebut ubi atau
umbi Sarwono, 2005. Setiap tanaman ubi jalar biasanya memiliki 4-10 umbi. Bentuk umbi ada
yang bulat besar, lonjong kecil memanjang, atau bentuknya tidak beraturan. Warna kulit umbi dari ungu-kemerahan, sampai kuning keputihan dan kuning
jingga. Daging umbi berpati dan bertekstur padat dengan warna daging umbi ada yang putih, kuning, kuning-kemerahan, dan ungu. Umbi ubi jalar selalu bermata
sehingga dapat digunakan untuk bibit perbanyakan tanaman Sarwono, 2005.
6