4.2. Analisis Aktivitas Enzim dengan FDA
Flourescein Diacetate
Analisis berikutnya adalah aktivitas enzim yang dihasilkan oleh kapang
dengan FDA Flourescein Diacetate. Prinsip penggunaan FDA adalah
kemampuan FDA untuk berikatan dengan enzim untuk menghasilkan fluoresens yang dapat dibaca nilai absorbannya pada panjang gelombang 490 nm. Jumlah
FDA yang terhidrolisis menunjukkan jumlah enzim yang dihasilkan oleh kapang Breeuwer, 1996.
Gambar 16. Reaksi Hidrolisis FDA Oleh Enzim Breeuwer, 1996
Pada Gambar 17 menunjukkan aktivitas enzim selama proses biosolubilisasi batubara. Pada hari ke-0 inkubasi sudah mulai terlihat adanya
aktivitas enzim pada seluruh kapang kemudian terus meningkat pada hari ke-7 inkubasi dengan absorbansi tertinggi pada kapang 14AD dengan nilai absorbansi
0,265. Pada hari ke-14 inkubasi terjadi penurunan nilai absorbansi kecuali pada kapang 18 HJ mengalami peningkatan dengan nilai absorbansi 0,255. Pada hari
ke-21 dan 28 inkubasi seluruh kapang mengalami penurunan nilai absorbansi.
44
0.05 0.1
0.15 0.2
0.25 0.3
7 14
21 28
35
Waktu Hari A
b so
rb an
s i
49 0 n
m
14AD 18HJ
20B 25A
Gambar 17. Aktivitas Enzim pada Produk Biosolubilisasi Batubara
dengan Kapang Yang Berbeda
Meningkatnya aktivitas enzim pada hari ke-7 inkubasi disebabkan kapang mulai mensekresikan enzim ekstraselulernya ke medium untuk memecah molekul
substrat batubara menjadi senyawa yang lebih sederhana. Secara umum kapang hanya mampu mengabsorbsi nutrien terlarut berukuran kecil seperti monosakarida
dan asam amino. Seandainya nutrien tersedia dalam bentuk disakarida maka harus dihidrolisis terlebih dahulu menjadi monosakarida sebelum akhirnya dapat
digunakan oleh kapang untuk proses metabolismenya, sehingga ketersediaan nutrisi bagi kapang sangat tergantung pada pelepasan enzim-enzim solubilisasinya
Deacon, 1997. Semakin banyak enzim yang berikatan dengan substrat, kecepatan reaksi
semakin meningkat dan semakin banyak kompleks enzim-substrat yang terbentuk. Maka produk yang terbentuk pun semakin banyak. Dalam reaksinya enzim Enz
akan mengadakan ikatan dengan substrat S dan membentuk kompleks enzim-
45
substrat EnzS. EnzS ini akan dipecah menjadi hasil produk P dan enzim bebas Enz Indah, 2004.
Gambar 18 . Reaksi Enzim dan Substrat pada Pembentukan Produk
Indah, 2004 Penurunan aktivitas enzim pada hari ke-14 hingga hari akhir inkubasi
dapat disebabkan karena berkurangnya konsentrasi substrat batubara yang telah tersolubilisasi ke dalam medium menjadi produk. Berkurangnya konsentrasi
substrat berimplikasi pada jumlah enzim yang dikeluarkan oleh kapang. Akibatnya enzim yang dikeluarkan oleh kapang untuk memecah substrat
batubarapun berkurang sehingga aktivitasnya menurun. Sebagaimana prinsip kinetika reaksi enzimatis, konsentrasi substrat
berbanding lurus dengan aktivitas enzim. Kecepatan reaksi akan meningkat sampai suatu batas maksimum V dimana enzim telah jenuh dengan subtrat
gambar 19, semakin banyak substrat dalam medium maka enzim ekstraseluler yang dikeluarkan oleh kapang pun semakin banyak, begitupun sebaliknya.
Konsentrasi enzim inilah yang berpengaruh terhadap aktivitas enzim. Aktivitas enzim dan konsentrasi enzim memiliki hubungan berbanding lurus. Hal ini berarti
semakin besar konsentrasi enzim, semakin besar pula aktivitas enzim dan semakin cepat reaksi yang dikatalisis enzim, begitupun sebaliknya.
46
Gambar 19. Pengaruh S Terhadap Aktivitas katalitik Enzim
4.3. Solubilisasi Batubara