A. Vibrasi Regangan Streching
Dalam vibrasi ini atom bergerak terus sepanjang ikatan yang menghubungkannya sehingga akan terjadi perubahan jarak antara keduanya,
walaupun sudut ikatan tidak berubah. Vibrasi regangan ada dua macam Giwangkara, 2006.
1. Regangan Simetri, unit struktur bergerak bersamaan dan searah dalam satu bidang datar.
2. Regangan Asimetri, unit struktur bergerak bersamaan dan tidak searah tetapi masih dalam satu bidang datar. Sebagaimana gambar berikut:
Gambar 10. Vibrasi Renggangan Giwangkara, 2006
B. Vibrasi Bengkokan Bending
Jika sistem tiga atom merupakan bagian dari sebuah molekul yang lebih besar, maka dapat menimbulkan vibrasi bengkokan atau vibrasi deformasi yang
mempengaruhi osilasi atom atau molekul secara keseluruhan. Vibrasi bengkokan ini terbagi menjadi empat jenis Giwangkara, 2006.
1. Vibrasi Goyangan Rocking, unit struktur bergerak mengayun asimetri tetapi masih dalam bidang datar.
27
2. Vibrasi Guntingan Scissoring, unit struktur bergerak mengayun simetri dan masih dalam bidang datar.
3. Vibrasi Kibasan Wagging, unit struktur bergerak mengibas keluar dari bidang datar.
4. Vibrasi Pelintiran Twisting, unit struktur berputar mengelilingi ikatan yang menghubungkan dengan molekul induk dan berada di dalam bidang
datar.
Gambar 11. Vibrasi Bengkokan Giwangkara, 2006
Jika suatu senyawa organik disinari dengan sinar infra-merah yang mempunyai panjang gelombang tertentu, akan didapatkan bahwa beberapa
frekuensi tersebut diserap oleh senyawa tersebut. Sebuah alat pendetektor yang diletakan di sisi lain senyawa tersebut akan menunjukkan bahwa beberapa
frekuensi melewati senyawa tersebut tanpa diserap sama sekali, tapi frekuensi
28
lainya banyak diserap. Beberapa banyak frekuensi tertentu yang melewati senyawa tersebut diukur sebagai persen transmitan Sudjadi, 1985.
Gambar 12. Instrumentasi FTIR Dokumen Pribadi, 2010
Pada sistem optik FTIR digunakan radiasi LASER Light Amplification By Stimulated Emmission of Radiation
yang berfungsi sebagai radiasi yansg diinterferensikan dengan radiasi infra merah agar sinyal radiasi infra merah yang
diterima oleh detektor secara utuh dan lebih baik. Detektor yang digunakan dalam spektrofotometer FTIR adalah TGS Tetra Glycerine Sulphate atau MCT
Mercury Cadmium Telluride. Detektor MCT lebih banyak digunakan karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan detektor TGS yaitu memberikan
respon yang lebih baik pada frekuensi modulasi tinggi, lebih sensitif, cepat tidak dipengaruhi oleh temperatur, sangat selektif terhadap energi vibrasi yang diterima
dari radiasi infra merah Giwangkara, 2006.
29
30
Tabel 5.
Beberapa Contoh Nilai Frekuensi Gugus Fungsi
Gugus Fungsi Panjang Gelombang
Frekuensi cm
-1
O-H Alkoholfenol bebas Asam karboksilat
H yang terikat 2,74-2,79
3,70-4,0 2,82-3,12
3580-3650 2500-2700
3210-3550 NH Amina primer,
sekunder dan amida 6,10-6,45 3140-3320
CH Alkana Alkena
Alkuna Aromatik
3,37-3,50 3,23-3,32
3,03 ~ 3,30
2850-2960 3010-3095
3300 ~ 3030
CH
2
Bending 6,83
1465 CH
3
Bending 6,90-7,27 1450-1375
CC Alkuna Alkena
Aromatik 4,42-4,76
5,95-6,16 ~ 6,25
2190-2260 1620-1680
1475-1600 C=O Aldehid
Keton Asam
Ester Anhidrida
5,75-5,81 5,79-5,97
5,79-5,87 5,71-5,86
5,52-5,68 1720-1740
1675-1725 1700-1725
1720-1750 1760-1181
CN Nitrit 4,35-5,00
2000-3000 NO
2
Nitro 6,06-6,67
1500-1650 Hermanto,2008
2.3.3. Gas Chromatography Mass Spectrometry GC-MS