C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui narasi pesan moral yang terkandung dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy tentang tokohnya dan alur cerita.
2. Manfaat penelitian
a. Manfaat Akademis Penelitian ini dapat menjadi sebuah kajian yang menarik dalam
menyampaikan pesan moral yang akan diharapkan akan memberikan kontribusi yang bagus dan positif pada khazanah keilmuwan dalam
bidang dakwah dan moral melalui media novel. Manfaat lainnya adalah tulisan ini dapat menambah aspek kajian KAB.
b. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan menambah
wawasan yang dalam untuk mahasiswa dan elemen masyarakat luas. Serta memberikan wawasan pada generasi muda tentang bagaimana
kita tetap menerapkan ajaran-ajaran Islam yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan analisis narasi
narative analysis yaitu studi tentang struktur pesan atau telaah mengenai
aneka fungsi bahasa pragmatic.
8
Metode analisis narasi berbeda dengan metode kuantitatif yang menekankan pada pertanyaan “apa” what, analisis
narasi lebih melihat “bagaimana” how dari suatu pesan atau teks komunikasi. Dengan metode ini, tidak hanya diketahui pesan apa saja yang terkandung
dalam novel Bumi Cinta, tetapi bagaimana pesan itu dikemas dan diatur sedemikian rupa dalam bentuk cerita. Melalui analisis narasi tidak hanya
mengetahui isi teks. Tetapi bagaimana juga pesan itu disampaikan lewat cerita. Macam apa yang disampaikan. Analisis narasi lebih melihat
bagaimana isi pesan yang akan diteliti.
Mengolah narasi atau cerita yaitu dengan cara di mana makna dan kegemaran dapat terbina dan tersusun baik dari dalam dan luar media. Dua
poin kajian sistematik dari narasi di media modern, adalah sebagai Pertama, teori narasi menganjurkan bahwa ceritakisah dalam media apapun dan budaya
manapun saling berbagi keunggulan tertentu. Kedua, tetapi media tertentukhusus mampu untuk “menceritakan” kisah dengan cara yang
berbeda. Hal ini sangat berharga bahwa manusia hampir tidak pernah menemukan pemisahan suatu cerita dari harapan tersebut.
9
V. Propp menyimpulkan ke dalam delapan ruang tindakan atau peranan, yaitu: 1. The villain atau Tokoh jahat dalam cerita rakyat adalah
seorang tokoh yang memerankan peran penjahat atau atagonis. 2. The Hero atau pahlawan. 3. The donor atau donor, yang menyediakan sebuah objek
dengan beberapa properti. 4. The Helper atau penolong, yang membantu pahlawan. 5. The Princess atau sang putri.6. Her Father atau ayahnya. 7. The
8
Alex Sobur, Analisis Teks Media-Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotic, Dan Analisis Framing Bandung: PT. Reamaja Rosdakarya, 2001.
9
Gill Braston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book London dan New York: Routledge, h.32.
dispatcher atau orang yang menyuruh, 8. The false hero atau pahlawan palsu.
10
Tzvetan Todorov; mengatakan bahwa semua cerita dimulai dengan ‘keseimbangan’
di mana
beberapa potensi pertentangan
berusaha ‘diseimbangkan’ – pada suatu waktu. Teorinya mungkin terdengar seperti
klise bahwa semua cerita punya awal, pertengahan dan sebuah akhir. Ide keseimbangan menandai sebuah keadaan, dalam sebuah cara-cara terntentu.
11
2. Subjek dan Objek Penelitian Adapun subjek penelitian ini adalah novel Bumi Cinta karya
Habiburrahman El Shirazy. Sedangkan objek penelitiannya hanya fokus pada analisis narasi pesan moral yang terdapat pada novel Bumi Cinta.
3. Teknik dan Alat Pengumpulan data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik catat,
karena data yang ada berupa teks. Sedangkan, langkah-langkah pengumpulan data adalah membaca novel Bumi Cinta secara berulang-ulang kemudian
mencatat kalimat-kalimat yang menyatakan isi pesan yang mengandung nilai moral dari delapan karakter tokoh dan alur diatas..
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini, adalah studi dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data-data berupa buku-buku
penelitian, buku dakwah, buku komunikasi, yang berkaitan dengan cerita narasi yang ada dalam novel yang diteliti ini.
10
Ibid, h. 34.
11
Ibid, h. 36.