Klimaks Puncak Konflik Middle story Pertengahan Cerita

akan masuk ke Metropole Hotel dengan menyamar berpenampilan persis seperti Ayyas. Hasil rekaman dari Linor sangat membantu penyamaran itu. Setelah itu anak buah Ben Salomon akan menampakkan diri kepada pihak keamanan di dekat apartemen di mana Ayyas menginap, sehingga pihak keamanan akan sangat mudah menarik benang merah. …. 21 Sementara Yelena mengalami perang batin yang hebat antara memilih berhenti menjalani profesinya sebagai wanita penghibur dan terbebas dari cengkraman Olga Nikolayenko, atau melanjutkan profesinya supaya aman dari ancaman Olga. Sebab ia sendiri sudah jenuh dengan dunia gelapnya dan ingin hidup normal sebagaimana biasa umumnya orang. Namun di lain pihak pengaruh Olga Nikolayenko di dunia hitam begitu luas, dan itu akan berujung pada kecelakaan dirinya bila ia menolak untuk kembali bekerjasama dengan Olga. … “Aku minta saran pada kalian, apa yang harus aku lakukan? Apakah aku sebaiknya bertahan, dan meminta perlindungan polisi? Ataukah aku lari saja dari sini sejauh-jauhnya, tapi kemana? Olga Nikolayenko juga memiliki jaringan di hampir seluruh kota besar di Rusia. Aku tidak tahu harus bagaimana?” Yelena bercerita dengan berlinang air mata. Ayyas mendengarkan dengan hati iba.dasn Linor yang biasanya dingin dasn tidak mudah kasihan, kali ini dia agak tersenth. Ia bisa membayangkan betapa menderitanya Yelena selama ini. Kelihatannya dia ceria, hidup glamor dan mewah. Tetapi ia sesungguhnya ia bagai binatang piaraan Olga Nikolayenko. Dan Yelena tidak bisa berbuat sekehendak hatinya. Ia harus mengikuti aturan main yang dibuat Olga. Yelena tidask berbeda denngan sapi erah yang terus diperah segala-galanya. Susunya, keringatnya, darahnya dan dagingnya oleh Olga Nikolayenko. …. 22 Begitupun Linor, ia memasuki ranah persoalan yang juga sama halnya dengan kedua tokoh di atas. Di awali dengan munculnya sisi 21 Ibid, h. 262-263. 22 Ibid, h. 285. ke4manusiaan dalam dirinya ketika ia bimbang untuk melakukan pembunuhan seorang mahasiswa MGU. …”Linor sudah mengamati gerak-gerik gadis itu. Ibarat kata, di mana pun berada, bayangan gadis tak pernah luput dari mata spionase Linor. Sungguh, baginya sangat mudah menyelesaiakan yugasnya. Masalahnya adalah, entah kenapa untuk kali ini dia tidak ingin membunuh. Gadis itu sedang menjadi kebanggaan ayah dan ibunya. Ia tahu itu. Gadis itu selain kuliah di MGU juga belajar musik di Moscow state conservatory. Dan ia telah melihat dengan mata dan kepalanya sendiri betapa berbakatnya gadis itu memainkan biola. Ia sendiri mengakui dalam hatinya, kalau kemampuan biola gadis itu terus diasah, ia bisa kalah piawai dengannya. Dalam memainkan biola, gadis itu memiliki tiga elemen yang tidak dimiliki semua orang; bakat, kecerdasan, dan keetekunan. Sementara dirinya, hanya di topang oleh kecerdasan dan ketekunan saja. Soal bakat, ia merasa tak meilikinya. Karena memang bakat itu sifatnya bawaan sejak lahir. Ia pembeerian Tuhan yang tak bisa diirikan. Entah kenapa, biasanya ia tidak pernah memiliki belasa kasihan kepada siapa pun itu tapi kali ini ia teringat dirinya beberapa tahun yang lalu. Gadis itu mirip dirinya beberapa tahun yang lalu, ketika belajar bermain biola dengan di dampingi oleh ibunya. Ia tidak sampai hati membunuh gadis itu, karena membunuh gadis itu sseolah ia membunuh dirinya sendiri. Akan tetapi, jika ia tidak melaksanakan tugasnya, ia sendiri akan di eksekusi oleh Ben Solomon atau agen lainnya. Dan ada pilihan baginya; membunuh gadis itu, atau ia mati di bunuh oleh Ben Solomon. Bulu kuduknya tiba-tiba berdiri merinding. …. 23

3. Ending Penyelesaian

Ending dari novel ini diakhiri dengan beberapa peristiwa menakjubkan yang dialami oleh para tokoh. Pengarang dengan sengaja membuat perjalanan beberapa tokoh di dalamnya seperti tak saling berkaitan. Misalkan, cerita Ayyas yang akhirnya pindah dan tinggal 23 Ibid, h. 215-216. bersama dengan Pak Joko di apartemennya. Lalu Yelena yang kemudian hidup normal ditemani Bibi Margareta di apartemennya setelah lolos dari ancaman Olga Nikolayenko berkat bantuan Linor. Kemudian Linor pun pergi ke Kiev menemui ibunya, Madam Ekaterina hingga berujung pada pertemuannya dengan cahaya hidayah. Namun yang menakjubkan dan di luar bayangan pembaca, pengarang dengan lihainya merangkai kembali alur hidup masing-masing tokoh tadi yang seolah berakhir dengan tak berkaitan menjadi sebuah jalina alur baru yang segar dan dramatis. Itu dapat dilihat pada paparan pengarang akan sosok Devid yang semula hanya dimunculkan pada bagian awal-awal cerita, tetapi pada akhirnya justru dipertemukan olehnya dengan Yelena jelang saat di mana Yelena mendapatkan Hidayah. Lantas keduanya yang semula sama-sama memiliki latar kehidupan kelam akhirnya menikah dalam payung cahaya kebenaran Islam. Sedangkan Linor yang tadinya pergi ke Kiev menemui ibunya sembari menyimpan kekesalan terhadap Ayyas, dibuat seolah lepas dari alur cerita sebelumnya yang kesannya semakin jauh berseberangan dengan alur hidup tokoh-tokoh yang lain. Linor lalu melulu digambarkan mengalami kilas balik kehidupan keluarganya yang sebenarnya warga Muslim Palestina lewat cerita Madam Ekaterina. Ia lalu menyesali akan semua kebenciannya selama ini terhadap Islam. Karena ia sesungguhnya adalah bagian dari kehidupan orang-orang yang selama ini ia benci. Dari semua cerita yang dikisahkan oleh Madam Ekaterina – ibu angkatnya yang juga seorang Yahudi tetapi telah menjadi Muslim itu, ia pun tergugah batinnya dan membuatnya tertarik untuk mempelajari Islam lebih dalam. Setelah melalui proses lika-liku pencarian kebenarannya akan Islam ia kemudian mendapatkan hidayah dan menjadi seorang muslimah dengan kepribadian yang berbanding terbalik dengan Linor sebelumnya. Begitu juga dengan Ayyas, ia pun dikisahkan telah menemukan kehidupan yang tenang dan nyaman dari godaan keimanan selama tinggal bersama Pak Joko di apartemennya. Sehari-harinya ia dapat kembali fokus dengan penelitian tesisnya serta sisa waktunya yang lainnya dihabiskan dengan mengajar anak-anak muslim Moskwa mengaji. Dan di luar dugaan, Ayyas dan Linor yang seolah telah berseberangan haluan jalan hidupnya lantas dipertemukan kembali oleh pengarang. Lalu dari pertemuan keduanya lahirlah sebuah pertalian batin nan dahsyat atas dasar keimanan dan cahaya Ilahiyah, yakni cinta. Dan walaupun cuma sekilas gambaran yang disajikan pengarang akan pertalian cinta keduanya, tetapi kemasan yang dibingkai pengarang begitu menarik. Tambahan pula pengarang sengaja memunculkan efek dramatis pada akhir cerita dengan syahidnya Linor atau Sofia Ezuddin akibat ditembak oleh agen Mosad anak buah dari Ben Solomon. Demikianlah gambaran alur atau jalan cerita pada novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Dalam paparan penulis berkaitan dengan alur ini, sengaja disertakan juga dengan petikan singkat narasi