Beginning Pengenalan Cerita Alur Jalan Cerita

oleh penolakan Ayyas terhadap perbuatan asusila yang dilakukan oleh Sergei dan Linor di ruang tamu Apartemen. Dan di sisi lain Linor dan Sergei pun menganggap Ayyas telah mengganggu kesenangan mereka dengan membunyikan suara muratal keras-keras. …”Ayyas membuka pintu dan terkejut bukan kepalang. Ayyas menyaksikan adegan yang tidak boleh disaksikan oleh siapapun. Ayyas langsung memalingkan mukanya dan beristighfar sejadi- jadinya. Di atas sofa linor bergumul dengan seoraang lelaki bule dan melakukan hal yang diharamkan oleh semua agama. Tubuh Ayyas langsung kaku. Ia tidak tahu harus berbuat apa. “Hei kawan kenapa berdiri saja di situ, kemarilah” lelaki bule itu menyapanya dengan terang-terangan mengajaknya berbuat dosa besar yang tidak pernah dibayangkannya sama sekali. “Ayyas membaca isti’adzah dan meludah ke kiri tiga kali. Lalu melewati ruang tengah dengan cepat dan masuk ke kamarnya tanpa menoleh sedikitpun ke arah dua setan terkutuk itu. Ayyas membanting pintu kamarnya dengan keras. Ia mendengar sumpah serapah lelaki bule itu. Dan sebentar kemudian ia masih mendengar suara kemaksiatan dari ruang tamu itu. Ayyas langsung menyalakan laptopnya dan membunyikan murattal sekeras- kerasnya sampai ia merasa aman. … Ayyas membuka pintu kamarnya, dan di hadapannya seorang lelaki bule muda berdiri tegak memelototinya. Di belakangnya berdiri Linor dengan pakaian seadannya dengan mimic wajah yang sangat buruk. Bule itu hanya mengenakan celana panjangnya. Telunjuk kanan bule itu langsung menuding ke arah Ayyas, dan berkata kepada Ayyas dengan nada menghardik, “Hai brengsek Suara dari laptopmu itu mengganggu kami Kau mau aku pecahkan laptopmu itu” Mendengar kata-kata yang sangat memusuhi dan mengintimidasi itu kemarahan Ayyas semakin bertambah. Keberaniannya naik berlipat-lipat. Spontan Ayyas menjawab, “Hai setan busuk, jaga mulutmu Ingst sekali lagi aku melihat kalian melakukan perbuatan keji seperti binatang di ruang tamu ini, aku pecahkan kepala kalian Kalau melakukan perbuatsn keji itu pergilah sana ke kandang babi, jangan mengotori ruang tamu ini Ruang tamu ini hanya untuk manusia, tidak untuk babi-babi kurap seperti kalian” …. 17 Lalu perkelahian pun tak terelakkan Penulis. 17 Ibid, h. 113-116.

b. Rising Action Meningkatnya Permasalahan

Untuk menambah permasalahan sebelum menuju pada klimaks cerita, pengarang menghadirkan serentetan peristiwa yang dialami masing-masing tokoh dalam cerita. Dimulai bagian Pertarungan Sengit sampai pada bagian Gerbang Kematian. Ayyas yang merasa tidak nyaman akan interogasi pihak kepolisian Rusia akibat perkelahiannya dengan Sergei. … Dugaan Linor benar. Belum sempat mereka menambah pembicaraan, pintu diketuk berkali-kali. Linor branjak ke pintu dan mengintip dari lubang pintu. Ia lalu berkata dengan tanpa suara mengisyatatka yang dating adalah polisi. Yelena minta Ayyas masuk ke kamarnya. Ayyas menurut tanpa membantah sedikit pun, jantungnya berdegup kencang. Ia duduk dengan pasrah. Yang ia khawatirkan adalah jiwa dua perempuan itu sepakat memfitnah dan mengirimnya ke penjara. Ia sudah mulai tahu bahwas Linor sangat tidak menyukai dirinya, hanya karena dia seorang muslim. …. 18 Kemudian kekhawatiran Linor atas kematian Sergei yang disebabkan perkelahian dengan Ayyas, di mana Sergei adalah salah satu anggota dan juga orang kepercayaan seorang bos mafia yakni Boris Melnikov. Ia takut Boris ataupun polisi mengeahui bahwa meninggalnya Sergei terjadi sewaktu bersama dengan Linor. Karena Linor telah lebih dahulu merekayasa kematian Sergei, seolah-olah kematian sergei tidak berkaitan sedikit pun dengannya. … “Setelah itu Linor membersihkan bercak darah yang ada di sofa dengan keterampilan khusus yang dimilikinya. Noda itu pun nyaris hilang, meskipun tidak seratus persen. Linor kembali memeriksa kamar tamu dan dapur dengan seksama. Setelah ia yakin tidak ada yang mengganjal di dalam hatinya, ia masuk kamar lalu memejamkan kedua matanya. Ia yakin pagi-pagi sekali akan adas 18 Ibid, h. 131.