Hakikat Penggunaan Teknologi Berbasis Media Komputer

Komputer menjadi suatu teknologi penting dalam masyarakat karena banyak digunakan dalam kegiatan bisnis, di sekolah dan dirumah. Banyak materi pembelajaran yang dapat disampaikan melalui komputer, jika peserta didik memiliki kemampuan menggunakan komputer. Materi tersebut terkait dengan tujuan pendidikan, oleh karena itu harus disajikan ukuran dalam kurikulum di sekolah dasar dan sekolah menengah. Dengan demikian materi pendidikan agama dapat dikaitan dengan penggunaan teknologi media berbasis komputer. 33 Dalam penyajian pembelajaran berbagai program aplikasi telah tersedia yang dapat digunakan sebagai bahan presentasi, seperti Microsoft PowerPoint, Macromedia Flash dan lain sebagainya. Microsoft PowerPoint 2007 merupakan program aplikasi presentasi yang sangat popular dan paling banyak digunakan saat ini untuk berbagai kepentingan presentasi, baik untuk pembelajaran disekolah-sekolah, presentasi produk, meeting, seminar dan sebagainya. Microsoft PowerPoint 2007 menjadi pilihan yang tepat bagi para pemula dalam menggunakan komputer sebagai media pembelajaran, sebab Microsoft PowerPoint 2007 mempunyai kemudahan dalam mempelajarinya. Ia tidak sesulit dan serumit aplikasi yang lainnya dalam segi pembuatan bahan pembelajaran hingga penyajian sebagai media presentasi. Salah satu aspek media yang diunggulkan mampu meningkatkan hasil pembelajaran adalah bersifat multimedia, yaitu gabungan dari berbagai unsur media teks, gambar, animasi, dan video. Adapun kelebihan multimedia sebagai bahan presentasi dapat dilihat dari pemaparan sebagai berikut: a. Keterbatasan memori jangka pendek working memory menjadi pertimbangan utama ketika mendesain pengajaran dengan menggunakan teknik pengajaran model ganda, dimana kapasitas kognitif yang efektif dalam memori jangka pendek bisa ditingkatkan bila digunakan audio dan visual. Penggunaan animasi dalam multimedia akan menstimulasi sensor visual dan audio. 34 33 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001, Cet. I, h. 236. 34 Sutrisno, Pengantar Pembelajaran Inovatif, Jakarta: Gaung Persada, 2011, h. 47-48. b. Menurut teori “Quantum Learning” peserta didik memiliki modalitas belajar yang berbeda yang dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu: visual, auditif dan kinestitik. Dengan multimedia modalitas belajar siswa dapat diatasi. 35 c. Mampu menampilkan objek-objek yang sebenarnya tidak ada secara fisik atau distilahkan dengan imagery. Secara kognitif pembelajaran dengan menggunakan mental imagery akan meningkatkan retensi siswa dalam mengingat materi-materi pelajaran. d. Mampu mengembangkan materi pembelajaran terutama membaca dan mendengarkan secara mudah. 36 Program PowerPoint merupakan salah satu software yang dirancang khusus untuk mempu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relative murah, karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk menyimpanan data data storage. Powerpoint dapat digunakan melalui beberapa tipe penggunaan: a. Personal Presentation: Pada umumnya powerpoint digunakan untuk presentasi dalam klasikal learning. Seperti kuliah, training, seminar, workshop, dll. Pada penyajian ini PowerPoint sebagai alat bantu bagi instrukturguru untuk presentasi menyampaikan materi dengan bantuan media PowerPoint. Dalam hal ini kontrol pembelajaran terletak pada guruinstruktur. b. Stand Alone: Pada pola penyajian ini, PowerPoint dapat dirancang khusus untuk pembelajaran individual yang bersifat interaktif, meskipun kadar interaktifnya tidak terlalu tinggi namun PowerPoint mampu menampilkan feedback yang sudah diprogram. c. Web Based: Pada pola ini PowerPoint dapat diformat menjadi file web html sehingga program yang muncul berupa browser yang dapat 35 Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada, 2011, h. 186. 36 Yudhi Munadi, Op.Cit., h. 150. ditampilkan internet. Hal ini ditunjang dengan adanya fasilitas dari PowerPoint untuk mempublish hasil pekerjaan anda menjadi web. 37 Dalam pembuatan PowerPoint sebagai bahan presentasi dapat dilakukan dengan mudah, yaitu secara mudah dapat dilakukan dengan membuka program aplikasi PowerPoint, kemudian menulit teks presentasi yang dikehendaki lalu mewarnai teks, membuat animasi teks, memberi background pada tampilan slide, memasukkan gambar dan video dengan teknik insert, membuat hyperlink pada media presentasi serta mengevaluasi program media presentasi. Adapun untuk estitikanya setiap slide harus memperhatikan kesesuaian materi dengan gambar, audio serta video. Warna teks dengan background juga harus memberikan kenyaman bagi mata, jangan sampai teks tidak terlihat karena backgroundnya. Teks dalam tiap-tiap slide juga harus dirancang agar tidak terlalu banyak dan memenuhi lembar slide, inti teks yang dipersingkat lebih mudah diterima dan ingat. Oleh sebab itu pembuatan materi pembelajaran dengan media PowerPoint harus memperhatikan segi kemanfaatan serta keefesiannya, agar media ini menjadi menarik dan tidak membosankan. Seperti contoh dibawah ini: Gambar 2.1 Slide Persentasi Pembelajaran 37 Rayandra Asyhar, Op. Cit., h. 186.

C. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa Pendidikan adalah “Proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan; proses, perbuatan, cara mendidik”. 38 Sedangkan menurut UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasioal Pasal 1: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 39 Untuk mempermudah pembahasan mengenai Pendidikan Agama Islam, terlebih dahulu peneliti akan mengemukakan pengertian tentang Pendidikan pada umumnya. Untuk lebih jauh memahami tentang definisi Pendidikan, maka peneliti akan mengangkat beberapa pendapat para ahli tentang Pendidikan, yang dapat diuraikan sebagai berikut; M. Alisuf Sabri yang berjudul Ilmu Pendidikan: “Pendidikan yaitu suatu ilmu yang memberikan uraian yang lengkap, sistematis, dan metodis tentang masalah-masalah yang ada kaitannya dengan proses pendidikan. ”. 40 Adapun pengertian lain dari pendidikan menurut Ngalim Purwanto dalam bukunya yang berjudul Ilmu Teoritis dan Praktis mengatakan bahwa “Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah ked ewasaan”. 41 Dari definisi yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Pendidikan adalah suatu proses atau usaha penumpukan pengetahuan dan 38 Qonita Alya, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Indah Jaya, Adipratama, Anggota IKAPI, 2009, h. 157. 39 Weinata Sairin, Himpunan Peraturan di Bidang Pendidikan, Bandung: Yrama Widya, 2013, h. 2. 40 M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005, Cet.I, h. 1. 41 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1993, Cet. VI, h. 11. keterampilan untuk mewujudkan segenap potensi yang ada dalam diri seseorang yang dilakukan dengan sengaja dan terencana, yang dilaksanakan oleh orang dewasa pendidik untuk merubah sikap dan tata laku anak-anak terdidik, dari tahap maupun prosesnya baik secara jasmani maupun rohani agar tercipta manusia yang sempurna. Bicara tentang pendidikan, cangkupannya sangat luas sekali. Dalam hal ini peneliti bermaksud untuk membahas mengenai Pendidikan Agama Islam. Agar mendapatkan gambaran tentang Pendidikan Agama Islam, berikut ini beberapa pendapat tentang definisi Pendidikan Agama Islam, yaitu: Pendidikan agama Islam adalah membina dan mendasari kehidupan anak didik dengan nilai-nilai agama dan sekaligus mengajarkan ilmu-ilmu agama islam sehi ngga ia mampu mengamalkan syari’at islam secara benar sesuai dengan pengetahuan agama. 42 Menurut Zakiah Daradjat dalam bukunya yang berjudul Ilmu Pendidikan Islam, mengatakan bahwa Pendidikan Agama Islam ialah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup Way of Life. 43 Sedangkan menurut Ramayulis dalam bukunya yang berjudul Metodologi Pendidikan Agama Islam mengatakan bahwa: “Pendidikan Agama Islam adalah Upaya sadar dan terencana menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertaqwa, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci al- Qur’an dan al-Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman.” 44 Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah Pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai ajaran Islam dan dilakukan dengan sadar untuk mengembangkan potensi anak menuju perkembangan yang maksimal dan menyiapkan anak didik untuk mengenal, memahami, menghayati, 42 Akmal Hawi, Seluk Beluk Ilmu Jiwa Agama, Palembang: IAIN Raden Fatah Press,2008, Cet. II, h. 118. 43 Zakiah Daradjat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet. VIII, h. 86. 44 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2005, Cet. IV, h. 21. mengimani, bertaqwa, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al- Qur’an dan al-Hadits, agar tidak menguasai ilmu pengetahuan agama saja akan tetapi seluruh aspek kepribadiannya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Pendidikan Agama Islam ini dimaksudkan untuk membentuk peserta didik siswa menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia yang mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. 2. Tujuan Pendidikan Agama Islam Tujuan Pendidikan Agama Islam ialah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai dilaksanakan. Tujuan pengajaran agama Islam itu harus mengandung bahan pelajaran yang bersifat menumbuhkan dan memperkuat iman, membekali dan memperkaya ilmu agama, membina keterampilan beramal, menuntun dan mengembangkan potensi yang dibawa sejak lahir sebagai manusia secara utuh, menumbuhkan dan menumpuk rasa sosial dan sifat-sifat terpuji, dan pemberian pengetahuan dan keterampilan yang dapat diamalkan dan dikembangkan dalam berbagai lapangan pekerjaan untuk mencari nafkah. 45 Menurut Ramayulis dalam bukunya yang berjudul Metodologi Pendidikan Agama Islam: “Pendidikan Agama Islam bertujuan meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.” 46 Sedangkan menurut Mahmud Yunus dalam bukunya yang berjudul Metodik Khusus Pendidikan Agama, yaitu “Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah mendidik anak supaya menjadi orang Muslim sejati, beriman teguh, beramal shaleh dan berakhhlak mulia, sehingga ia menjadi salah seorang anggota 45 Zakiah Daradjat, dkk., Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, h. 79. 46 Ramayulis, op.cit., h. 22. masyarakat yang sanggup hiduo diatas kaki sendiri, mengabdi kepada Allah dan berbakti kepada bangsa dan tanah airnya, bahkan sesame umat manusia ”. 47 Dari uraian yang dikemukakan oleh beberapa ahli mengenai tujuan Pendidikan Agama Islam, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari Pendidikan Agama Islam itu ialah untuk membentuk manusia yang berkepribadian muslim, yakni manusia yang berakhlak dan berbudi luhur sesuai dengan tuntutan agama Islam, yang taqwa dengan sebenar-benar taqwa kepada Allah swt untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dalam pelaksanaannya tujuan tersebut dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu: Pertama, tujuan operasional. Yaitu suatu tujuan yang dicapai menurut program yang telah ditentukan dalam kurikulum. Kedua, tujuan fungsional. Tujuan yang telah dicapai dalam arti kegunaannya, baik dari aspek teoritis maupun aspek praktis, meskipun kurikulum secara operasional belum tercapai. 48 Adapun tujuan akhir Pendidikan Agama Islam pada hakikatnya adalah realisasi dari cita-cita ajaran Islam itu sendiri, yang membawa misi bagi kesejahteraan umat manusia sebagai hamba Allah lahir dan batin, di dunia dan akhirat. 49 3. Landasan Pendidikan Agama Islam Landasan pendidikan agama Islam dengan segala variabel bersumber pada tiga sumber, yaitu 1 al- Qur’an, as-sunnah dan ijtihad. al-Qur’an adalah Firman Allah swt berupa wahyu yang disampaikan oleh jibril kepada Nabi Muhammad saw. as-sunnah adalah perkataan, perbuatan, atau pengkuan Muhammad Rasulullah saw. Ijtihad adalah suatu kreativitas pikiran, perenungan, penalaran, dan penelitian dari para pakar. 50 Pondasi dan dasar pendidikan Islam adalah sumber ajaran yang jadi rujukan pokok dari segala persoalan pendidikan Islam. 51 Jadi ketiga sumber tersebut menjadi pondasi Pendidikan Agama Islam, jika pondasi tersebut tidak dipatuhi maka PAI akan melencing dan tertolak. 47 Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama. Jakarta: PT. Hidayah Karya Agung, 1983. Cet. XII, h. 13. 48 Ibid., h. 43. 49 Muzazin Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1991, h. 40. 50 Irpan Abd. Gafar dan Muhammad Jamil B, Op.cit., h. 76. 51 Sanusi Uwes, Op.Cit., h. 6. 4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam sebagai ilmu, mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, karena didalamnya terdapat banyak pihak yang terlibat, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Adapun Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam Menurut Ramayulis dalam bukunya Metodologi Pendidikan Agama Islam yaitu “Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan, antara lain: Hubungan manusia dengan Allah swt, Hubungan manusia dengan sesama manusia, Hubungan manusia dengan dirinya sendiri, dan Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya. ” 52 Adapun ruang lingkup bahan pelajaran pendidikan agama Islam meliputi lima unsur pokok, yaiu : al- Qur’an, Aqidah, Syari’ah, Akhlak, dan Tarikh 53 yang hal ini tercakup dalam materi-materi yang akan diajarkan oleh peserta didik sesuai dengan jenjangnya. 5. Kaitannya Media Berbasis Komputer dengan Pendidikan Agama Islam Hasil teknologi telah sejak lama dimanfaatkan dalam pendidikan, penemuan kertas, mesin cetak, radio, film, komputer, dll. Banyak yang diharapkan dari alat- alat teknologi pendidikan untuk membatu mengatasi berbagai masalah pendidikan, misalnya untuk membantu pelajar menguasai pengetahuan yang sangat pesat berkembang sehingga disebut ekplorasi pengetahuan dengan lebih efektif dan lebih efisien. Alat-alat teknologi dapat mengubah peranan guru, namun peranan guru tidak dapat ditiadakan dan akan selalu diperlukan. Mengawinkan “teknologi” dengan “pendidikan” dapat mengejutkan profesi guru, sebab teknologi diasosiasikan sebagai “mesin” yang dapat menimbulkan bahaya “dehumanisasi” pendidikan, yaitu pendidikan yang “mechanical” yang serba mesin, yang menghilangkan unsur manusiawi yang selalu terdapat dalam interaksi sosial antara guru dan murid, murid dengan murid. Pengalaman dengan alat teknologi 52 Ramayulis, Metodologi…Op.cit., h. 22. 53 Ramayulis, Metodologi…Ibid., h.23. membuktikan bahwa dalam proses belajar belajar guru tetap memegang peranan yang sangat penting tidak didominasi oleh teknologi. 54 Pemanfaatan komputer sangat membantu sekali bila dijadikan media pembelajaran, komputer atau CAI Computer Assisted Intruction sebagai alat pelajaran mempunyai sejumlah keuntungan yaitu: a. Komputer dapat membantu peserta didik dan guru dalam pelajaran, karena komputer itu sabar, cermat, mempunyai ingatan yang sempurna. b. CAI banyak memiliki kemampuan yang dapat dimanfaatkan segera seperti membuat hitungan atau memproduksi grafik, gambaran dan memberikan bermacam-macam informasi. c. CAI dan mengajar guru dapat saling melengkapi. Bila komputer tidak dapat menjawab pertannyaan peserta didik, dengan sendiri guru akan menjawabnya. d. Komputer dapat juga menilai hasil setiap peserta didik dengan segera. 55 Dengan menggunakan media dalam pembelajaran pendidikan agama Islam maka akan lebih efisien dan efektif yang menghasilkan belajar bermanfaat dan bertujuan bagi peserta didik. Perkembangan yang terjadi adalah untuk fokus dalam usaha meningkatkan efektifitas pembelajaran. Adapun manfaatnya teknologi terhadap proses pembelajaran adalah: a. Mempercepat proses pembelajaran Peserta didik mampu menghadapi perubahan yang cepat, satu-satunya cara adalah “belajar secara cepat”. Dengan adanya perubahan yang cepat accelerated change itu perlu diimbangi dengan kecepatan di dalam belajar accelerated learning. Kecepatan belajar dapat dilakukan antara lain dengan memperhatikan prinsip-prinsip berikut: 1 Belajar bagaimana belajar learning how to learn 2 Memahami dengan baik teknik belajar sendiri natural learning style 3 Memiliki kemampuan dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi informasi 4 Mengkaji informasi lebih cepat, memahaminya dan diingat dengan baik. 54 Nasution, Op. cit., h. 100. 55 Ibid., h. 110. b. Meningkatkan kualitas pembelajaran Dengan diadakannya media berbasis komputer dapat mempercepat proses kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik student centred. Pengalaman belajar membuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. 56 Pembelajaran berbasis komputer mempunyai kelebihan dibandingkan dengan jenis perangkat lunak lain untuk pembelajaran yang mengakomodasikan keragaman karakteristik peserta didik. Keuntungan yang akan diperoleh dengan pembelajaran berbasis komputer adalah: 1 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah secara individual 2 Menyediakan presentasi yang menarik dengan animasi 3 Menyediakan pemilihan isi pembelajaran yang banyak dan beragam 4 Mampu membangkitkan motivasi siswa dalam belajar 5 Mampu mengaktifkan dan menstimulasi metode mengajar dengan baik 6 Meningkatkan pengembangan pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan 7 Merangsang siswa belajar dengan penuh semangat, materi yang disajikan mudah dipahami oleh siswa 8 Siswa mendapatkan pengalaman yang bersifat konkret, retensi siswa meningkat. 57 56 Bambang, Wasrita, Teknologi Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h. 203. 57 Made, Wena, Op.cit., h. 204. Materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang sudah dijadikan acuan dalam pembelajaran dapat menggunakan Microsoft Office Powerpoint

Dokumen yang terkait

Implementasi Penggunaan Media Pendidikan Agama Islam yang Terkandung dalam Hadits

0 5 4

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD MUHAMMADIYAH GROGOL PALIYAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

0 2 103

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN Upaya Meningkatkan Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Penggunaan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 2 Kartasura Tahun Pelajar

0 3 15

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN Upaya Meningkatkan Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Penggunaan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 2 Kartasura Tahun Pelajar

0 3 14

PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Penggunaan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 2 Kartasura Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 4

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP Penggunaan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Birrul Walidain Sragen Tahun Ajaran

0 2 15

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Penggunaan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Birrul Walidain Sragen Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 18

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ANAK Keefektifan Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak

0 1 16

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ANAK Keefektifan Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak

0 2 24

Rancangan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

1 9 23