Komputer menjadi suatu teknologi penting dalam masyarakat karena banyak digunakan  dalam  kegiatan  bisnis,  di  sekolah  dan  dirumah.  Banyak  materi
pembelajaran  yang  dapat  disampaikan  melalui  komputer,  jika  peserta  didik memiliki  kemampuan  menggunakan  komputer.  Materi  tersebut  terkait  dengan
tujuan  pendidikan,  oleh  karena  itu  harus  disajikan  ukuran  dalam  kurikulum  di sekolah dasar dan sekolah menengah. Dengan demikian materi pendidikan agama
dapat dikaitan dengan penggunaan teknologi media berbasis komputer.
33
Dalam  penyajian  pembelajaran  berbagai  program  aplikasi  telah  tersedia yang  dapat  digunakan  sebagai  bahan  presentasi,  seperti  Microsoft  PowerPoint,
Macromedia  Flash  dan  lain  sebagainya.  Microsoft  PowerPoint  2007  merupakan program  aplikasi  presentasi  yang  sangat  popular  dan  paling  banyak  digunakan
saat  ini  untuk  berbagai  kepentingan  presentasi,  baik  untuk  pembelajaran disekolah-sekolah, presentasi produk, meeting, seminar dan sebagainya. Microsoft
PowerPoint  2007  menjadi  pilihan  yang  tepat  bagi  para  pemula  dalam menggunakan  komputer  sebagai  media  pembelajaran,  sebab  Microsoft
PowerPoint 2007 mempunyai kemudahan dalam mempelajarinya. Ia tidak sesulit dan  serumit  aplikasi  yang  lainnya  dalam  segi  pembuatan  bahan  pembelajaran
hingga penyajian sebagai media presentasi. Salah  satu  aspek  media  yang  diunggulkan  mampu  meningkatkan  hasil
pembelajaran  adalah  bersifat  multimedia,  yaitu  gabungan  dari  berbagai  unsur media  teks,  gambar,  animasi,  dan  video.  Adapun  kelebihan  multimedia  sebagai
bahan presentasi dapat dilihat dari pemaparan sebagai berikut: a.
Keterbatasan  memori  jangka  pendek  working  memory  menjadi pertimbangan utama ketika mendesain pengajaran dengan menggunakan
teknik  pengajaran    model  ganda,  dimana  kapasitas  kognitif  yang  efektif dalam memori jangka pendek bisa ditingkatkan bila digunakan audio dan
visual. Penggunaan animasi dalam multimedia akan menstimulasi sensor visual dan audio.
34
33
Oemar  Hamalik,  Proses  Belajar  Mengajar,  Jakarta:  PT.  Bumi  Aksara,  2001,  Cet.  I,  h. 236.
34
Sutrisno, Pengantar Pembelajaran Inovatif, Jakarta: Gaung Persada, 2011, h. 47-48.
b. Menurut  teori  “Quantum  Learning”  peserta  didik  memiliki  modalitas
belajar  yang  berbeda  yang  dibedakan  menjadi  tiga  tipe,  yaitu:  visual, auditif  dan  kinestitik.  Dengan  multimedia  modalitas  belajar  siswa  dapat
diatasi.
35
c. Mampu menampilkan objek-objek yang sebenarnya tidak ada secara fisik
atau  distilahkan  dengan  imagery.  Secara  kognitif  pembelajaran  dengan menggunakan  mental  imagery  akan  meningkatkan  retensi  siswa  dalam
mengingat materi-materi pelajaran. d.
Mampu  mengembangkan  materi  pembelajaran  terutama  membaca  dan mendengarkan secara mudah.
36
Program PowerPoint merupakan salah satu software yang dirancang khusus untuk  mempu  menampilkan  program  multimedia  dengan  menarik,  mudah  dalam
pembuatan,  mudah  dalam  penggunaan  dan  relative  murah,  karena  tidak membutuhkan  bahan  baku  selain  alat  untuk  menyimpanan  data  data  storage.
Powerpoint dapat digunakan melalui beberapa tipe penggunaan: a.
Personal  Presentation:  Pada  umumnya  powerpoint  digunakan  untuk presentasi  dalam  klasikal  learning.  Seperti  kuliah,  training,  seminar,
workshop,  dll.  Pada  penyajian  ini  PowerPoint  sebagai  alat  bantu  bagi instrukturguru  untuk  presentasi  menyampaikan  materi  dengan  bantuan
media  PowerPoint.  Dalam  hal  ini  kontrol  pembelajaran  terletak  pada guruinstruktur.
b. Stand  Alone:  Pada  pola  penyajian  ini,  PowerPoint  dapat  dirancang
khusus untuk pembelajaran individual yang bersifat interaktif, meskipun kadar  interaktifnya  tidak  terlalu  tinggi  namun  PowerPoint  mampu
menampilkan feedback yang sudah diprogram. c.
Web  Based:  Pada pola ini  PowerPoint  dapat  diformat menjadi  file web html  sehingga  program  yang  muncul  berupa  browser  yang  dapat
35
Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada, 2011, h. 186.
36
Yudhi Munadi, Op.Cit., h. 150.
ditampilkan  internet.  Hal  ini  ditunjang  dengan  adanya  fasilitas  dari PowerPoint untuk mempublish hasil pekerjaan anda menjadi web.
37
Dalam  pembuatan  PowerPoint  sebagai  bahan  presentasi  dapat  dilakukan dengan  mudah,  yaitu  secara  mudah  dapat  dilakukan  dengan  membuka  program
aplikasi  PowerPoint,  kemudian  menulit  teks  presentasi  yang  dikehendaki  lalu mewarnai teks, membuat animasi teks, memberi background pada tampilan slide,
memasukkan  gambar  dan  video  dengan  teknik  insert,  membuat  hyperlink  pada media  presentasi  serta  mengevaluasi  program  media  presentasi.  Adapun  untuk
estitikanya  setiap  slide  harus  memperhatikan  kesesuaian  materi  dengan  gambar, audio  serta  video.  Warna  teks  dengan  background  juga  harus  memberikan
kenyaman  bagi  mata,  jangan  sampai  teks  tidak  terlihat  karena  backgroundnya. Teks  dalam  tiap-tiap  slide  juga  harus  dirancang  agar  tidak  terlalu  banyak  dan
memenuhi  lembar  slide,  inti  teks  yang  dipersingkat  lebih  mudah  diterima  dan ingat.  Oleh  sebab  itu  pembuatan  materi  pembelajaran  dengan  media  PowerPoint
harus  memperhatikan  segi  kemanfaatan  serta  keefesiannya,  agar  media  ini menjadi menarik dan tidak membosankan. Seperti contoh dibawah ini:
Gambar 2.1 Slide Persentasi Pembelajaran
37
Rayandra Asyhar, Op. Cit., h. 186.
C. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Di  dalam  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  dinyatakan  bahwa  Pendidikan adalah  “Proses  pengubahan  sikap  dan  tata  laku  seseorang  atau  kelompok  orang
dalam  usaha  mendewasakan  manusia  melalui  upaya  pengajaran  dan  latihan; proses, perbuatan, cara mendidik”.
38
Sedangkan  menurut  UU  Republik  Indonesia  No.  20  Tahun  2003  tentang Sistem Pendidikan Nasioal Pasal 1:
Pendidikan  adalah  usaha  sadar  dan  terencana  untuk  mewujudkan  suasana belajar  dan  proses  pembelajaran  agar  peserta  didik  secara  aktif
mengembangkan  potensi  dirinya  untuk  memiliki  kekuatan  spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
39
Untuk  mempermudah  pembahasan  mengenai  Pendidikan  Agama  Islam, terlebih dahulu peneliti akan mengemukakan pengertian tentang Pendidikan pada
umumnya. Untuk lebih jauh memahami tentang definisi Pendidikan, maka peneliti akan  mengangkat  beberapa  pendapat  para  ahli  tentang  Pendidikan,  yang  dapat
diuraikan sebagai berikut; M.  Alisuf  Sabri  yang  berjudul  Ilmu  Pendidikan:
“Pendidikan  yaitu  suatu ilmu  yang  memberikan  uraian  yang  lengkap,  sistematis,  dan  metodis  tentang
masalah-masalah  yang  ada  kaitannya  dengan  proses  pendidikan. ”.
40
Adapun pengertian  lain  dari  pendidikan  menurut  Ngalim  Purwanto  dalam  bukunya  yang
berjudul Ilmu Teoritis dan Praktis mengatakan bahwa “Pendidikan adalah segala usaha  orang  dewasa  dalam  pergaulan  dengan  anak-anak  untuk  memimpin
perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah ked ewasaan”.
41
Dari definisi yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Pendidikan adalah suatu proses  atau usaha penumpukan pengetahuan dan
38
Qonita  Alya,  Kamus  Bahasa  Indonesia,  Jakarta:  PT.  Indah  Jaya,  Adipratama,  Anggota IKAPI, 2009, h. 157.
39
Weinata  Sairin,  Himpunan  Peraturan  di  Bidang  Pendidikan,  Bandung:  Yrama  Widya, 2013, h. 2.
40
M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005, Cet.I, h. 1.
41
Ngalim  Purwanto,  Ilmu  Pendidikan  Teoritis  dan  Praktis,  Bandung:  PT.  Remaja Rosdakarya, 1993, Cet. VI, h. 11.
keterampilan  untuk  mewujudkan  segenap  potensi  yang  ada  dalam  diri  seseorang yang  dilakukan  dengan  sengaja  dan  terencana,  yang  dilaksanakan  oleh  orang
dewasa  pendidik  untuk  merubah  sikap  dan  tata  laku  anak-anak  terdidik,  dari tahap maupun prosesnya baik secara jasmani maupun rohani agar tercipta manusia
yang  sempurna.  Bicara  tentang  pendidikan,  cangkupannya  sangat  luas  sekali. Dalam hal ini peneliti bermaksud untuk membahas mengenai Pendidikan Agama
Islam. Agar mendapatkan gambaran tentang Pendidikan Agama Islam, berikut ini beberapa pendapat tentang definisi Pendidikan Agama Islam, yaitu:
Pendidikan  agama  Islam  adalah  membina  dan  mendasari  kehidupan  anak didik dengan nilai-nilai agama dan sekaligus mengajarkan ilmu-ilmu agama islam
sehi ngga  ia  mampu  mengamalkan  syari’at  islam  secara  benar  sesuai  dengan
pengetahuan agama.
42
Menurut  Zakiah  Daradjat  dalam  bukunya  yang  berjudul  Ilmu  Pendidikan Islam, mengatakan bahwa Pendidikan Agama Islam ialah usaha berupa bimbingan
dan  asuhan  terhadap  anak  didik  agar  kelak  setelah  selesai  pendidikannya  dapat memahami  dan  mengamalkan  ajaran  agama  Islam  serta  menjadikannya  sebagai
pandangan hidup Way of Life.
43
Sedangkan  menurut  Ramayulis  dalam  bukunya  yang  berjudul  Metodologi Pendidikan  Agama  Islam  mengatakan  bahwa:  “Pendidikan  Agama  Islam  adalah
Upaya  sadar  dan  terencana  menyiapkan  peserta  didik  untuk  mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertaqwa, mengamalkan ajaran agama Islam
dari  sumber  utamanya  kitab  suci  al- Qur’an  dan  al-Hadits,  melalui  kegiatan
bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman.”
44
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah Pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai ajaran Islam dan dilakukan
dengan  sadar  untuk  mengembangkan  potensi  anak  menuju  perkembangan  yang maksimal  dan  menyiapkan  anak  didik  untuk  mengenal,  memahami,  menghayati,
42
Akmal Hawi, Seluk Beluk Ilmu Jiwa Agama, Palembang: IAIN Raden Fatah Press,2008, Cet. II, h. 118.
43
Zakiah Daradjat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet. VIII, h. 86.
44
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2005, Cet. IV, h. 21.
mengimani,  bertaqwa,  mengamalkan  ajaran  agama  Islam  dari  sumber  utamanya kitab  suci  Al-
Qur’an  dan  al-Hadits,  agar  tidak  menguasai  ilmu  pengetahuan agama  saja  akan  tetapi  seluruh  aspek  kepribadiannya  dalam  menjalankan
kehidupan sehari-hari. Pendidikan  Agama  Islam  ini  dimaksudkan  untuk  membentuk  peserta  didik
siswa  menjadi  manusia  yang  beriman  dan  bertaqwa  kepada  Tuhan  Yang  Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia yang mencakup etika, budi pekerti, atau
moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. 2.
Tujuan Pendidikan Agama Islam Tujuan  Pendidikan  Agama  Islam  ialah  sesuatu  yang  diharapkan  tercapai
setelah  sesuatu  usaha  atau  kegiatan  selesai  dilaksanakan.  Tujuan  pengajaran agama Islam itu harus mengandung bahan pelajaran  yang bersifat menumbuhkan
dan  memperkuat  iman,  membekali  dan  memperkaya  ilmu  agama,  membina keterampilan beramal, menuntun dan mengembangkan potensi yang dibawa sejak
lahir sebagai manusia secara utuh, menumbuhkan dan menumpuk rasa sosial dan sifat-sifat  terpuji,    dan  pemberian  pengetahuan  dan  keterampilan  yang  dapat
diamalkan dan dikembangkan dalam berbagai  lapangan pekerjaan untuk  mencari nafkah.
45
Menurut  Ramayulis  dalam  bukunya  yang  berjudul  Metodologi  Pendidikan Agama  Islam:  “Pendidikan  Agama  Islam  bertujuan  meningkatkan  keimanan,
pemahaman,  penghayatan,  dan  pengamalan  peserta  didik  tentang  agama  Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt
serta  berakhlak  mulia  dalam  kehidupan  pribadi,  bermasyarakat,  berbangsa  dan bernegara.”
46
Sedangkan menurut Mahmud Yunus dalam bukunya yang berjudul Metodik Khusus  Pendidikan  Agama,  yaitu  “Tujuan  Pendidikan  Agama  Islam  adalah
mendidik  anak  supaya  menjadi  orang  Muslim  sejati,  beriman  teguh,  beramal shaleh  dan  berakhhlak    mulia,  sehingga  ia  menjadi  salah  seorang  anggota
45
Zakiah  Daradjat,  dkk.,  Metodologi  Pengajaran  Agama  Islam,  Jakarta:  Bumi  Aksara, 1996, h. 79.
46
Ramayulis, op.cit., h. 22.
masyarakat  yang  sanggup  hiduo  diatas  kaki  sendiri,  mengabdi  kepada  Allah  dan berbakti kepada bangsa dan tanah airnya, bahkan sesame umat manusia
”.
47
Dari  uraian  yang  dikemukakan  oleh  beberapa  ahli  mengenai  tujuan Pendidikan  Agama  Islam,  dapat  disimpulkan  bahwa  tujuan  dari  Pendidikan
Agama  Islam  itu  ialah  untuk  membentuk  manusia  yang  berkepribadian  muslim, yakni  manusia  yang  berakhlak  dan  berbudi  luhur  sesuai  dengan  tuntutan  agama
Islam, yang taqwa dengan sebenar-benar taqwa kepada Allah swt untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Dalam pelaksanaannya tujuan tersebut dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu:  Pertama,  tujuan  operasional.  Yaitu  suatu  tujuan  yang  dicapai  menurut
program  yang  telah  ditentukan  dalam  kurikulum.  Kedua,  tujuan  fungsional. Tujuan  yang  telah  dicapai  dalam  arti  kegunaannya,  baik  dari  aspek  teoritis
maupun aspek praktis, meskipun kurikulum secara operasional belum tercapai.
48
Adapun  tujuan  akhir  Pendidikan  Agama  Islam  pada  hakikatnya  adalah realisasi  dari  cita-cita  ajaran  Islam  itu  sendiri,  yang  membawa  misi  bagi
kesejahteraan  umat  manusia  sebagai  hamba  Allah  lahir  dan  batin,  di  dunia  dan akhirat.
49
3. Landasan Pendidikan Agama Islam
Landasan  pendidikan  agama  Islam  dengan  segala  variabel  bersumber  pada tiga  sumber,  yaitu  1  al-
Qur’an, as-sunnah dan ijtihad. al-Qur’an  adalah  Firman Allah  swt  berupa  wahyu  yang  disampaikan  oleh  jibril  kepada  Nabi  Muhammad
saw.  as-sunnah  adalah  perkataan,  perbuatan,  atau  pengkuan  Muhammad Rasulullah  saw.  Ijtihad  adalah  suatu  kreativitas  pikiran,  perenungan,  penalaran,
dan  penelitian  dari  para  pakar.
50
Pondasi  dan  dasar  pendidikan  Islam  adalah sumber ajaran yang jadi rujukan pokok dari segala persoalan pendidikan Islam.
51
Jadi  ketiga  sumber  tersebut  menjadi  pondasi  Pendidikan  Agama  Islam,  jika pondasi tersebut tidak dipatuhi maka PAI akan melencing dan tertolak.
47
Mahmud  Yunus,  Metodik  Khusus  Pendidikan  Agama.  Jakarta:  PT.  Hidayah  Karya Agung, 1983. Cet. XII, h. 13.
48
Ibid., h. 43.
49
Muzazin Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1991, h. 40.
50
Irpan Abd. Gafar dan Muhammad Jamil B, Op.cit., h. 76.
51
Sanusi Uwes, Op.Cit., h. 6.
4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Pendidikan  Agama  Islam  sebagai  ilmu,  mempunyai  ruang  lingkup  yang sangat  luas,  karena  didalamnya  terdapat  banyak  pihak  yang  terlibat,  baik  secara
langsung  maupun  secara  tidak  langsung.  Adapun  Ruang  Lingkup  Pendidikan Agama Islam Menurut Ramayulis dalam bukunya Metodologi Pendidikan Agama
Islam  yaitu  “Ruang  Lingkup  Pendidikan  Agama  Islam  meliputi  keserasian, keselarasan, dan keseimbangan, antara lain: Hubungan manusia dengan Allah swt,
Hubungan  manusia  dengan  sesama  manusia,  Hubungan  manusia  dengan  dirinya sendiri, dan Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya.
”
52
Adapun  ruang  lingkup  bahan  pelajaran  pendidikan  agama  Islam  meliputi lima unsur pokok, yaiu : al-
Qur’an, Aqidah, Syari’ah, Akhlak, dan Tarikh
53
yang hal ini tercakup dalam materi-materi yang akan diajarkan oleh peserta didik sesuai
dengan jenjangnya. 5.
Kaitannya Media Berbasis Komputer dengan Pendidikan Agama Islam Hasil teknologi telah sejak lama dimanfaatkan dalam pendidikan, penemuan
kertas, mesin cetak, radio, film, komputer, dll. Banyak yang diharapkan dari alat- alat  teknologi  pendidikan  untuk  membatu  mengatasi  berbagai  masalah
pendidikan,  misalnya  untuk  membantu  pelajar  menguasai  pengetahuan  yang sangat  pesat  berkembang  sehingga  disebut  ekplorasi  pengetahuan  dengan  lebih
efektif dan lebih efisien. Alat-alat  teknologi  dapat  mengubah  peranan  guru,  namun  peranan  guru
tidak  dapat  ditiadakan  dan  akan  selalu  diperlukan.  Mengawinkan  “teknologi” dengan  “pendidikan”  dapat  mengejutkan  profesi  guru,  sebab  teknologi
diasosiasikan  sebagai  “mesin”  yang  dapat  menimbulkan  bahaya  “dehumanisasi” pendidikan,  yaitu  pendidikan  yang  “mechanical”  yang  serba  mesin,  yang
menghilangkan unsur manusiawi yang selalu terdapat dalam interaksi sosial antara guru  dan  murid,  murid  dengan  murid.  Pengalaman  dengan  alat  teknologi
52
Ramayulis, Metodologi…Op.cit.,  h. 22.
53
Ramayulis, Metodologi…Ibid., h.23.
membuktikan  bahwa  dalam  proses  belajar  belajar  guru  tetap  memegang  peranan yang sangat penting tidak didominasi oleh teknologi.
54
Pemanfaatan  komputer  sangat  membantu  sekali  bila  dijadikan  media pembelajaran,  komputer  atau  CAI  Computer  Assisted  Intruction  sebagai  alat
pelajaran mempunyai sejumlah keuntungan yaitu: a.
Komputer  dapat  membantu  peserta  didik  dan  guru  dalam  pelajaran, karena komputer itu sabar, cermat, mempunyai ingatan yang sempurna.
b. CAI  banyak  memiliki  kemampuan  yang  dapat  dimanfaatkan  segera
seperti  membuat  hitungan  atau  memproduksi  grafik,  gambaran  dan memberikan bermacam-macam informasi.
c. CAI  dan  mengajar  guru  dapat  saling  melengkapi.  Bila  komputer  tidak
dapat  menjawab  pertannyaan  peserta  didik,  dengan  sendiri  guru  akan menjawabnya.
d. Komputer dapat juga menilai hasil setiap peserta didik dengan segera.
55
Dengan  menggunakan  media  dalam  pembelajaran  pendidikan  agama  Islam maka  akan  lebih  efisien  dan  efektif  yang  menghasilkan  belajar  bermanfaat  dan
bertujuan  bagi  peserta  didik.  Perkembangan  yang  terjadi  adalah  untuk  fokus dalam  usaha  meningkatkan  efektifitas  pembelajaran.  Adapun  manfaatnya
teknologi terhadap proses pembelajaran adalah: a.
Mempercepat proses pembelajaran Peserta  didik  mampu  menghadapi  perubahan  yang  cepat,  satu-satunya
cara  adalah  “belajar secara cepat”. Dengan adanya perubahan  yang  cepat accelerated change itu perlu diimbangi dengan kecepatan di dalam belajar
accelerated  learning.  Kecepatan  belajar  dapat  dilakukan  antara  lain dengan memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
1 Belajar bagaimana belajar learning how to learn
2 Memahami dengan baik teknik belajar sendiri natural learning style
3 Memiliki  kemampuan  dan  keterampilan  dalam  memanfaatkan
teknologi informasi 4
Mengkaji  informasi  lebih  cepat,  memahaminya  dan  diingat  dengan baik.
54
Nasution, Op. cit., h. 100.
55
Ibid., h. 110.
b. Meningkatkan kualitas pembelajaran
Dengan  diadakannya  media  berbasis  komputer  dapat  mempercepat proses  kegiatan  pembelajaran.  Kegiatan  pembelajaran  dirancang  untuk
memberikan  pengalaman  belajar  yang  melibatkan  proses  mental  dan  fisik melalui interaksi peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar
lainnya  dalam  rangka  pencapaian  kompetensi  dasar.  Pengalaman  belajar yang  dimaksud  dapat  terwujud  melalui  penggunaan  pendekatan
pembelajaran  yang  bervariasi  dan  berpusat  pada  peserta  didik  student centred.  Pengalaman  belajar  membuat  kecakapan  hidup  yang  perlu
dikuasai peserta didik. Proses  pembelajaran  pada  satuan  pendidikan  diselenggarakan  secara
interaktif,  menyenangkan,  menantang,  memotivasi  peserta  didik  untuk berpartisipasi  secara  aktif,  serta  memberikan  ruang  yang  cukup  bagi
prakarsa,  kreativitas  dan  kemandirian  sesuai  dengan  bakat,  minat  dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
56
Pembelajaran  berbasis  komputer  mempunyai  kelebihan  dibandingkan dengan
jenis perangkat
lunak lain
untuk pembelajaran
yang mengakomodasikan  keragaman  karakteristik  peserta  didik.  Keuntungan
yang akan diperoleh dengan pembelajaran berbasis komputer adalah: 1
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah secara individual
2 Menyediakan presentasi yang menarik dengan animasi
3 Menyediakan pemilihan isi pembelajaran yang banyak dan beragam
4 Mampu membangkitkan motivasi siswa dalam belajar
5 Mampu  mengaktifkan  dan  menstimulasi  metode  mengajar  dengan
baik 6
Meningkatkan  pengembangan  pemahaman  siswa  terhadap  materi yang disajikan
7 Merangsang  siswa  belajar  dengan  penuh  semangat,  materi  yang
disajikan mudah dipahami oleh siswa 8
Siswa mendapatkan pengalaman yang bersifat konkret, retensi siswa meningkat.
57
56
Bambang, Wasrita, Teknologi Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h. 203.
57
Made, Wena,  Op.cit., h. 204.
Materi  pembelajaran  Pendidikan  Agama  Islam  yang  sudah  dijadikan acuan dalam pembelajaran dapat menggunakan Microsoft Office Powerpoint