Susan Stainback menyatakan bahwa tujuan dari trigulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman
peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.
7
4. Pengecekan Sejawat
Untuk memberikan ruang pengontrolan terhadap data sementara, maka peneliti mendiskusikan dan mengekspos temuan yang di dapat pada rekan guru
studi. Hal ini dimaksudkan agar dapat memberi informasi lebih lanjut dan mengecek kembali data yang telah di dapat.
F. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,
sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,
menjabarkannya kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan di pelajari, dan membuat kesimpulan
yang dapat diceritakan kepada orang lain.
8
Miles dan Huberman, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawingverification. Langkah-langkah
analisis ditujukkan pada gambar.
9
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:
7
Sugiyono, op.cit., h. 241.
8
Ibid., h. 244.
9
Sugiyono, op.cit., h. 246.
Gambar 3.3 Teknik Analisis Data
1. Pengumpulan Data
Peneliti membuat catatan data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi yang merupakan catatan lapangan. Semua data
merupakan hasil data mentah yang di peroleh peneliti. Semua data tersebut terfokus pada tujuan penelitian yang diinginkan.
2. Reduksi Data
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yakni dari pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Setelah
dipelajari dan dicermati, peneliti memilih data yang penting, membuat katagori dan membuang yang tidak terpakai. Langkah ini merupakan proses penyeleksian,
penyederhanaan dan memfokuskan data yang diperoleh peneliti. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti, yaitu: Pertama, reduksi data yaitu
memilih data yang dianggap penting dan mengkategorikannya. Kedua, data display yaitu mengelompokkan data dalam setiap kategori. Ketiga, verification
yaitu memilih yang penting, membuat kategori dan membuang yang tidak dipakai. 3.
Penyajian Data Setelah melalui reduksi data, langkah selanjutnya mendisplaykan data.
Penyajiannya dengan uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori yang bersifat naratif. Pada langkah ini, peneliti berusaha menyusun data yang relevan sehingga
menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu. Prosesnya peneliti lakukan dengan cara menampilkan dan membuat hubungan
antar fenomena untuk memaknai apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang perlu ditindaklanjuti untuk mencapai tujuan penelitian.
Data collection Data display
Data reduction Conclusions:
drawingverifying
4. Penarikan Kesimpulan
Setelah reduksi data dan penyajian data sudah dilakukan maka langkah terakhir adalah dengan menarik kesimpulan atau verifikasi. Analisis ini
menggunakan ketiga komponen yang tersedia yaitu data wawancara, observasi dan dokumentasi. Penarikan kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang
diharapkan adalah merupakan temuan baru yang belum pernah ada. Temuan tersebut dapat berupa deskripsi suatu obyek yang sebelumnya gelap menjadi
terang setelah diteliti.
43
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara yang mendalam dengan narasumber sebagai bentuk pencarian data dan observasi langsung
dilapangan. Penelitian ini mulai dilakukan dari bulan Februari sampai dengan bulan September 2013, melalui wawancara dengan beberapa informan yang
berkaitan langsung dengan penelitian ini ialah guru PAI SMP Negeri 40 Jakarta. Informan yang diminta oleh peneliti untuk menjadi sumber informasi adalah
kepala sekolah SMPN 40 Jakarta, guru PAI, dan siswa kelas VII dengan beberapa pentanyaan yang peneliti tanyakan kepada informan melalui teknik wawancara
dan kemudian peneliti analisis. Analisis ini sendiri lebih terfokus kepada
guru PAI
dalam menggunakan media
komputer dalam pembelajaran, pendapat terhadap media komputer dalam pembelajaran dan tantangan yang dihadapi serta cara mengatasinya.
Jumlah yang dijadikan informan dan sumber data penelitian sebanyak sepuluh orang yaitu, kepala sekolah, tiga orang guru PAI, dan enam orang siswa kelas VII
yang dijadikan sebagai informan penelitian.
Mereka jugalah yang setiap hari berinteraksi, dan melihat langsung bagaimana pembelajaran PAI menggunakan media komputer berlangsung. Sehingga bisa secara
jelas mengetahui bagaimana deskripsi penggunaan media komputer dalam pembelajaran PAI.
Agar penelitian ini lebih akurat, peneliti mencari informasi-
informasi tambahan dengan melakukan observasi dilapangan untuk melihat secara langsung bagaimana
penggunaan media komputer dalam pembelajaran PAI berlangsung di sekolah.
A. Deskripsi Data
1. Sejarah Singkat Berdirinya SMPN 40 Jakarta
SMP Negeri 40 Jakarta Pusat berdiri 30 Juli 1964 dengan surat keputusan Menteri PD K, Nomor 80SKB-III dengan luas tanah 7.350 meter persegi,
dan jumlah kelas 3 tiga ruang kelas VII, VIII dan IX I, 3 tiga ruang kelas II dan 2 dua ruang kelas III. Data tersebut berdasarkan gambar lokasi yang
dikeluarkan oleh Kepala SMP Negeri 40 Jakarta Bapak Purnama Nasution, BA tahun 1979.
Pada tanggal 28 Juni 1999, Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional DKI Jakarta menerbitkan surat keputusan Nomor: 1.711.2096209
– 01P1999 tertanggal 15 Januari 1999 sertifikat tanah dengan luas tanah 5.662
meter persegi. Pada tanggal 10 September 2003 gedung SMP Negeri 40 Jakarta direhab
total dan selesai 20 Desember 2004, dan ditempati tanggal 24 Januari 2005. Gedung baru berlantai tiga tersebut dibangun di atas areal tanah 5841,65
meter persegi sesuai dengan data yang dikeluarkan oleh pemborong rehab total, “PT. SURYA MANUNGGAL WISESA” dengan luas bangunan 4.263
meter persegi. Dalam rangka SMP Negeri 40 diusulkan sebagai Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional.
SMP Negeri 40 Jakarta terletak di Jalan Danau Limboto Pejompongan, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Kotamadya Jakarta
Pusat. Lingkungan sekitar sekolah adalah daerah pemukiman yang sudah terencana dengan baik. Sebagian penduduknya adalah golongan masyarakat
menengah. SMP Negeri 40 kondisinya jauh dari kebisingan lalu lintas, pasar maupun rel kereta api. Keadaan seperti ini masyarakat sekitar banyak yang
ingin mendaftarkan putera-puterinya agar diterima di sekolah ini. Sejak
berdirinya, SMP Negeri 40 menjadi kebanggan masyarakat sekitar karena prestasinya baik dalam bidang akademik, maupun non akademik.
Adapun profil sekolah pada saat ini, bisa dilihat dari tabel berikut: Tabel 4.1
Profil Sekolah Profil Sekolah
Nama Sekolah SMPN 40 Jakarta
Nama Kepala Sekolah Drs. Sihar AMH
Alamat Jalan
Danau Limboto
Pejompongan, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan
Tanah Abang, Kotamadya Jakarta Pusat. Tahun Berdiri SMP
1964 Surat Tanah
Hak Milik PT. Suryama Nunggal Wisesa Status
Negeri Luas Tanah
5841,65 M
2
Status Bangunan Hak Milik PT. Suryama Nunggal Wisesa
Luas Bangunan 4263 M
2
Tabel 4.2 Nama-Nama Kepala Sekolah SMP N 40 Jakarta
Periode Tahun
Nama Kepala Sekolah I
1964 s.d 1965 S. Hutasoit
II 1965 s.d 1980
Purnama Nasution, BA III
1980 s.d 1985 Drs. Anhar Sudibjo
IV 1985 s.d 1989
Hasan Sanusi, BA V
1989 s.d 1992 Drs. H. Ti’ Ich Sibi
VI 1992 s.d 1995
Drs. Masri Muhammad VII
1995 s.d 1998 Drs. D. AD. Sirait
VIII 1998 s.d 2002
Dra. Hj. Nurhayati IX
2002 s.d 2006 Drs. Sagi Silalahi
X 2006 s.d 2008
Drs. Heney Murwanto, MM XI
2008 s.d 2012 Dr. Hj. Ajisarni LZ, M.Pd
XII 2012 s.d sekarang
Drs. Sihar AMH
Gambar 4.1 SMP N 40 Jakarta
2. Keadaan Guru
Tabel 4.3 Jenjang Pendidikan dan Status Guru
Tabel 4.4 Data Jumlah Guru dan Statusnya
No Mata Pelajaran
Jumlah Status Guru
Guru PNS GTT Bantu Honor
1 Ilmu Pengetahuan Alam
IPA 5
4 1
- -
2 Matematika
6 3
1 -
2 3
Bahasa Indonesia 5
4 1
- -
4 Bahasa Inggris
5 5
- -
- 5
Pendidikan Agama 5
4 -
- 1
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
IPS 6
4 2
- -
7 Penjaskes
3 3
- -
- 8
Kesenian 2
2 -
- -
9 Pendidikan
3 3
- -
- No
Tingkat Pendidikan Status Guru
Jenis Kelamin Jumlah
GT GTT
Laki Premp
1. S3
1 -
- 1
1 2.
S2 4
1 2
3 5
3. S1
21 9
13 8
31 4.
Sarjana MudaD-III 7
- 2
4 6
5. PGSLPD-II
5 -
3 4
7
Jumlah 36
10 17
19 46