Peran Pustakawan KAJIAN TEORITIS

Apriani P. Ginting : Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan SMK Yayasan Perguruan Awal Karya Pembangunan AKP Galang, 2010. Jika dikaitkan dengan sudut pandang ilmu perpustakaan dapat disimpulkan bahwa ketersediaan koleksi perpustakaan adalah kesiapan perpustakaan dalam menyediakan koleksi buku untuk dapat digunakan oleh pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasi mereka.

2.7 Relevansi Kebutuhan Buku dengan Kebutuhan Siswa

Koleksi perpustakaan sekolah selain terdiri dari beberapa jenis, juga diharapkan memiliki kesesuaian dengan kebutuhan pengguna. Dengan koleksi yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna, keberadaan perpustakaan akan terasa sangat membantu. Relevansi berasal dari Bahasa Inggris yaitu “relevance”. Reitz 2007 mengemukakan arti dari relevance yaitu “The extent to which information retrieved in a search of a library collection or other resource, such as an online catalog or bibliographic database. Penjelasan tersebut memilik makna bahwa relevansi adalah kesesuaian permintaan informasi pada perpustakaan atau sumber lainnya seperti katalog online dan pangkalan data bibliografi. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa relevansi memiliki makna kesesuaian informasi yang terkandung dalam koleksi perpustakaan dengan kebutuhan pengguna. Pengguna yang datang ke perpustakaan didorong oleh kebutuhan tertentu. Kebutuhan tersebut dapat terpenuhi melalui informasi yang terkandung pada berbagai media informasi yang disediakan oleh perpustakaan. Salah satu media yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna adalah koleksi buku. Apabila informasi yang ada pada koleksi perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan penggunanya, maka pemanfaatan koleksi akan semakin bertambah. Jadi relevansi koleksi buku dengan kebutuhan siswa adalah kesesuaian informasi yang terkandung dalam koleksi perpustakaan dengan koleksi perpustakaan dengan kebutuhan siswa untuk mencapai tujuan tertentu.

2.8 Peran Pustakawan

Untuk memanfaatkan perpustakaan, pengguna membutuhkan bantuan pustakawan atau petugas perpustakaan untuk menggunakan sistem yang ada pada perpustakaan. Pengertian pustakawan menurut Sulistyo-Basuki 1993:8 adalah: Apriani P. Ginting : Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan SMK Yayasan Perguruan Awal Karya Pembangunan AKP Galang, 2010. ”Orang yang memberikan dan melaksanakan kegiatan perpustakaan dalam usaha memberikan layanan kepada masyarakat sesuai dengan misi yang diemban oleh badan induknya berdasarkan ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi yang diperolehnya melalui pendidikan” Dalam rangka pemanfaatan koleksi perpustakaan sekolah sehari-harinya, diperlukan tenaga pengelola perpustakaan yang memiliki kemampuan dan kecakapan mengelola perpustakaan, termasuk perpustakaan sekolah. Di samping itu pengelola perpustakaaan harus memiliki sifat-sifat khusus yang berhubungan dengan masalah-masalah pendidikan. Menurut buku Perpustakaan Sekolah, petunjuk untuk membina, memakai, dan memelihara perpustakaan di sekolah 1996: 8 bahwa : ”Keberhasilan penyelenggara perpustakaan sebagian tergantung pada tenaga pengelolanya. Adanya tenaga pengelola yang terampil, bertanggungjawab serta penuh dedikasi memungkinkan berhasilnya penyelenggaraan perpustakaan sekolah . Pengelola perpustakaan sekolah bukanlah orang yang sekedar menjaga buku tetapi seorang pustakawan. Untuk menjadi pustakawan perlu memenuhi persyaratan tertentu antara lain menguasai teknik pengelola perpustakaan dan mampu mengintegrasikan kurikulum sekolah dengan kegiatan perpustakaan.” Sehingga adapun jumlah petugas perpustakaan sekolah kepala dan pelaksana, diperhitungkan berdasarkan jumlah siswa, dengan ratio satu petugas :150 siswa, Pedoman Umum Penyelenggara Perpustakaan sekolah yang bertugas melaksanakan layanan teknis dan layanan pengguna serta kegiatan lain di luar tugas kepustakawanan. Namun dalam keadaan tertentu dan sangat terpaksa tenaga teknis dan tenaga pendukung dijabat oleh satu orang. Untuk itulah seorang pengelola perpustakaan dituntut memiliki bakat dan pengetahuan dalam bidang perpustakaan, mencintai pekerjaan, mengetahui seluk beluk, dan membuat siswa dan guru merasa bahwa perpustakaan itu ada disekolah untuk melayani keperluan-keperluan intelektual, moral dan kultural mereka . Apriani P. Ginting : Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan SMK Yayasan Perguruan Awal Karya Pembangunan AKP Galang, 2010.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Yayasan Perguruan AKP Awal Karya Pembangunan Galang yang beralamat Jl. Pendidikan Lingkungan VII Galang.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu hanya memaparkan data secara apa adanya dari fenomena yang diteliti untuk diinterpretasikan. Menurut Ali 1987 : 112 “Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang dengan tujuan utama membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskriptif situasi. Itulah sebabnya disebut dengan metodologi deskriptif.”

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objeksubjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono, 2001 :57. Berdasarkan pendapat di atas penulis menentukan populasi yaitu seluruh siswa SMK AKP Galang yang terdaftar menjadi anggota di perpustakaan, yaitu sebanyak 260 siswa.

3.3.2 Sampel

Sampel ialah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu Husaini Purnomo, 1996: 44 . Besarnya sampel pada penelitian ini penulis lakukan dengan berpedoman kepada tabel Krejcie yaitu dalam melakukan perhitungan ukuran sampel pada tabel Krejcie didasarkan atas kesalahan yaitu 5 a = 0, 05 dengan tingkat kepercayaan 95 . Dengan populasi 257 maka didapatkan sampel sebesar 155 responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik proportioned stratified random sampling. Menurut Ali 1987:81, yang dimaksud dengan proportioned stratified random sampling adalah penarikan sampel dimana populasi dibagi-bagi dalam lapisan yang juga disebut sub