Agus Saleh Saputra Daulay : Kebijakan Hukum Pidana Dalam Menanggulangi Terjadinya Tindakan Pelecehan Terhadap Pengadilan Contempt Of Court Studi Kasus REG. NO. 1444 PID.B 2001P.N. Medan, 2008.
USU Repository © 2009
instrumen hukum pidana pada hakikatnya juga merupakanbagian dari usaha penegakan hukum penegakan hukum pidana . Oleh karena itu sering dikatakan bahwa politik atau
kebijkan hukum pidana merupakan bagian dari kebijakan penegakan hukum law enforcement policy .
Penegakan hukum pidana yang rasional, terdiri atas tiga tahap, mencakup tahap formulasi oleh pembentuk undang-undang yang terkait dengan perbuatan pidana berikut
sanksinya, tahap aplikasi yang merupakan tahap penerapan oleh kepolisian sebagai penyelidik dan penyidik, kejaksaan sebagai penuntut, dan kehakiman sabagai aparat yang
mengadili dan memutuskan, serta tahap eksekusi oleh aparat eksekusi. Upaya kriminalisasi dapat dilakukan dengan membuat suatu produk hukum dan
konsep penegakan hukum terhadap kasus pelecehan terhadap peradilan contempt of court. Walaupun pada dasarnya bukan hanya produk hukum berupa undang-undang yang dapat
dijadikan sebagai suatu solusi untuk permasalah ini. Dimana reformasi birokrasi juga dapat dijadikan sebagai suatu langkah yang baik untuk meningkatkan kepercayaan publik public
trust terhadap dunia peradilan di tanah air. Berdasarkan pada latar belakang tersebut diatas penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian yang berjudul : Kebijakan Hukum Pidana Dalam Menanggulangi Terjadinya Tindakan Pelecehan Terhadap Pengadilan Contempt of Court dengan studi kasus
Reg.No. 1444Pid.B2001P.N. Medan.
B. Permasalahan
Agus Saleh Saputra Daulay : Kebijakan Hukum Pidana Dalam Menanggulangi Terjadinya Tindakan Pelecehan Terhadap Pengadilan Contempt Of Court Studi Kasus REG. NO. 1444 PID.B 2001P.N. Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas yang menjadi permasalahan adalah : 1.
Perbuatan apa sajakah yang dikategorikan sebagai suatu bentuk tindakan pelecehan terhadap peradilan contempt of court ?
2. Bagaimana penegakan hukum terhadap tindakan pelecehan terhadap peradilan
contempt of court ? 3.
Bagaimana upaya penaggulangan terjadinya tindakan pelecehan terhadap pengadilan contempt of court ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :
1. untuk mengetahui perbuatan-perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai
tindakan pelecehan terhadap peradilan contempt of court ; 2.
untuk mengetahui penegakan hukum dalam kasus tindakan pelecehan terhadap peradilan contempt of court;
3. untuk mengetahui upaya penaggulangan terjadinya tindakan pelecehan
terhadap peradilan contempt of court .
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini mempunyai manfaat teoritis dan praktis. Adapun kedua keguanaan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
Agus Saleh Saputra Daulay : Kebijakan Hukum Pidana Dalam Menanggulangi Terjadinya Tindakan Pelecehan Terhadap Pengadilan Contempt Of Court Studi Kasus REG. NO. 1444 PID.B 2001P.N. Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan atau data informasi di bidang ilmu hukum bagi kalangan akademis untuk mengetahui dinamika masyarakat dan perkembangan
hukum pidana serta proses penanganannya, khususnya terhadap masalah terjadinya tindakan pelecehan terhadap peradilan contempt of court . Selain itu penelitian ini juga di
harapkan dapat memberikan masukan bagi penyempurnaan pranata peraturan hukum dalam penanggulangan terjadinya tindakan pelecehan terhadap peradilan contempt of court .
2. Secara Praktis Manfaat penelitian ini secara praktis sebagai bahan masukan bagi aparat penegak
hukum polisi, jaksa, hakim, lembaga pemasyarakatan, advokat dalam sistem peradilan pidana criminal justice system . Hasil penelitian ini dijadikan sebagai bahan rujukan
dalam menangani kasus tindakan pelecehan terhadap peradilan, sehingga aparat penegak hukum mempunyai persepsi yang sama.
E. Keaslian Penulisan