Metode Pengumpulan Data Definisi Operasional Variabel

Septri Anti Sinaga. Analisa kecenderungan penyakit infeksi saluran pernafasan akut ispa pada bayi dan balita tahun 2002-2006 untuk peramalan pada tahun 2007-2011 di kota medan. 2007 USU e-Repository©2009 BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode analisis Time Series.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Medan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai September 2007.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah data penderita ISPA pada bayi 1 tahun dan balita 1-4 tahun di kota Medan. Dan yang menjadi sampel dalam penelitian adalah data penderita ISPA pada bayi 1 tahun dan balita 1-4 tahun di kota Medan pada tahun 2002-2006.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data sekunder yaitu data penderita ISPA yang diperoleh dari catatan bulanan program pemberantasan dan pencegahan ISPA sejak bulan Januari 2002 sampai dengan bulan Desember tahun 2006 di Kantor Dinas Kesehatan Kota Medan.

3.5. Definisi Operasional Variabel

Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat dependent variable adalah jumlah penderita ISPA, sedangkan variabel bebasnya independent variable adalah waktu. Septri Anti Sinaga. Analisa kecenderungan penyakit infeksi saluran pernafasan akut ispa pada bayi dan balita tahun 2002-2006 untuk peramalan pada tahun 2007-2011 di kota medan. 2007 USU e-Repository©2009 Definisi untuk setiap variabel adalah sebagai berikut: 1. Catatan Bulanan Program P2 ISPA merupakan catatan penderita ISPA pada laporan program P2 ISPA setiap bulan pada tahun 2002-2006. 2. Jumlah penderita ISPA secara keseluruhan pada bayi 1 tahun dan anak usia 1-4 tahun adalah data jumlah keseluruhan penderita ISPA dengan pneumonia, pneumonia berat dan bukan pneumonia pada bayi 1 tahun dan anak usia 1-4 tahun yang tercatat pada catatan bulanan Program P2 ISPA pada tahun 2002- 2006. 3. Jumlah penderita pneumonia pada bayi 1 tahun dan anak usia 1-4 tahun adalah data jumlah penderita ISPA dengan klasifikasi pneumonia pada bayi 1 tahun dan anak usia 1-4 tahun yang tercatat pada catatan bulanan program P2 ISPA pada tahun 2002-2006. 4. Jumlah penderita pneumonia berat pada bayi 1 tahun dan anak usia 1-4 tahun adalah data jumlah penderita ISPA dengan klasifikasi pneumonia berat pada bayi 1 tahun dan balita 1-4 tahun yang semuanya tercatat pada laporan bulanan program P2 ISPA pada tahun 2002-2006. 5. Jumlah penderita bukan Pneumonia pada bayi 1 tahun dan anak usia 1-4 tahun adalah data jumlah penderita ISPA dengan klasifikasi bukan pneumonia pada bayi kurang dari 1 tahun dan anak usia 1-4 yang tercatat pada catatan bulanan program P2ISPA pada tahun 2002-2006. Septri Anti Sinaga. Analisa kecenderungan penyakit infeksi saluran pernafasan akut ispa pada bayi dan balita tahun 2002-2006 untuk peramalan pada tahun 2007-2011 di kota medan. 2007 USU e-Repository©2009 6. Trend jangka panjang + adalah kecenderungan data penderita ISPA untuk jangka waktu lima tahun. 7. Trend jangka panjang - adalah kecenderungan data penderita ISPA untuk jangka waktu satu tahun. 8. Faktor Trend Adalah trend yang variabel X- nya periode waktu berpangkat paling tinggi satu. Trend linier memiliki bentuk persamaan berupa periode waktu berpangkat paling tinggi satu. Trend linier memiliki bentuk persamaan berupa persamaan garis lurus. Trend ditentukan dengan metode kuadrat terkecil least square method: Keterangan : Yi = Nilai trend untuk periode tertentu Xi = Kode periode waktu a = konstanta, nilai Yi = a, jika Xi = 0 b = Koefisien Xi 9. Faktor Seasonal Variation variasi Musiman Peramalan dengan penyesuaian variasi musim dapat dilakukan dengan menggunakan indeks musiman. Langkah-langkah dalam menentukan indeks musiman dengan metode rasio terhadap trend: a. Menentukan persamaan trend tahunan dengan metode least square. a = n Yi ∑ b = 2 Xi XiYi ∑ ∑ Yi = a + bXi Septri Anti Sinaga. Analisa kecenderungan penyakit infeksi saluran pernafasan akut ispa pada bayi dan balita tahun 2002-2006 untuk peramalan pada tahun 2007-2011 di kota medan. 2007 USU e-Repository©2009 b. Mengubah persamaan trend tahunan menjadi persamaan trend bulanan. Trend bulanan adalah trend dari bulan ke bulan, misalnya dari bulan Januari ke bulan Februari dan dari bulan Maret ke bulan april. Sama halnya trend tahunan yang merupakan trend dari tahun ke tahun. Dari trend tahunan satuan X-nya tahun bisa dibuat menjadi trend bulanan satuan X-nya bulan dilakukan dengan cara membagi nilai a dengan 12 dan nilai b dengan 12 2 atau 144. Jika persamaan trend tahunan Yi = a + bXi Maka persamaan trend bulanan adalah Yi = 12 a + 144 b Xi c. Menentukan nilai-nilai trend untuk masing-masing bulan, dengan persamaan: Yi = 12 a + 144 b Xi d. Menyatakan data berkalanya Yi sebagai persentase terhadap nilai trend. e. Lalu dijumlahkan untuk masing-masing bulan. f. Menentukan rata-rata setiap bulan. g. Jumlahkan rata-rata bulan Januari sampai Desember h. Menentukan indeks musimnya. Indeks Musim = rata-rata x rata - rata total 1200 10. Metode Double Exponential Smoothing Septri Anti Sinaga. Analisa kecenderungan penyakit infeksi saluran pernafasan akut ispa pada bayi dan balita tahun 2002-2006 untuk peramalan pada tahun 2007-2011 di kota medan. 2007 USU e-Repository©2009 Apabila data yang diuji dengan regresi linier tidak signifikan, maka untuk peramalannya menggunakan metode Double Exponential Smoothing. Langkah- langkah menentukan double exponential smoothing adalah: a. Menentukan smoothing pertama S t S t = α X t + 1- α S 1 − t S t : smoothing pertama periode t α : berdasarkan nilai mean square error terkecil dari 0,1 sampai 0,9 X t : nilai riil periode t S 1 − t : smoothing pertama periode t-1 b. Menentukan smoothing kedua S t S t = α S t + 1- α S 1 − t S t : smoothing kedua periode t S t : smoothing pertama periode t S 1 − t : smoothing kedua periode t-1 c. Menentukan besarnya konstanta a t a t = 2 S t - S t d. Menentukan besarnya slope b t b t s= α α − 1 S t - S t e. Error = Xt- Ft Septri Anti Sinaga. Analisa kecenderungan penyakit infeksi saluran pernafasan akut ispa pada bayi dan balita tahun 2002-2006 untuk peramalan pada tahun 2007-2011 di kota medan. 2007 USU e-Repository©2009 Xt = nilai riil periode t Ft = Ramalan periode t 11. Ramalan penderita ISPA tahun 2007-2011 a. Hasil ramalan dari variabel dengan analisa data berkala time series dengan memperhatikan faktor trend T, faktor seasonal variation S adalah: 100 S T Ramalan × = , dimana: T = Trend, S = indeks musiman b. Hasil ramalan dari variabel dengan analisa data berkala time series dengan metode Double Exponential Smoothing, dimana Ramalan = a t + b t m Dimana, a t = konstanta b t = slope m = jangka waktu ramalan

3.5. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Masyarakat terhadap Pencegahan Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) di Kelurahan Aek Nauli Kecamatan Siantar Selatan Kota Pematangsiantar tahun 2013

3 102 120

Analisa Tingkat Kecenderungan Penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut Pada Balita Tahun 2001-2005 Untuk Peramalan Pada Tahun 2006-2010 Di Kota Pekanbaru

0 30 97

Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun

0 37 101

Hubungan Karakteristik Individu dengan Tindakan Ibu dalam Pencegahan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Puskesmas Amplas Tahun 2005

6 50 96

Hubungan Peran Orang Tua dalam Pencegahan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dengan Kekambuhan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Medan

17 141 71

Gambaran Distribusi Frekuensi Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Balita Di Puskesmas Stabat Kabupaten Langkat Tahun 2005

1 41 79

Kajian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Kota Medan & Kabupaten Deli Serdang

0 33 3

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Di Kota Medan Tahun 2003 - 2013

0 40 54

ANALISIS MODEL EPIDEMI SIR (SUSPECTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PADA PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA), RECOVERED) PADA PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA).

1 9 15

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Dasar Infeksi, Saluran Pernafasan, Infeksi Akut, dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) - Analisis Faktor yang Mempengaruhi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kota Medan Tahun 2002-2012

0 0 14