Septri Anti Sinaga. Analisa kecenderungan penyakit infeksi saluran pernafasan akut ispa pada bayi dan balita tahun 2002-2006 untuk peramalan pada tahun 2007-2011 di kota medan. 2007
USU e-Repository©2009
dari hasil ramalan, serta melakukan upaya pencegahan bagi yang belum terinfeksi dengan melakukan penyuluhan kesehatan.
2. Sebagai refrensi bagi penelitian selanjutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT ISPA
ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut, istilah ini diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris atau dikenal Acute Respiratory Infections
ARI.
2.1.1. Definisi ISPA
Istilah ISPA meliputi tiga unsur yaitu infeksi, saluran pernafasan dan infeksi akut, dengan pengertian sebagai berikut : Depkes RI, 1992
1 Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh
manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
Septri Anti Sinaga. Analisa kecenderungan penyakit infeksi saluran pernafasan akut ispa pada bayi dan balita tahun 2002-2006 untuk peramalan pada tahun 2007-2011 di kota medan. 2007
USU e-Repository©2009
2 Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta
organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan
bagian bawah termasuk jaringan paru-paru dan organ adneksa saluran pernafasan. Dengan batasan ini, jaringan paru termasuk dalam saluran
pernafasan respiratory tract. 3
Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Dengan demikian ISPA adalah infeksi saluran pernafasan yang dapat
berlangsung sampai 14 hari, dimana secara klinis suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi di setiap bagian saluran pernafasan atau struktur yang berhubungan
dengan saluran pernafasan yang berlangsung tidak lebih dari 14 hari.
2.1.2. Etiologi ISPA
Etiologi ISPA terdiri lebih 300 jenis bakteri, virus dan riketsia. Bakteri penyebab ISPA antara lain dari genus Streptokokus, Stafilokokus, Pnemokokus,
Haemofillus, Bordetella dan Corinobakterium. Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Mixosovirus, Adenovirus, Coronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma,
Herpesvirus. Depkes RI, 2005
2.1.3. Klasifikasi Penyakit ISPA
Klasifikasi penyakit ISPA untuk bayi kurang dari satu tahun dan anak 1-4 tahun dibagi atas:
Septri Anti Sinaga. Analisa kecenderungan penyakit infeksi saluran pernafasan akut ispa pada bayi dan balita tahun 2002-2006 untuk peramalan pada tahun 2007-2011 di kota medan. 2007
USU e-Repository©2009
a. Pneumonia Berat
Bayi kurang dari 1 tahun yang nafasnya cepat atau dengan tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam yang kuat digolongkan sebagai pneumonia berat.
Batas nafas cepat untuk golongan umur kurang dari satu 1 tahun yaitu 60 kali per menit atau lebih.
Untuk anak umur 1-4 tahun ditandai dengan adanya batuk dan kesukaran bernafas disertai nafas sesak atau tarikan dinding dada bagian bawah ke
dalam.
b. Pneumonia
Anak dengan nafas cepat dan tidak disertai tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam klasifikasi sebagai pneumonia tidak berat. Patokan nafas cepat
adalah 50 kali per menit atau lebih untuk bayi kurang dari 1 tahun dan untuk anak umur 1-4 tahun adalah 40 kali per menit atau lebih.
c. Bukan Pneumonia
Bayi kurang dari 1 tahun, frekuensi pernafasan 60 kali per menit dan tidak mengalami tarikan dinding dada.
Septri Anti Sinaga. Analisa kecenderungan penyakit infeksi saluran pernafasan akut ispa pada bayi dan balita tahun 2002-2006 untuk peramalan pada tahun 2007-2011 di kota medan. 2007
USU e-Repository©2009
Anak umur 1-4 tahun nafasnya tidak cepat dan tidak mengalami tarikan kuat dinding dada bagian bawah ke dalam.
Menurut anatominya ISPA dibedakan menjadi ISPA bagian atas dan ISPA bagian bawah. Adapun yang menjadi penyakit ISPA bagian atas adalah : pilek
nasofaringitis, otitis media, faringitis akut tonsilitis akut. Sedangkan yang menjadi penyakit ISPA bagian bawah adalah: laringitis, bronkitis, pneumonia.
Hampir seluruh kematian karena ISPA pada anak kecil disebabkan oleh ISPA bagian bawah, yaitu pneumonia. Akan tetapi, tidak semua infeksi saluran pernafasan
bawah akut dapat menjadi serius, sebagai contoh: bronkitis relatif sering terjadi dan jarang fatal. Sedangkan untuk ISPA bagian atas mengakibatkan kematian pada anak
dalam jumlah kecil. Kunci untuk mengurangi kematian ISPA adalah dengan memastikan adanya akses yang lebih baik pada penanganan kasus pneumonia tepat
pada waktunya. Widjaja, 2003
2.1.4. Cara Penularan Penyakit ISPA