BAB I PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Masyarakat Simalungun adalah salah satu suku batak yang ada di Sumatera Utara yang memiliki filosopi hidup Habonaron do Bona yang artinya
kebenaran adalah dasar dari segala sesuatu. Filosopi ini mengajarkan Masyarakat Simalungun supaya dalam hidup bermasyarakat semuanya didasarkan pada
kebenaran. Akhir – akhir ini para kawula muda kurang menerapkannya pada pada
kehidupan sehari – hari karena kurang memahami artinya. Karena alasan itulah penulis menuliskan kertas karya ini, dimana penulis
telah menjelaskannya secara singkat dan jelas agar Masyarakat Simalungun dapat mengerti dan mengetahui makna dari filsafah Habonaron Do Bona.
1.2 Batasan Masalah
Didalam karya tulis ini penulis hanya membatasi masalah hanya pada : 1.
Pandangan Religi Tradisional simalungun 2.
Habonaron Do Bona 3.
Bersumpah 4.
Filosofi dalam Budaya Adat 5.
Filosofi Ayam dalam Adat
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan Penulis dalam menyusun kertas karya ini adalah sebagai berikut : 1.
Untuk menambah wawasan pembaca dan penulis mengenai Filosofi Hidup Masyarakat Simalungun.
2. Untuk mengenal kepribadian masyarakat simalungun.
3. Agar masyarakat simalungun mengetahui makna yang terkandung dalam
filosopi habonaron do bona. 4.
Salah satu syarat penulisan Tugas Akhir untuk kelulusan D3 Bahasa Jepang.
1.4 Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan kertas karya ini adalah metode kepustakaan, yaitu suatu metode untuk mengumpulkan data –data dengan cara
membaca buku – buku yang berhubungan dengan topic yang akan dibahas serta mengumpulkan data dari media massa, internet dan yang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH SIMALUNGUN
2.1 Lokasi dan Lingkungan Alam
Kabupaten Simalungun terletak antara 02˚36’ – 03˚1’ Lintang Utara dan berbatasan dengan lima kabupaten yaitu : Kabupaten Serdang Bedagai,
Kabupaten Karo, Kabupaten Toba, Kabupaten Samosir dan Kabupaten Asahan. Kabupaten Simalungun mempunyai luas 4.386.6 km2 atau 6,12 dari luas
wilayah propinsi Sumatera Utara. Ibukota Kabupaten Simalungun adalah Pematang Siantar. Sekarang kabupaten ini terdiri dari 31 kecamatan.
2.2 Penduduk
Penduduk asli kabupaten Simalungun adalah suku simalungun. Jumlah penduduknya adalah 841.189 jiwa. Meskipun Kabupaten Simalungun adalah
tanah leluhur orang Simalungun, namun belakangan ini secara statistic orang Simalungun adalah penduduk peringkat mayoritas ke-tiga di kabupaten
Simalungun, setelah orang jawa dan orang yang berasal dari Toba. Orang Simalungun justru diperkirakan lebih banyak tingggal di luar wilayah
Simalungun. Sedangkan suku pendatang di simalungun adalah suku jawa dan suku batak toba.
2.3 Mata Pencaharian
Sesuai dengan keadaan tanahnya yang subur serta curah hujan yang cukup banyak, maka pada umumnya mata pencaharian pokok penduduk simalungun
Universitas Sumatera Utara
adalah bertani. Masyarakat simalungun bercocok tanam diladang atau disawah. Pada umumya mereka menanam padi. Kemudian mereka merawat dan
membersihkan rumputnya dengan cara bergotong royong. Selain itu mereka juga menanam sayur – sayuran dan buah – buahan.
2.4 Kepercayaan
Ada beberapa agama di kabupaten simalungun yakni agama Kristen Protestan, Katholik, dan Islam. Dahulu Sebahagian besar masyarakat simalungun
menganut agama islam, tetapi setelah ada putra simalungun yang menjadi pendeta maka berkembanglah agama kristen di simalungun. Dan sekarang sebahagian
besar masyarakat simalungun menganut agama kristen dan islam.
Universitas Sumatera Utara
BAB III FILOSOFI HIDUP MASYARAKAT SIMALUNGUN