Swiss Sebagai Salah Satu Negara Netral

B. Swiss Sebagai Salah Satu Negara Netral

Pada saat ini, ada beberapa negara netral di dunia yang diakui oleh dunia. Berikut adalah negara -negara netral yang diakui sampai sekarang yakni: 1. Austria Sebuah negara yang terkurung daratan di tengah-tengah Eropa Tengah. Berbatasan dengan Jerman dan Ceko di utara, Slowakia dan Hongaria di timur, Slovenia dan Italia di selatan, dan Swiss dan Liechtenstein di barat. Ibukotanya adalah Vienna. Austria terkenal dengan musik klasiknya. Negara ini dahulu kala jauh lebih besar dan merupakan bagian dari kekaisaran Austria-Hongaria. Austria adalah negara dengan sistem demokrasi representatif parlementer yang terdiri dari sembilan negara bagian federal, dan menjadi salah satu dari dua negara Eropa yang mendeklarasikan kenetralannya. Austria adalah negara anggota PBB sejak 1955 dan Uni Eropa sejak 1995. 85 2. Costa Rica Adalah negara terkecil kedua di Amerika Tengah yang berbatasan dengan Nikaragua di sebelah utara, Panama di selatan-tenggara, Samudra Pasifik di barat dan selatan, dan Laut Karibia di timur. Kosta Rika merupakan negara pengonsumsi gula terbanyak di dunia. Tahun 1980, konsumsi rata- rata per jiwa lebih dari 65 kg yang berarti tiap orang makan 1,7 ons gula per hari. Negara ini memiliki tingkat politik paling aman di kawasannya. 85 “Austria”, sebagaimana dapat dilihat dalam en.wikipedia.orgwikiAustria, diakses pada 11 Mei 2015 Universitas Sumatera Utara Dibandingkan dengan negara-negara Amerika Latin lainnya, Kosta Rika unggul dalam pendapatan per kapita. Hasil utama negara yang wilayahnya 51.100 km² ini ialah kopi. 3. Finlandia Sebuah negara Skandinavia yang juga termasuk negara Nordik. Karena terletak di Eropa Utara, Finlandia menjadi anggota dari Uni Eropa. Finlandia memiliki perbatasan darat dengan Swedia, Norwegia, dan Rusia sedangkan batas lautnya adalah Laut Baltik di barat daya, Teluk Finlandia diselatan, dan Teluk Bothnia di barat. Ibukota negara penghasil telepon genggam Nokia dan negeri kelahiran Angry Birds ini adalah Helsinki. Penduduknya sebesar lima juta jiwa mendiami lebih dari 330.000 km² sehingga negara ini terdapat dalam urutan ke-162 dalam kepadatan penduduk di dunia. 4. Irlandia sebuah negara yang mencakup lima perenam Pulau Irlandia yang terletak di bagian barat laut Eropa. Populasi Irlandia berjumlah lebih dari 4 juta jiwa dan termasuk anggota Uni Eropa. Wilayah Pulau Irlandia yang tidak termasuk republik ini dimiliki oleh Irlandia Utara, bagian dari Britania Raya. Di sebelah timur berbatasan dengan Laut Irlandia, sebelah utara Irlandia Utara, sebelah barat dan selatan Samudra Atlantik. 5. Swedia Sebuah negara,Nordik di Skandinavia, Eropa yang ibukotanya adalah Stoc kholm. Negara ini berbatasan dengan Norwegia di barat dan Finlandia di Universitas Sumatera Utara timur laut, Selat Skagerrak dan Selat Kattegat di barat daya, serta Laut Baltik dan Teluk Bothnia di timur. Pada tahun 1995 Swedia bergabung dengan Uni Eropa namun, sampai sekarang Swedia masih belum bergabung dengan Persatuan Moneter Eropa. 6. Swiss sebuah negara federal berisi 26 canton di Eropa Tengah yang berbatasan dengan Jerman, Perancis, Italia, Liechtenstein dan Austria. Swiss adalah negara yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari Pegunungan Alpen. Swiss dikenal sebagai negara netral namun tetap memiliki kerjasama internasional yang kuat. Swiss merupakan negara yang menganut sistem politik luar negeri netralitas. Swiss pertama kali menyatakan diri sebagai negara netral pada tahun 1525 setelah perang Marignano tahun 1515 dan kekalahan pasukan Perancis dan Venesia. Terdapat beberapa alasan yang mendasari kenetralan Swiss, yakni dari segi Geografis Swiss adalah negara kecil dan Landlock Country yang dikelilingi empat negara besar, yakni Jerman, Perancis, Italia, dan Austria. Adanya negara - negara besar yang menggelilingi Swiss membuat Swiss menjadi negara yang diperebutkan oleh keempat negara tersebut. Jika Swiss berpihak pada salah satu negara tetangganya, maka akan ada ancaman dari negara tetangga yang lain. Selain itu, seluruh bagian wilayah Swiss terdiri dari daratan dan tidak memiliki lautan, sehingga keamanan swiss hanya berfokus pada daratan. Oleh karena itu Swiss memutuskan menjadi negara netral untuk menjamin keamanan nasionalnya. Dari segi budaya, multikultural penduduk Swiss yang ditunjukkan dengan adanya Universitas Sumatera Utara empat bahasa resmi yang diakui, yakni bahasa Perancis, Jerman, Italy, dan Romansh membuat pemerintah Swiss tidak mengginginkan adanya kecemburuan sosial di masyarakatnya jika memihak salah satu negara tetangganya. 86 Kenetralan Swiss telah diakui oleh negara-negara Eropa pada tahun 1815 setelah Perang Napoleon. Pada 1920 Liga Bangsa-bangsa mengakui kenetralitasan Swiss dan mendirikan kantor pusat LBB di kota Jenewa, sebagai penghargaan untuk netralitas Swiss. Pada masa Perang Dunia II meskipun Jerman telah menekan agar Swiss bergabung menjadi sekutu Jerman dalam memobilisasi tentara, Swiss tetap menganggap dirinya netral. Bahkan saat itu, Swiss memperbolehkan pengungsi melintasi perbatasan dari pihak-pihak yang sedang berperang. Pemerintah Swiss bahkan memerintahkan masyarakatnya untuk menjadi petugas medis untuk merawat korban perang Kebijakan Swiss untuk tidak terlibat dengan urusan negara lain, kemudian menjadi ciri khas Swiss di dunia Internasional sampai saat ini. Netralitas menurut Swiss ialah bersikap non-partisipasi dalam perang antar negara. Sikap netral Swiss menjadi akar dari netralnya beberapa negara-negara di Eropa, seperti Swedia 1815, Eire 1921, Finlandia 1948, dan Austria 1955. Hak dan kewajiban negara-negara netral saat perang telah ditetapkan oleh masyarakat internasional pada tahun 1907 yang kemudian menjadi perjanjian internasional yang berisi antara lain: 1. Negara netral tidak boleh berperan aktif dalam konflik bersenjata antar negara. 86 Sebagaimana dimuat dari “ http:russellbulletin.com20130107when-and-why-did- switzerland-become-so-fiercely-neutral ” Diakses pada tanggal 3 Juli 2015 Universitas Sumatera Utara 2. Negara netral juga tidak diperbolehkan memberikan dukungan militer kepada kubunegara yang sedang berkonflik. 3. Pada masa damai, negara netral juga tidak diperbolehkan masuk dalam perjanjian hukum suatu konflik dan menentukan peraturan mereka sendiri 87 Pada masa akhir Perang Dingin, Swiss bergabung dengan NATO pada 1996. Swiss meredefinisi politik netralitasnya, yakni dengan bergabung bersama NATO Swiss memiliki tujuan untuk memajukan perdamaian dan keamanan serta mempromosikan Hak Asasi Manusia, Swiss menegaskan bahwa ia tidak bergabung untuk memberikan dukungan militer pada negara yang sedang berkonflik namun hanya untuk memnyebarkan nilai-nilai demokrasi dan HAM pada masyarakat internasional. Politik netral Swiss diimplementasikan Swiss dalam menjalankan kebijakann luar negerinya. Tujuan kebijakan luar negeri Swiss, yakni : 1 mempromosikan perdamaian. 2 penghormatan terhadap hak asasi manusia dan mendorong demokrasi. 3 menjaga dan memperjuangkan kepentingan ekonomi Swiss di luar negeri. 4 menghapus kemiskinan di dunia, dan 5 menjaga kelestarian lingkungan 87 Ibid Universitas Sumatera Utara Pada 10 September 2002, Swiss bergabung dengan PBB. PBB merupakan forum penting bagi Swiss untuk merealisasikan tujuan politik luar negerinya. Beberapa alasan swiss untuk bergabung dengan PBB di pengaruhi oleh beberapa negara tetangganya, yakni Austria dan Swedia. Negara netral memang tidak diperbolehkan ikut campur dalam suatu konflik negara, namun negara netral bisa menjadi penengah atau mediator dalam suatu konflik. Dengan bergabungnya Swiss dengan PBB, swiss berharap untuk memiliki pengaruh terhadap masalah- masalah internasional dan turut berperan serta menyelesaikannya dengan jalan damai tanpa adanya kekuatan fisik. Untuk mencapai tujuannya, Swiss telah membuktikan perannya dalam organisasi internasional tersebut. Beberapa usaha yang dilakukan Swiss antara lain, Swiss menekankan tentang perlu dilakukannya pengaturan kembali mekanisme penanganan masalah-masalah perlidungan hak asasi manusia, Swiss mendukung dibentuknya Human Rights Council sebagai pengganti Human Rights Commission, Swiss mendukung restrukturisasi Dewan Keamanan PBB yang tidak hanya meliputi perluasan keanggotaan tetapi juga dalam konteks mekanisme kerja Dewan Keamanan PBB. Reformasi Dewan Keamanan hendaknya diarahkan untuk mendukung peran dan fungsi PBB sebagai satu-satunya organisasi internasional yang bersifat universal, netral serta bertanggung jawab dalam rangka menciptakan perdamaian dunia. 88 Usaha yang hingga saat ini dilakukan Swiss adalah melakukan reformasi pada Dewan keamanan PBB. Dalam Hal ini Negara Swiss juga bekerja dengan 5 negara lain yang disebut “small five” yaitu Swiss, Lichtenstein, Kosta Rika, 88 Sebagaimana dimuat dari “ http:news.bbc.co.uk2hieurope1852461.stm ” Diakses pada tanggal 3 Juli 2015 Universitas Sumatera Utara Singapura dan Yordania untuk membuat PBB lebih efektif. Kelompok kecil negara baru-baru ini telah mendukung dua reformasi sangat konkret, antara lain reformasi pertama bertujuan untuk meningkatkan jumlah anggota Dewan Keamanan tidak tetap. Hal ini mencerminkan perubahan geopolitik dan memodifikasi hubungan kekuasaan. Kedua, bertujuan untuk membuat Dewan Keamanan yang lebih demokratis dengan mengubah kondisi untuk hak veto. Small five ingin mencegah 5 anggota tetap dalam menggunakan hak veto untuk kasus-kasus mengenai genosida, kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Namun, reformasi ini belum mencapai titik tujuan karena tekanan dari anggota tetap Dewan Keamanan. Namun demikian, Swiss terus berkomitmen untuk meningkatkan transparansi dan dialog dengan badan-badan PBB lainnya. Terdapat banyak tanggapan terhadap bergabungnya Swiss ke dalam Organisasi Internasional PBB. Beberapa tanggapan mengenai ketidaksetujuan suatu negara terhadap kebijakan luar negeri Swiss untuk bergabung dalam PBB antara lain, beberapa pendapat menyatakan bahwa Swiss memiliki banyak sumber daya yang jauh lebih masuk akal dan bisa mengambil sikap untuk dunia. Swiss sangat cocok untuk bertindak sebagai negara netral. Letak geografis swiss yang dikelilingi negara- negara besar, lebih menguntungkan untuk bersikap netral daripada bergabung dengan PBB yang nantinya akan ada voting untuk menyelesaikan suatu masalah yang memaksa untuk memilih suatu pilihan, yang mana pilihan tersebut kemudian dapat menjadi suatu ancaman bagi Swiss. Universitas Sumatera Utara Pendapat lain datang dari Pemimpin oposisi PBB, Cristoph Blocher miliarder industrialis yang menyatakan bahwa, kenetralan Swiss akan memudar dan rusak jika Swiss bergabung dengan PBB, hal ini dikarenakan nilai-nilai politik tradisonal Swiss bertolak belakang dengan nilai-nilai di tubuh PBB. Pasukan militer Swiss dikhawatirkan akan menjadi alat negara pemegang hak veto di PBB untuk menyelesaikan konflik militer. 89 untuk bertindak dalam bidang human security . Sebagai negara netral berkomitmen untuk menyelesaikan konflik dengan cara menyediakan jasa-jasa baik dan mediasi Hal tersebut dibuktikan oleh Swiss dengan adanya pengalaman demokrasi langsung, federalisme, dan menghargai perbedaan di negaranya. Swiss mengajarkan kerjasama internasional, serta promosi perdamaian sehingga bisa tercipta keamanan dan kemakmuran di dunia seperti di dalam negerinya Selain itu, dengan bergabungnya Swiss dalam PBB, swiss telah menyumbangkan sekitar £300 million Swiss yang disumbangkan untuk PBB untuk memperjuangkan suaranya. Sedangkan tanggapan dukungan terhadap kebijakan Swiss dinyatakan oleh departemen luar negeri Swiss, yang menyatakan bahwa keanggotaan Swiss dalam PBB diyakini tidak akan merubah statusnya sebagai negara netral. Hal tersebut didasarkan pada hukum internasional bahwa negara netral tidak boleh berperan aktif dalam konflik bersenjata antar negara, negara netral juga tidak diperbolehkan memberikan dukungan militer kepada kubunegara yang sedang berkonflik. Dalam masa damai, negara netral juga tidak diperbolehkan masuk dalam perjanjian hukum suatu konflik. Federal Departmen Foreign Affairs Swiss, juga 89 Ibid Universitas Sumatera Utara menyatakan bahwa, keanggotaan Swiss di PBB hanya sebagai penengah konflik, semenjak tahun 1948 Swiss menjadi negara pengamat di PBB dan Swiss juga telah bergabung dengan beberapa organisasi internasional lain sebelum bergabung dengan PBB, NATO misalnya. Markas PBB berada di Jenewa Swiss telah lama berdiri, jadi terasa aneh jika Swiss tidak bergabung dengan PBB. 90

C. Kedudukan swiss sebagai Negara Netral Menurut Hukum Internasional