Konsep Demokrasi Konstitusional dalam Pasal 1 ayat 2 UUD NRI 1945

BAB IV PEMILIHAN KEPALA DAERAH YANG DEMOKRATIS BERDASARKAN KONSEP NEGARA DEMOKRASI KONSTITUSIONAL

A. Konsep Demokrasi Konstitusional dalam Pasal 1 ayat 2 UUD NRI 1945

Ketika konsep demokrasi dan nomokrasi dipadukan dalam sebuah negara, maka jadilah negara dengan sistem demokrasi konstitusional. Di indonesia, setelah perubahan UUD 1945, konsep tersebut dicantumkan dalam pasal 1 ayat 2 UUD NRI 1945, yang menyatakan kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang- Undang Dasar. 120 Demokrasi berdasarkan Konstitusi atau demokrasi konstitusional constitusional demokracy adalah sebuah pemerintahan yang kekuasaan politik dan kekuasaan pemerintahnya dibatasi oleh konstitusi. Dalam pengertian itu, Almon Leroy Way Jr mengatakan bahwa demokrasi konstitusional memiliki dua substa nsi esensia l,ya itu a consyitusiona l a nd a democra tic ingredient . Lebih jauh lagi dia menjelaskan , the contitusional ingredient of modern constitusional demokracy ca lled constitusina lism or constitusiona l goverrnment . Gagasan bahwa kekuasaan pemerintah perlu dibatasi parnah dirumuskan oleh seorang ahli sejarah inggris, Lord Action dengan mengingat bahwa pemerintahan selalu diselenggarakan oleh manusia kecuali melekat banyak kelemahan. Dalilnya kemudian menjadi termasyur bunyi sebagai berikut: “power 120 Janedjri M. Gaffar , Demokrasi Konstitusional; Praktik Ketatanegaraan Indonesia Setelah Perubahan UUD 1945 , Konstitusi Press, Jakarta, 2012, hal. vii. Universitas Sumatera Utara tends to corrupt, but a bsolute power corrupts a bsolutely ” manusia yang mempunyai kekuasaan cenderung menyalahgunakan kekuasaan itu, tetapi manusia yang mempunyai kekuasaan tak terbatas pasti akan menyalahkgunakannya Jauh lebih sederhana, Miriam Bodiardjo mengatakan ciri khas dari demokrasi konstitusional adalah gagasan bahwa pemerintahab yang demokrastis adalah pemerintah yang terbatas kekuasaannya dan tidak dibenarkan bertindak sewenang-wenang terhadap warga negaranya. Pembatasan-pembatasan atas kekuasaan pemerintah tercantum dalam konstitusi; maka dari itu sering disebut “pemerintah berdasarkan konstitusi’ konstitusional goverment. 121 Kedaulatan yang dianut dalam UUD 1945 adalah kedaulatan rakyat sekaligus kedaulatan hukum. Hal tersebut termaktub dalam alinea 4 pembukaan UUD 1945, “...maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam sua tu Udna ng-Undang Da sa r Nega ra Indonesia , ya ng terbentuk da la m sua tu susunan Nega ra Republik Indonesia yang berkeda ula ta n rakya t ...”. hal itu juga ditegaskan dalam pasal 1 UUD 1945 tang menyatakan bahwa kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang Undang Dasar, serta Indonesia adalah negara hukum. Sebagai negara hukum, segala tindakan penyelenggara negara dan warga negara harus sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Hukum dalam hal ini adalah hierarki tatanan norma yang berpuncak pada konstitusi, yaitu UUD 1945. 121 Miriam Budiardjo, Op. Cit., , hal. 52. Universitas Sumatera Utara Maka, pelaksanaan demokrasi juga harus berdasarkan pada aturan hukum yang berpuncak pada UUD 1945 122 . Sebaliknya, hukum yang diterapkan dan ditegakkan harus mencerminkan kehendak rakyat, sehingga harus menjamin adanya peran serta warga negara dalam proses pengambilan keputusan kenegaraan. Hukum tidak dibuat untuk menjamin kepentingan beberapa orang yang berkuasa, melainkan untuk menjamin kepentingan segenap warga negara. Kehendak segenap awrga negara tercermin dlam UUD 1945 yang merupakan bentuk kesepakatan umum dari selruh warga negara. Oleh karena itu , UUD 1945 merupakan hukum tertinggi. Segala norma hukum yang lebih rendah dan segala praktik kehidupan kenegaraan dan kebangsaan harus sesuai ketentuan UUD 1945. 123 Masalah mendasar yang menentukan bangunan suatu negara adalah konsep kedaulatan yang dianut. Kedaulatan merupakan konsepsi yang berkaitan dengan kekuasaan tertinggi dalam organisasi negara. Kekuasaantertinggin tersebut biasanya dipahami sebagai sesuatu yang abstrak, tunggal, utuh dan tak terbagi, serta tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi. Sekalipun demikian, pengakuan terhadap pemegang kekuasaan tertinggi disuatu negara tidak mutlak. Ia mengalami perkembangan, baik dari sisi pemikiran meupun praktik kenegaraan, mulai darii kedaukatan Tuhan hingga gagasan kedaulatan hukum dan kedaultan rakyat. 124 Sebagai konsekuensi negara hukum yang baik, mirza nasution menyebutkan bahwa pemerintah harus bertanggungjawab terhadap apa yang 122 Janedjri M. Gaffar, Op., Cit, hal. 7 123 Ibid , hal. 8. 124 Ibid, hal. 4. Universitas Sumatera Utara menjadi sikap, perilaku dan tindakannya kepada rakyat dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan. Begitu juga dalam menjalankan pemilihan kepalad aerah. Pemerintah harus bertanggungjawab dalam melaksanakan pemeilihan yang demokratis. 125 Demokrasi dan nomokrasi telah berkembang saling berkonvergensi. Keduanya memunculkan konsep negara hukum yang demokrastis dan negara demokrasi berdasarkan hukum, atau disebut dengan demokrasi konstitusional. Didalam negara demokrasi konstitusional, antara demokrasi dan nomorasi saling melengkapi dan saling menutupi kelemahan masing-masing. 126 Demokrasi berlandaskan pada martabat dan kesederajatan manusia. Nilai- nilai kemanusiaan ini juga menjadi aspek penting tujuan hukum, yaitu keadilan,kepastian, dan kemanfaatan. Namun, sistem demokrasi yang bersandar pada kebebasan dan suara mayoritas dapat tergelincirpada tirani ataupun anarki yang justru merugikan prinsip kemanusiaan yang hendak ditegakkan. Disini peran hukum, yang memberikan kerangka atas jalan demokrasi, agar tidak mengorbankan tujuannya sendiri. 127

B. Pemilihan kepala daerah yang demokratis pasal 18 ayat 4 UUD NRI 1945