Demokrasi di Indonesia Esensi Pemaknaan Kata “Demokratis” Dalam Pemilihan Kepala Daerah di Indoneisa Pasca Perubahan UUD NRI 1945 (Studi Konstitusional Terhadap Pasal 18 ayat 4 UUD NRI 1945)

yang ditunjuk dan bertanggungjawab terhadapnya. Dua parlemen yang paling esensial dalam demokrasi perwakilan yaitu dipisahkannya antara pemerintah dan masyarakat dan secara periodik diselenggarakan pemilihan umum sebagai media rakyat untuk mengontrol pemerintah. Jadi, mempercayakan sepenuhnya pengambilan keputusan ditingkat parlemen dan pemerintahan melalui sistem pemilihan umum. 104

C. Demokrasi di Indonesia

Rakyat menduduki posisi yang mulia dan tinggi dalam sebuah negara yang menganut paham demokrasi. Oleh karenanya sebuah negara dapat dikatakanmenerapkan bentuk penyelenggaraan pemerintahannya demokrasi apa bila penyelenggaraan negara didasarkan pada kehendak dan kemauan rakyat kedaulatan rakyat. Menurut Moh. Mahfud MD, suatu pemerintahan atau negara yang menganut demokrasi, maka pemerintahan atau kenegaraan dianggap milik rakyat karena pemerintahan atau kenegaraan didirikan dengan perjanjian masyarakat. 105 Para ahli berpendapat bahwa prinsip-prinsip hidup bernegara seperti terumuskan didalam pancasila termasuk prinsip kerakyatandemokrasi telah lama dipraktekkan dalam kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia. 106 Mattulada mengemukakan bahwa dalam kehidupan masyarakat Nusantara dikenal 104 Ibid., hal. 46. 105 Mahfud MD, Dasar dan Struktur ketatanegaraan Indonesia , UII Press, Yogyakarta, 1993, hal. 95. 106 Mahfud MD, Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia: studi tentang interaksi politik dan kehidupan ketatanegaraan , Rineka Cipta, Jakarta, 2000, hal. 31. Universitas Sumatera Utara adanya kelompok- kelompok masyarakat yang disebut “kaum” yang anggotanya terikat satu sama lain oleh hubungan kekerabatan yang ketat. Tiap-tiap warga kaum dianggap mempunyai hak dan kedudukan yang sama, sedangkan kepala kaum tidak memiliki kelebihan hak atas warga lainnya. Kemerdekaan, persamaan, dan persaudaraan meskipun tidak p[ernah dirumuskan merupakan dasar-dasar pokok kelangsungan kaum itu dan menjadi tabiatdasar dari kerakyatan dalam persekutuan kaum dalam masyarakat Nusantara. 107 Dengan demikian ternyata pada masyarakat Nusantara telah dikenal sistem hidup berkelompok yang demokratis. Tabiat demokratis masyarakat Nusantara seperti dikemukakan diatas adalah tabiat atau corak hidup masyarakat tradisional dari kelompok-kelompok masyarakat sebelum adanya konsep bangsa Indonesia. Konsep bangsa Indonesia sendiri lahir pada wal abad ke-20 ketiak pergerakan kemerdekaan bangsa dan tuntutan mendirikan negara Indonesia bergelora. Konsep bangsa Indonesia baru muncul ditandai dengan berdirinya pergerakan Budi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908. Dalam konsep bangsa Indonesia inilah dicakup suku bangsa - suku bangsayang sebelumnya secara lokal berjuang dengan identitas bangsa yang masih terikat suku dan wilayah masing-masing. Puncak pernyataan identitas bangsa Indonesia terjadi pada tahun 1928 ketika pada tanggal 28 oktober dinyatakan sumpah pemuda yang berikrar untuk berbangsa, bertanah air, dan berbahasa satu; Indonesia. 108 107 Mattulada dalam Ibid 108 Ibid , hal, 33. Universitas Sumatera Utara Meskipun sumpah pemuda telah diikrarkan tapi belum berhasil merumuskan secara final tentang konsep-konsep negara ini sebab ternyata sesudah itu masih terlihat penggunaan istilah bangsa secara berbeda menurut ideologi atau asal etnis tertentu. Tapi karena konsep bangsa Indonesia itu terus bergema hingga mengkristal pada pidato Ir. Soekarno dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Menurut Mahfud MD, ini adalah awal studi pemikiran demokkrasi dalam kaitannya dengan peranan negara dan rakyat dapat dimulai dari awal abad ke-20 ini. 109 Para tokoh Indonesia mengemukakan pendapat nya dapam memaknai demokrasi terakomodasi dalam UUD 1945. Hal itu nampak dari rumusan yang terkandung dalam UUD 1945, baik yang terdapat dalam pembukaan maupun dalam batang tubuh. Namun sebagai sebuah cita-cita, demokrasi di Indonesia terus dkembangkan dengan usaha-usaha menemukan stelsel dan mekanisme demokrasi yang cocok bagi masyarakat Indonesia meskipun demokrasi bukan suatu tataran yang mudah dijelmakan. Dalam membicarakan demokrasi di Indonesia, bagaimanpun juga tidak dapat terlepas dari alur peridesasi sejarah politik di Indonesia, yaitu: apa yang disebut sebagai periode pemerintahan masa revolusi kemerdekaan, pemerintahan parlementer representative demokracy, pemerintahan demokrasi terpimpin guided demokra cy dan pemerintahan orde baru Pancasila demokracy. 110 109 Ibid. 110 Affan Gafar, Politik Indonesia; Transisi Menuju Demokrasi , Pustaka Belajar, Yogyakarta, 2004, hal. 10. Universitas Sumatera Utara Ada tiga masa perkembangan demokrasi di Indonesia. Seperti yang di klarifikasi oleh Mahfud MD 111 yaitu; 1 periode 1945-1959 adalah demokrasi liberal, 2 periode 1959-1966 adalah demokrasi terpimpin dan 3 periode 1966- sekarag adalah demokrasi pancasila. 1. Periode 1945-1959 Demokrasi Liberal, indikatornya sebagai berikut: a Partai-partai politi sangat dominan yang menentukan arah perjalanan Negara melalui badan perwakilan; b Eksekutif berada pada kondisi lemah, sering jatuh bangun karena mosi partai; c Kebebasan pers relatif lebih baik, bahkan periode ini peraturan sensor dan pemberedelan yang diberlakukan sejak Zaman Belanda dicabut. 2. Periode 1959-1966 De okrasi Terpimpin, indikatornya sebgai berikut: a Partai-partai sangat lemah; kekuatan politik ditandai dengan tarik tambang Soekarno, Angkatan Darat, dan PKI; b Eksekutif yang dipimpin presiden sangat kuat, apalagi presiden merangkap sebagai ketua DPA yang dalamk praktik menjadi pembuat dan selektor produk legislatif; c Kebebasan pers sangat terkekang, pada zaman ini terjadi tindakan anti pers yang jumlahnya snagat spektakuler. 3. Periode 1966-sekarang Indikatornya sebgai berikut: a Partai poltik hidup lemah, terkontrol secara ketat oleh eksekutif lembaga perwakilan penuh dengan tanagn-tangan Eksekutif; b Eksekutif sangat kuat dan intervensionis serta menentukan spektrum politik nasional; c Kebebasan pers terkekang dengan adanya lembaga SIT yang kemudian diganti dengan SIUPP. Pada masa demokrasi pemerintahan masa revolusi kemerdekaan para penyelenggara negara mempunyai komitmen yang sangat besar dalam mewujudkan demokrasi di Indonesia. Partai-partai politik tumnuh dengan cepat. Tetapi fungsinya yang palimh utama adalah ikut serta dalam memenangkan revolusi kemerdekaan, dengan menanamkan nanti imperialisme dan kolonialisme. Demokrasi liberal dilekatkan pada penyelenggaraan demokrasi antara tahun 1945- 111 Mahfud MD, Hukum dan Pilar PIlar Demokrasi , hal. 156. Universitas Sumatera Utara 1959. Demokrasi liberal dikenal pula sebagai demokrasi parlementer, oleh karena itu berlangsung pada sistem pemerintahan parlementer ketika berlakunya UUD 1945 periode pertama, Konstitusi RIS dan UUDS 1950. Demokrasi liberal merupakn sebutan umum yang bermaksud menggambarkan bahaya, kekurangan, dan akibat buruk yang ditimbulkan demokrasi tersebut dalam kurung waktu 1945- 1959. Karena itu demokrasi liberal ditinggalkan dan selanjutnya diperkenalkan lah demokrasi terpimpin. 112 Demokrasi terpimpin itu muncul sebagai suatu reaksi penolakan ataupun koreksi terhadapp demokrasi parlementer dengan tradisi liberalnya yang dinilai banyak menimbulkan keburukan atau kemunduran dalam mekanisme penyelenggaraan pemerintahan. Secara konseptual, demokrasi terpimpin dikaitkan dengan pancasila dan berbagai prinsip demokrasi. Terdapat tidak kurang dari 12 prinsip yang dijadikan landasan demokrasi terpimpin seperti kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratanperwakilan, mengakui adanya hak oposisi, bukam diktator, mencakup bidang politik, ekonomi, sosial, dan sebagainya. Namun demikian sistem politik yang dinamakan Demokrasi terpimpin tidak berlangsung lama akibat gejolak politik yang mengakibatkan runtuhnya kekuasaan Ir. Soekarno bersamaan dengan tersebut demokrasi terpimpin pun berakhir. 113 Setelah berakhirnya era demokrasi terpimpin, maka lahirlah demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila ini lahir dalam rangka melaksanakan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dan sekaligus koreksi terhadap demokrasi terpimpin, 112 Ibid., hal. 51. 113 Ibid., hal. 52. Universitas Sumatera Utara maka sejak orde baru dikembangkan lah demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila hendak menggambarkan suaru demokrasi yang dikehendaki pancasila dan UUD 1945 dengan menjadikan prinsip musyawarah-mufakat sebagai landasan utamanya. Disamping itu, demokrasi Pncasila juga hendak dikembangkan beberapa macam keseimbangan. 114 Sri Soemantri menyatakan bahwa seluruh konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia UUD 1945, Konstitusi RI, dan UUDS 1950 menganut demokrasi pancasila karena semua konstitusi tersebut menjadikan Pancasila sebagai dasar Negara sehingga secara materil berarti demokrasi yang dianut juga adalah demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila dilihat dari aspek materilnya tidak hanya mendasarkan diri atas persamaan atau kemerdekaan saja melainkan melekatkan diri atas keduanya sekaligus. 115

D. Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia