Sistem Inferensi Fuzzy Defuzzyfikasi

Operator OR merupakan operasi union pada himpunan. α -predikat yang dihasilkan diperoleh dengan mengambil nilai keanggotaan terbesar antar elemen pada himpunan bersangkutan. Misal nilai keanggotaan umur 27 pada himpunan muda adalah µ MUDA[27]= 0,6 dan nilai keanggotaan 2 juta pada himpunan penghasilan TINGGI adalah µ GAJITINGGI[2juta]= 0,8 maka α -predikat untuk usia MUDA atau berpenghasilan TINGGI adalah nilai keanggotaan maksimum : µ MUDA ∩ GAJITINGGI = max µ MUDA[27], µ GAJITINGGI[2juta] = max 0,6 ; 0,8 = 0,8 Operator NOT merupakan operasi komplemen pada himpunan. α - predikat yang dihasilkan diperoleh dengan mengurangkan nilai keanggotaan elemen pada himpunan dari 1. Misal nilai keanggotaan umur 27 pada himpunan muda adalah µ MUDA[27]= 0,6 maka α -predikat untuk usia TIDAK MUDA adalah : µ MUDA’[27] = 1 - µ MUDA[27 = 1 - 0,6 = 0,4

2.2.3 Sistem Inferensi Fuzzy

Inferensi yaitu melakukan penalaran menggunakan fuzzy input dan fuzzy rule yang telah ditentukan sehingga menghasilkan fuzzy output. Terdapat banyak metode inferensi yang sering digunakan untuk melakukan inferensi fuzzy diantaranya metode Tsukamoto, metode Mamdani dan metode Sugeno. Pada metode Tsukamoto, setiap konsekuen direpresentasikan dengan himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan monoton. Output hasil inferensi masing-masing aturan adalah z, berupa himpunan biasa crisp yang ditetapkan berdasarkan α -predikatnya. Hasil akhir diperoleh dengan menggunakan rata-rata terbobotnya. Pada metode Mamdani, aplikasi fungsi implikasi menggunakan MIN , sedang komposisi aturan menggunakan metode MAX. Metode Mamdani dikenal juga dengan metode MAX-MIN. Inferensi output yang dihasilkan berupa bilangan fuzzy maka harus ditentukan suatu nilai crisp tertentu sebagai output. Proses ini dikenal dengan defuzzyfikasi. Ada beberapa metode yang dipakai dalam defuzzyfikasi antara lain metode centroid . Pada metode ini penetapan nilai crisp dengan cara mengambil titik pusat daerah fuzzy. Penalaran dengan metode Sugeno, mirip dengan metode Mamdani hanya saja output sistem tidak berupa himpunan fuzzy melainkan berupa konstanta atau persamaan linear. .Ada dua model metode Sugeno yaitu model fuzzy Sugeno orde nol dan model fuzzy sugeno orde satu. Bentuk umum model fuzzy Sugeno orde nol adalah : IF x1 is A1 o x2 is A2 o ….. o xn is An THEN z = k Bentuk umum model fuzzy Sugeno orde satu adalah : IF x1 is A1 o x2 is A2 o ….. o xn is An THEN z = p1.x1 + … pn.xn + q Defuzzyfikasi pada metode Sugeno dilakukan dengan mencari nilai rata-ratanya. Gambar 2.2 Inferensi fuzzy sugeno orde 1

2.2.4 Defuzzyfikasi

Defuzzyfikasi atau penegasan berfungsi untuk mengubah fuzzy output menjadi crisp value berdasarkan fungsi keanggotaan yang telah ditentukan. Terdapat berbagai metode defuzzyfikasi diantaranya : centroid method, height method, first or last of maxima dan weighted average. Metode centroid disebut juga sebagai Center of Area CoA atau Center of Gravity CoG. Metode ini menghitung nilai crisp menggunakan rumus : x y A1 A2 B1 B2 w1 w2 f1=p1x+q1y+r1 f2=p2x+q2y+r2 W1 f1 + w2 f2 W1 + w2 f = = W1 f1 + w2 f2 µ µ µ µ Dimana y adalah suatu nilai crisp, y adalah crisp input dan adalah derajat keanggotaan y. Height method dikenal juga sebagai prinsip keanggotaan maksimum karena metode ini secara sederhana memilih nilai crisp yang memiliki derajat keanggotaan maksimum. Oleh karena itu,metode ini hanya bisa dipakai untuk fungsi keanggotaan yang memiliki derajat keanggotaan 1 pada suatu nilai crisp tunggal dan 0 pada semua nilai crisp yang lain. Fungsi seperti ini disebut sebagai singleton. Metode fisrt or last of maxima merupakan generalisasi dari height method untuk kasus di mana fungsi keanggotaan output memiliki lebih dari 1 nilai maksimum sehingga nilai crisp yang digunakan adalah salah satu dari nilai yang dihasilkan dari maksimum pertama atau maksimum terakhir tergantung pada aplikasi yang akan dibangun. Metode weighted average mengambil rata-rata dengan menggunakan pembobotan berupa derajat keanggotaan. Metode ini menghitung nilai crisp dengan rumus : Dimana yaitu nilai minimum dari derajat keanggotaan pada aturan ke-n, yaitu hasil penghitungan pada aturan ke-n, M adalah banyaknya aturan fuzzy sedangkan Z adalah nilai crisp yang akan kita hitung.

2.3 Sistem Pakar