Metode Pengembangan Sistem METODOLOGI PENELITIAN

Penulis juga melakukan studi literatur sejenis guna membandingkannya dengan penelitian yang akan dibuat. Hasil studi literatur sejenis dapat dilihat di BAB II Subbab 2.13.

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Untuk metode pengembangan sistem, penulis menggunakan 5 fase dalam model RAD yakni communication, planning, modelling, construction dan deployment Pressman : 2005. Penjelasan lebih lanjut mengenai RAD lihat bab II subbab 2.11.2. Model RAD digunakan dengan tujuan mempersingkat waktu pengerjaan aplikasi serta proses yang dihasilkan didapatkan secara cepat dan tepat.

1. Communication

Pada tahap communication dilakukan proses komunikasi, yaitu proses memahami permasalahan dan karakteristik informasi yang harus diakomodasi, melalui studi literatur yang dilakukan di awal. Informasi-informasi yang didapatkan akan diolah pada tahap berikutnya. Informasi tersebut akan digunakan untuk membangun aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dan dapat menjawab permasalahan yang diangkat pada latar belakang dilakukannya penelitian. Permasalahan yang harus dipecahkan oleh sistem ini adalah membuat model logika fuzzy dengan cara membuat rule-rule atau aturan yang berjalan pada sistem sehingga sistem dapat menjalankan fungsinya mendiagnosis suatu penyakit apakah termasuk penyakit DBD ataukah demam tifoid berdasarkan gejala-gejala klinis yang diberikan kedalam sistem. Adapun tujuan dari sistem adalah mendiagnosis penyakit DBD atau demam tifoid sesuai dengan gejala klinis yang diberikan. Input sistem berupa gejala-gejala klinis suatu penyakit. Output sistem berupa diagnosis penyakit termasuk DBD atau demam tifoid beserta tata laksananya.

2. Planning

Pada tahap planning dilakukan perencanaan proses yang akan dijalankan, dengan mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan- tujuan tersebut. Perencanaan proses itu dilakukan berdasarkan informasi yang telah didapatkan dari tahap pertama komunikasi. Pada tahap ini penulis melakukan penentuan yaitu : a. Fungsi keanggotaan fuzzy input premis yang digunakan adalah fungsi Gaussian gaussmf, zmf dan smf, sementara untuk fuzzy output digunakan fungsi trimf. b. Penerapan fuzzy logic pada tahap inferensi menggunakan metode Mamdani, karena output aplikasi berupa bilangan fuzzy. c. Pembuatan aturan fuzzy serta pemberian skor parameter input dan output dibantu oleh pakar yaitu dokter. d. Proses defuzzyfikasi menggunakan metode rata-rata terbobot weighted average .

3. Modelling

Pada tahap modelling dilakukan pemodelan informasi yang harus di akomodasi, proses-proses yang terjadi pada aplikasi, interface yang akan dipergunakan, dan data yang diperlukan selama penggunaan aplikasi . a. Business modeling Pada tahap ini dilakukan pemodelan bisnis yang akan berjalan pada sistem. b. Data modelling Pada tahap ini dilakukan perancangan struktur data yang akan digunakan untuk pengolahan data.. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada pembahasan BAB IV subbab 4.3.2. c. Process modelling Pada tahap ini dilakukan perancangan proses yang terdapat pada sistem yakni proses input data hingga sistem menghasilkan output. d. Perancangan antarmuka interface

4. Construction

Pada tahap construction, proses logika fuzzy sesuai dengan hasil pemodelan pada tahap sebelumnya diterapkan dengan menggunakan kode-kode program. Tool yang penulis gunakan adalah Matlab 7.8.0 R2009a. Alasan penggunaan Matlab adalah seperti yang telah dijelaskan pada bab I subbab 1.1. Kode program lengkap dapat dilihat di lampiran E. Pada tahap ini juga dilakukan pengujian. Pengujian yang digunakan adalah dengan pendekatan black box test dengan metode unit test dan integration test yang akan menguji program secara keseluruhan sehingga dapat diketahui keberhasilan pengembangan aplikasi meliputi pengujian input dan output. Hasil pengujian dapat dilihat pada bab IV subbab 4.4.3.

5. Deployment

Pada tahap deployment dilakukan penyatuan keseluruhan modul program yang telah diuji dan siap dipakai kemudian pengiriman delivery dan umpan balik feedback. Pada penelitian ini, hanya samapi pada tahapan construction karena penelitian ini dilakukan bukan digunakan langsung oleh pelanggan.

3.3 Alasan Penulis Menggunakan RAD