Hakikat Minat Belajar a.

28

3. Hakikat Minat Belajar a.

Pengertian Minat Belajar Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. 15 Minat pada dasarnya penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Walaupun minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan hal yang hakiki untuk dapat mempelajari hal tersebut, asumsi umum untuk menyatakan bahwa minat akan membantu seseorang dalam mempelajarinya. Minat merupakan kondisi psikologi yang mendorong seseorang untuk berprestasi. Siswa yang mempunyai minat untuk berprestasi akan lebih sadar untuk mendorong diri meningkatkan semangat belajar dan memperbaiki kebiasaan belajarnya sehingga akan diperoleh prestasi belajar yang optimal, sedangkan siswa yang rendah minatnya akan lebih sulit untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik. William James 1890 melihat bahwa minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Kondisi belajar mengajar yang sangat efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sikap yang relatif menetap pada diri seseorang, minat besar sekali pengaruhnya terhadap belajar, sebab dengan minat seseorang akan 15 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta, 2003, h. 180 29 melakukan sesuatu yang diminatinya sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. 16 Minat sangat berhubungan dengan kegiatan belajar. Kegiatan belajar bergerak dari yang aktif, yang berbentuk suatu proyek yang berisi kegiatan komperatif, yang banyak membangkitkan minat belajar anak sampai dengan kegiatan belajar yang bersifat excessive yakni setiap anak secara pasif menanti giliran penugasan yang banyak memberikan kebosanan dan apatisme. 17 Minat anak didik adalah suatu pertimbangan dalam penyeleksian isi, meskipun sejauh mana pengembangan kurikulum harus mengakomodasi. Menghindari minat anak didik akan menjadikan isi pengajaran sangat membosankan bagi anak didik dan hasil belajarnya kurang memuaskan. Penyebab merosotnya pendidikan Matematika adalah masih dominan penerapan metode pembelajaran konvensional. Pengajaran konvensional kurang memberikan kesempatan bagi siswa untuk membangun sendiri struktur kognitifnya, serta kesempatan untuk menumbuh kembangkan minat dan sikap ilmiahnya. Hal ini membawa dampak pada rendahnya hasil belajar matematika yang dicapai siswa. Menurut Dien Novita pada karya tulisnya yang berjudul Quantum Learning dan Minat Belajar Siswa yang menjadi salah satu finalis Lomba Karya Ilmiah Remaja LPIR 2003 yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Mengemukakan bahwa penyebab turunnya minat belajar siswa ada dua. Pertama, kurangnya motivasi dalam diri siswa. Mereka jarang sekali berfikir melakukan sesuatu yang sebenarnya banyak memberikan manfaat bagi mereka. Ini dapat dilihat dari masih banyaknya siswa yang pasif di sekolah. Mereka beranggapan bahwa melakukan kegiatan di sekolah untuk mengisi waktu senggang hanya akan mengganggu waktu belajar pokok mereka. 16 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung : Remaja Rosda Karya, 2004, h. 27 17 Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Bandung : Remaja Rosda Karya, 2004 h. 146 30 Kedua, karena pengaruh lingkungan. Kecanggihan teknologi saat ini terkadang menjerumuskan siswa. Misalnya, tayangan televisi yang kurang mendidik dan kebiasaan lain yang kurang baik. Selain itu, karena usia siswa yang sedang mengalami puberitas dan rentan akan pengaruh negatif. 18 Dari deskripsi di atas dapat dikatakan bahwa minat besar pengaruhnya dari proses belajar. Kalau seseorang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu tidak dapat diharapkan bahwa dia tidak akan berhasil dengan baik dalam mempelajari hal tersebut, sebaliknya kalau seseorang belajar dengan penuh minat, maka dapat diharapkan hasilnya akan lebih baik dan mengarahkan perhatiannya pada pelajaran bila di dalam dirinya terdapat minat terhadap pelajaran itu. Minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubarinya. Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai tujuan yang diminatinya itu. Timbulnya minat belajar disebabkan berbagai hal, antara lain keinginan yang kuat untuk menaikkan martabat atau untuk memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah. Dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa khususnya belajar matematika, diperlukan peran serta orang tua dan guru. Menurut Joko Subando, S.Si. dalam karya tulisnya yang berjudul Pengembangan Minat Siswa terhadap Matematika. Mengemukakan peran serta orang tua dalam mengembangkan minat siswa terhadap matematika adalah dengan mempersiapkannya sejak anak usia dini, agar pada masa yang akan datang minat tersebut dapat berkembang sesuai dengan perkembangan anak. Yaitu dengan memberikan permainan dalam kehidupan sehari- hari yang mengandung konsep-konsep matematika. Sementara itu untuk menunjang aktifitas anak, orang tua dapat mempersiapkan hal-hal sebagai berikut : 18 Dien No vita, “Quantum Learning dan Minat Belajar Siswa, “Artikel ini diakses pada 28 Februari 2007 dari : http :www. Republika. Co. id 31 1. Melengkapi daftar bacaan mengenai matematika Orang tua hendaknya melengkapi daftar bacaan tentang matematika yang disusun oleh para ahli yang diterbitkan khusus untuk orang tua. 2. Menyediakan buku-buku mengenai matematika Orang tua hendaknya menyediakan buku-buku tentang matematika dengan gambar yang menarik. Tentunya dalam buku-buku yang berisi gambar- gambar tersebut secara eksplisit harus ada konsep-konsep, fakta-fakta, cerita-cerita, dan pengertian dasar matematika. 3. Menyiapkan alat peraga mengenai matematika Orang tua hendaknya menyiapkan alat peraga tentang matematika dengan bentuk, warna dan penyajian yang menarik, seperti benda-benda yang dekat dengan lingkungannya, yaitu kancing, kelereng, bola, potongan balok-balok, lingkaran, serta bentuk-bentuk geometris lainya. Tentunya pada alat peraga ini melekat konsep-konsep, fakta-fakta, cerita-cerita dan pengertian dasar matematika, karena fungsi alat peraga ini untuk lebih mempermudah penyampaian materi pelajaran pada anak. 19 Guru mempunyai peran yang tidak kalah besarnya dalam pengembangan minat siswa terhadap matematika. Gaya, metode dan teknik guru dalam mengajar mempunyai pengaruh yang cukup signifikan dalam menarik minat siswa terhadap matematika. Metode persepsi merupakan metode yang terbaik dalam memperkenalkan siswa pada konsep-konsep dasar matematika. Metode persepsi yaitu gagasan matematika diberikan dengan cara memberikan permainan yang disukai anak yang dipakai untuk belajar sambil bemain. Contohnya mengumpulkan berbagai jenis uang logam, kemudian membandingkan mana yang lebih besar dan seterusnya mengurutkan dari yang kecil ke yang besar atau sebaliknya. Kegiatan dalam bentuk melaksanakan rencana, menyortir, memadankan, membandingkan, atau meletakkan sesuatu pada tempatnya adalah sangat penting bagi pengajaran awal. Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mengembangkan minat siswa terhadap matematika maka : 19 Joko Subando, “Pengembangan Minat Siswa terhadap Matematika,” artikel ini diakses pada 28 Februari 2007 dari http : www. Republika. Co. id 32 1. Para orang tua perlu membiasakan dan mendekatkan anak mereka pada matematika yang sesungguhnya, yakni lewat pengalaman sehari-hari. 2. Para guru perlu mengembangkan model pembelajaran matematika dalam bentuk permainan-permainan. 20 Terkait dalam hal belajar, Slameto mendefinisikan belajar yaitu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 21 Selanjutnya Suryabrata mengemukakan belajar sebagai proses perkembangan individu yang dipengaruhi oleh faktor dalam atau faktor psikologi dan faktor luar. Faktor dalam adalah minat, bakat, dan sifat kepribadian lainnya, sedangkan faktor luar adalah lingkungan. 22 Kegiatan belajar merupakan kegiatan aktif siswa untuk membangun makna atau pemahaman suatu objek atau suatu peristiwa sedangkan kegiatan mengajar merupakan upaya kegiatan menciptakan suasana yang mendorong inisiatif, motivasi, dan tanggung jawab pada siswa untuk selalu menerapkan seluruh potensi diri dalam membangun gagasan melalui kegiatan belajar sepanjang hayat. 23 Sementara itu Herman Hudojo berpendapat bahwa belajar merupakan suatu usaha yang berupa kegiatan hingga terjadi perubahan tingkah laku yang relatif lama atau tetap. 24 Menurut Hilgard dan Marquis dalam buku Teori Belajar dan Pembelajaran karangan Prof. Dr. H. Aminuddin Rasyad berpendapat bahwa belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan, pembelajaran dan sebagainya, sehingga terjadi perubahan dalam diri. 25 20 Subando, “Pengembangan Minat Siswa terhadap Matematika”. 21 Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester, Jakarta : Bumi Aksara, 1991, h. 78 22 Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan Jakarta : Rajawali Press, 1990, h. 186 23 SudjatmikoLili Nurlaili, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional, 2003, h. 10 24 Herman Hudojo, Mengajar Belajar Matematika, Jakarta : DepDikBud, 1988, h. 10 25 Aminuddin,Teori Belajar dan Pembelajaran, h.29 33 Dalam belajar diharapkan siswa dapat berpartisipasi aktif dan dalam hal ini peranan guru dianjurkan untuk dapat mengkaji dengan baik bahan pelajaran yang akan disajikan, mengenal derajat kesukaran. Tiap-tiap pokok bahasannya kemudian menetapkan cara penyajian yang tepat, sehingga belajar dapat menimbulkan kegairahan dan motivasi yang kuat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan minat belajar pada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dari uraian di atas dapat disimpulkan mengenai minat belajar matematika yaitu kecenderungan yang menetap untuk merasa tertarik belajar matematika, yang ditandai dengan perasaan senang untuk mempelajarinya.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN KUADRAT ( PTK pada Siswa Kelas X SMK PSM Kedu

1 3 15

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN HADIAH DAN HUKUMAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR SEGIEMPAT.

0 1 7

PENGARUH PENILAIAN DAN PEMBAHASAN PEKERJAAN RUMAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR.

0 9 7

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN SIMULASI PERMAINAN MONOPOLI PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN SIMULASI PERMAINAN MONOPOLI PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA KELAS VII SMP MU

4 19 13

PENGARUH PENGAJARAN REMEDIAL POKOK BAHASAN DIMENSI TIGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Pengajaran Remedial Pokok Bahasan Dimensi Tiga Terhadap Prestasi Belajar Matematika (Pada Siswa Kelas I SMP Negeri 1 Tawangmangu Karanganyar Tahun Pelaja

0 0 5

PENDAHULUAN Eksperimentasi Pengajaran Matematika Menggunakan Metode Diskusi Dengan Alat Peraga Pada Pokok Bahasan Bangun Datar Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa.

0 0 6

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR (SEGI EMPAT) MELALUI PENERAPAN Upaya Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun Datar (Segi Empat) Melalui Penerapan Model Participative Te

0 0 17

Meningkatkan hasil belajar matematika siswa tentang pokok bahasan bangun datar pada tema lingkungan melalui Penggunaan alat peraga bangun datar.

0 0 27

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

0 0 10

PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN SIRKUIT PINTAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR DI KELAS V SEKOLAH DASAR - repository perpustakaan

0 0 16