6
BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori 1. Hakikat media
a. Definisi Media
Asal mula kata media itu dari “bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengan
tar.”
1
Menurut Ely Gerlach, pengertian media ada dua bagian, yaitu arti sempit dan arti luas.
Dalam “arti sempit bahwa media itu berwujud : grafik, foto, alat mekanik, dan elektronik yang digunakan untuk menangkap, memproses serta
menyampaikan informasi. Menurut arti luas yaitu kegiatan yang dapat menciptakan suatu kondisi, sehingga memungkinkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang baru”.
2
Sedangkan media yang digunakan dalam pengajaran disebut media pengajaran. Menu
rut Arsyad, “ media pengajaran adalah alat bantu apa saja baik itu berupa visual atau verbal yang dapat menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan
pengajaran yang dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar guna mencapai tujuan
pengajaran.
3
Sementara itu dalam bukunya Hamalik mengemukakan bahwa “media pengajaran adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih
1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005, Cet ke-6, h. 3
2
Ibid, h.3
3
Ibid, h. 3
7 mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses
pengajaran di sekolah.”
4
Selain itu dalam buku Media Pendidikan karangan Dr. Arief S. Sadiman, M.Sc dan kawan-
kawan dipaparkan bahwa “media atau bahan adalah perangkat lunak software berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan
dengan menggunakan peralatan.”
5
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah suatu perantara baik berupa alat atau metode yang digunakan dalam proses pembelajaran
agar komunikasi antara guru dan siswa menjadi lebih efektif sehingga merangsang siswa untuk belajar.
b. Fungsi Media
Selain sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka mendorong
motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, kongkrit, serta mudah dipahami. Media juga dapat
berfungsi menarik perhatian dan minat siswa sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan.
Kemampuan guru memilih media pendidikan sangat menentukan kualitas belajar mengajar yang dikelolanya. Guru adalah salah satu media belajar yang hidup
dalam kelas. Sebab itu, penampilan guru ikut menentukan keberhasilan belajar murid-muridnya. Media pendidikan membantu segala sesuatu yang dapat digunakan
guru untuk mencapai tujuan. Levie Lentz 1982 mengemukakan “empat fungsi
media pembelajaran, yaitu a fungsi atensi, b fungsi afektif, c fungsi kognitif dan d fungsi kompensatoris.”
6
4
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1994, Cet ke-7, h. 12
5
Arief S. Sadiman, R. Rahardjo, dkk, Media Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1996 , Cet ke -4, h. 19
6
Azhar Arsyad, Media Pengajaran, h. 16
8 Fungsi atensi merupakan fungsi inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran. Fungsi afektif dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar. Fungsi kognitif bahwa media
dapat memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang disampaikan. Fungsi kompensatoris untuk mengakomodasikan
siswa yang lemah dan dapat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan secara verbal.
Sedangkan menurut Asnawair dan Basyiruddin mengatakan bahwa pada saat ini media pengajaran mempunyai fungsi :
1. Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu memudahkan
mengajar bagi guru. 2.
memberikan pengalaman lebih nyata yang abstrak dapat menjadi kongkrit. 3.
Menarik perhatian siswa lebih besar jalannya pelajaran tidak membosankan.
4. Semua indera siswa dapat diaktifkan. Kelemahan satu indera dapat
diimbangi oleh kekuatan indera lainnya. 5.
Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar. 6.
Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.
7
Sementara itu menurut Aminuddin Rasyad dalam bukunya, mengungkapkan bahwa fungsi dari media pendidikan adalah :
1. Membantu memperjelas pokok bahasan yang disampaikan
2. Membantu guru memimpin diskusi
3. Membantu meringankan peranan guru
4. Membantu merangsang peserta didik berdialog dengan dirinya sendiri
5. Membantu mendorong peserta didik aktif belajar
6. Memudahkan guru mengatasi masalah ruang dan waktu
7. Memberi pengalaman nyata kepada peserta didik
8. Memberikan perangsang dan pengalaman yang sama kepada seluruh peserta
didik.
8
7
Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta : Ciputat Pers, 2002, h. 24
8
Aminuddin Rasyad, Teori belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Uhamka Press, 2003, cet. Ke-4, h. 120
9
b. Manfaat Media