pertumbuhan. Pada stadium awal gagal jantung, berbagai mekanisme kompensatoir dibangkitkan untuk mempertahankan fungsi metabolik normal.
Gagal jantung pada bayi dan anak memberikan gambaran klinis dan perjalanan penyakit yang berbeda pada orang dewasa. Disamping faktor penyebab yaitu
penyakit jantung bawaan sebagai penyebab utama, juga faktor umur yang menyebabkan jantung dan organ lainnya masih lebih baik regenerasinya,
memberikan harapan penyembuhan yang lebih baik. Pada stadium awal gagal jantung, berbagai mekanisme kompensatoir dibangkitkan untuk mempertahankan
fungsi metabolik normal cadangan jantung. Ketika mekanisme ini menjadi tidak efektif, akibatnya manifestasi klinisnya makin bertambah berat Cincinnati,
2006.
2.2.2. Etiologi
Penyebab gagal jantung berbeda-beda menurut kelompok umur, yakni pada masa neonatus, bayi, dan anak Sudigdo, dkk, 1994.
A. Periode Neonatus
Disfungsi miokardium relatif jarang terjadi pada masa neonatus, dan bila ada biasanya berhubungan dengan asfiksia lahir, kelainan elektrolit, atau gangguan
metaholik lainnya. Lesi jantung kiri, seperti sindrom hipoplasia jantung kiri, koarktasio aorta, atau stenosis aorta berat adalah penyebab penting gagal jantung
pada 1 atau 2 minggu pertama. Lesi dengan pirau dan kiri ke kanan duktus artenosus persisten, defek septum ventrikel biasanya belum memberi gejala gagal
jantung dalam 2 minggu pertama pascalahir, karena resistensi vaskular paru yang masih tingi. Namun pada bayi prematur, duktus arteriosus persisten yang besar
dapat menyebabkan gagal jantung pada hari-hari pertama pascalahir. Pada minggu ketiga atau keempat resisten vaskular pada mulai menurun sehingga pirau kiri ke
kanan makin bertambah, akibatnya sebagian pasien sudah mengalami gagal jantung. Pirau kiri ke kanan akan mencapai tingkat maksimal dalam bulan ke-2
ke-3 pascalahir. Disritmia berat dan kelainan hematologik pada neonatus mungkin
Universitas Sumatera Utara
dapat menyebabkan gagal jantung pada bulan pertama. Lihatlah Tabel 2.1. Sudigdo, dkk, 1994
Tabel 2.1. Penyebab Gagal Jantung pada Neonatus
Disfungsi miokard : asfiksia, sepsis, hipoglikemia, miokarditis
Beban tekanan: stenosis aorta berat, koarktasio aorta
sindrom hipoplasia jantung kiri Beban volume relatif jarang:
duktus arteriosus defek septum ventrikel
defek septum atrioventrikularis Disritmia:
takikardia supraventrikular fibrilasti geletar atrium
blok jantung komplet
B. Periode Bayi
Antar usia 1 bulan sampai 1 tahun penyebab gagal jantung yang paling banyak adalah kelainan struktural, termasuk defek septum ventrikel, duktus arteriosus
persisten, atau depek septum atrioventrikularis. Gagal jantung pada lesi yang lebih kompleks, seperti transposisi, ventrikel kanan dengan jalan keluar ganda, atresia
trikuspid, atau trunkus arteriosus biasanya juga terjatuh pada periode ini. Komunikasi anteratrium defek septum atrium atau primum biasanya tidak
memberikan gejala gagal jantung, kecuali anomali total drainase vena pulmonalis. Pelbagai kelainan, seperti penyakit miokardium atau penyakit lain, juga dapat
menyebabkan gagal jantung pada periode ini dengan frekuensi yang lebih jarang Tabel 2.2. Sudigdo, dkk, 1994
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Penyebab Gagal Jantung pada Masa Bayi
Beban volume: defek septum ventrikel
duktus arteriosus persisten trunkus arteriosus transposisi
anomali total drainase vena pulmonalis atresia trikuspid
ventrikel kanan dengan jalan keluar ganda Kelainan miokardiurn:
miokarditis, penyakit Kawasaki fibroelastosis eridokardial
Gagal jantung sekunder : penyakit ginjal
hipertensi
C. Periode Anak