ventrikel kanan, serta kontraktilitas ventrikel juga dapat dinilai dengan akurat Daphne, 2009.
F. Pemeriksaan Penunjang Lain
Kadar hemoglobin dan hematokrit perlu diperiksa pada tiap pasien gagal jantung. Anemia dapat menyebabkan gagal jantung, atau memperburuk gagal iantung yang
ada. Analisis gas darah arteri, pH, elektrolit natrium, kalium, kalsium, kloride dan gula darah serum harus diperiksa pada neonatus dengan gagal jantung, juga
pada anak yang lebih besar yang keadaannya tidak stabil. Diuresis perlu dicatat dengan cermat; pada pasien gagal jantung jumlah urin berkurang. Analisis urin
biasanya menunjukkan albuminuria dan hematuria mikroskopik Daphne, 2009.
2.2.6. Pengobatan A. Prinsip Pengobatan
Terdapat tiga aspek yang penting dalam penanggulangan gagal jantung yaitu pengobatan terhadap gagal jantung Tabel 2.4, pengobatan terhadap penyakit
yang mendasari, dan pengobatan terhadap faktor pencetus anemia, infeksi, dan disritmia. Termasuk dalam pengobatan medikamentosa gagal jantung yaitu
rnengurangi retensi cairan dan gararn, meningkatkan kontraktilitas otot jantung dan mengurangi beban jantung Sudigdo, 1994.
B. Pengobatan Umum McPhee, 2009
Istirahat. Pada gagal jantung akut yang berat pasien perlu dirawat inap. Tirah baring dengan posisi setengah duduk sangat membantu pasien.
Suhu dan kelembaban. Neonatus sangat rentan terhadap perubahan suhu lingkungan, khususnya suhu dingin, lebih-lebih bila ia menderita penyakir berat.
Oleh karena itu neonatus dengan gagal jantung perlu ditempatkan di inkubator dengan pengatur suhu dan kelembaban.
Oksigen. Oksigen, biasanya cukup dengan kateter naso-fanngeal atau masker, harus secara rutin diberikan pada setiap pasien gagal jantung akut atau
gagal jantung yang berat, Pernberian cairan dan diet. Pada pasien dengan gagal jantung berat
seringkaii masukan cairan dan makanan per oral tidak memadai, atau mengandung bahaya terjadinya aspirasi. Oleh karena itu pada pasien tersebut seringkali
Universitas Sumatera Utara
diperlukan pemberian cairan intravena. Mengingat terdapatnya kecenderungan terjadinya retensi cairan dan natrium pada pasien gagál jantung, dan kehilangan
kalium bila diberikan diuretik, maka diberikan cairan tanpa natrium, dan jumlahnya perlu dikurangi menjadi kira-kira 75-80 kebutuhan rumat. Namun mi
harus terus dipantau, mengingat kerja pernapasan yang meningkat akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan cairan. Pemantauan klinis turgor, pola
pernapasan, balans antara masukan dan keluaran serta laboratoris analisis gas darah, elektrolit menentukan pemberian jenis dan jumlah cairan selanjutnya.
pada pasien yang dapat masukan oral atau yang rawat jalan diperlukan diet rendah garam. namun tidak perlu terlalu ketat mengingat kelebihan natrium dapat
dikontrol dengan diuretik. sedang makanan tawar sering ditolak pasien Sudigdo, 1994.
Tabel 2.4. Dasar Pengobatan Gagal Jantung
Umum : Istirahat bita perlu dengan sedasi posisi seterigah duduk awasi bahaya aspirasi Pengaturan suhu dan ketembaban
Oksigen Cairar, koreksi gangguan elektrolit dan metabolik, diet
Medikamentosa: Obat inotropik :
digitalis obat inotropik intravena
Vasodilator arteri
vena arteri-vena
Diuretik Pengobatan disritmia
obat-obatan pacu jantung
Pembedahan: Penyakit jantung bawaan
paliatif korektif
Penyakit jantung didapat valvuloplaSti
penggantiaan katup
Universitas Sumatera Utara
C. Medikamentosa 1. Obat-Obat Inotropik