Perumusan Masalah Kerangka Konsep Hipotesa Defenisi Operasional

Banyak wanita yang merasa bahwa pijatan sangat efektif dalam menghilangkan rasa sakit pada saat melahirkan yang secara umum akan membantu menyeimbangkan energi, merangsang dan mengatur tubuh memperbaiki sirkulasi darah, kelenjer getah bening sehingga oksigen, zat makan, dan sisa makanan dibawa secara efektif dari jaringan tubuh ibu ke plasenta dengan mengendurkan ketegangan yang membantu menurunkan emosi. Pijat merupakan relaksasi, menenangkan saraf, dan membantu menurunkan tekanan darah Balaskas, 2005. Kontak fisik merupakan sumber kenyamanan pada saat persalinan. Pijatan dapat menjadi cara untuk membuat ibu menjadi rileks, mendekatkan ibu dengan suami atau bidan serta bermanfaat pada tahap pertama persalinan untuk mengurangi rasa sakit, menenangkan dan menentramkan diri ibu Stoppard, 2000. Hasil penelitian oleh Burman 1997 melaporkan bahwa ibu yang dipijat menyatakan penurunan nyeri dan kecemasan, menunjukan penurunan kegelisahan, dan berefek positif pada proses persalinan. Berdasarkan penjelasan diatas peneliti tertarik untuk mengidentifikasi efektifitas pijat punggung terhadap penurunan intensitas nyeri.

B. Perumusan Masalah

Untuk penurunan intensitas nyeri pada persalinan kala I perlu diberikan intervensi-intervensi nonfarmakologis yang baik disertai dengan kerjasama ibu maupun pasangan dengan bidan salah satu intervensi tersebut adalah pijat punggung. Apakah ada perbedaan penurunan intensitas nyeri kala I fase aktif ibu primipara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Berdasarkan alasan inilah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yaitu pengaruh pijat punggung terhadap penurunan intensitas nyeri kala I fase aktif ibu primipara. Universitas Sumatera Utara

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengidentifikasi pengaruh pijat punggung terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi intensitas nyeri kala I fase aktif ibu primipara sebelum dan setelah dilakukan pijat punggung pada kelompok intervensi. b. Mengidentifikasi intensitas nyeri kala I fase aktif ibu primipara sebelum dan setelah dikontrol pada kelompok kontrol. c. Membandingkan perbedaan intensitas nyeri kala I fase aktif ibu primipara setelah dilakukan pijat punggung pada kelompok intervensi dan setelah dikontrol pada kelompok kontrol.

D. Manfaat Penelitian 1.

Bagi praktek kebidanan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dalam penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif.

2. Bagi penelitian kebidanan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar dan referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan pengaruh pijat punggung terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif primipara. Universitas Sumatera Utara PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Karya Tulis Ilmiah, 18 Juni 2009 Fitri Rahmadani Pengaruh Pijat Punggung Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Ibu Primipara Medan 2009 vii + 32 halaman + 4 tabel + 2 skema + 8 lampiran Abstrak Kontak fisik merupakan sumber kenyamanan pada saat persalinan. Terapi pijat dapat membantu pemulihan fungsi fisik maupun psikis. pijat bermanfaat pada tahap pertama persalinan untuk mengurangi rasa sakit, menenangkan dan menentramkan diri ibu Stoppard, 2000. Hasil penelitian oleh Burman 1997 melaporkan bahwa ibu yang dipijat menyatakan penurunan nyeri dan kecemasan, menunjukan penurunan kegelisahan, dan berefek positif pada proses persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan penurunan intensitas nyeri kala I fase aktif ibu primipara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Desain penelitian yang digunakan adalah quasy eksperimen. Jumlah sampel dalam penelitian adalah 18 orang dengan menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian diperoleh bahwa intensitas nyeri pada kelompok intervensi yaitu rata-rata intensitas nyeri sebelum dilakukan pijat punggung 7,33, median 8,00 dengan standar deviasi 1,41. Sedangkan rata-rata intensitas nyeri sesudah dilakukan pijat punggung adalah 4,56, median 6,00 dengan standar deviasi 1,48 sedangkan pada kelompok kontrol yaitu rata-rata intensitas nyeri sebelum diamati 6,11, median 6,00 dengan standar deviasi 1,34. Sedangkan rata-rata intensitas nyeri sesudah diamati adalah 6,67, median 7,00 dengan standar deviasi 1,803. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,017 maka dapat disimpulkan adanya perbedaan rata-rata intensitas nyeri antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Penelitian ini memberikan informasi kepada institusi yang memberikan pelayanan kesehatan berupa asuhan kebidanan kepada ibu bersalin, bahwa setelah dilakukan pijat punggung selama 30 menit terbukti dapat menurunkan intensitas nyeri persalinan pada ibu primípara kala 1. Pijat punggung sangat mudah dilakukan dan tidak memerlukan peralatan yang khusus sehingga bidan dapat mengajarkan tata cara kepada suami atau perawat bidan. Kata kunci : Pijat punggung, intensitas nyeri, persalinan Daftar pustaka 26 1999-2006 Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pijat 1.

Defenisi Pijat Pijat adalah terapi sentuh yang paling tua dan populer yang dikenal manusia. Pijat merupakan seni perawatan dan pengobatan yang telah dipraktekkan sejak berabad-abad silam dari awal kehidupan manusia di dunia. Kedekatan ini mungkin disebabkan oleh karena pijat berhubungan erat dengan proses kehamilan dan proses kelahiran manusia Roesli, 2001. Pijatan secara umum akan membantu menyeimbangkan energi dan mencegah penyakit. Secara fisiologis, pijatan merangsang dan mengatur tubuh, memperbaiki aliran darah dan kelenjer getah bening, sehingga oksigen, zat makanan, dan sisa makanan dibawa secara efektif ke dan dari jaringan tubuh anda dan plasenta. Dengan mengendurkan ketegangan dan membantu menurunkan emosi pijat juga merelaksasi dan menenangkan saraf, serta membantu menurunkan tekanan darah. Bila kita sedang merasa tidak sehat, pijatan dapat meningkatkan kemampuan diri kita untuk menyembuhkan diri sendiri dan cara ini dapat digunakan untuk melengkapi terapi alami Balaskas, 2005. Adapun manfaat pijat punggung dalam persalinan antara lain memberikan kenyamanan, mengurangi rasa sakit, membantu relaksasi pada ibu saat proses persalinan, memperbaiki sirkulasi darah, mengembalikan kemampuan berkontraksi, dan meningkatkan kerja system organ, sehingga dapat mengeluarkan zat-zat beracun lebih lancar baik melalui urine maupun keringat. Universitas Sumatera Utara

2. Teknik Pijat Counterperssure

Adalah pijatan dengan tekanan kuat dengan meletakan tumit tangan atau bagian datar dari tangan atau bias juga menggunakan bola tennis. Tekanan ini dapat diberikan dengan gerakan lurus atau melingkar kecil. Teknik ini sangat efektif dalam menghilangkan rasa sakit pada nyeri punggung, kaki, dan tangan Meiliasari dkk, 2002. Gate control teory dapat diukur untuk efektifitas cara ini. Ilustras Gate control teory Monsdragon, 2004 bahwa serabut nyeri membawa stimulasi nyeri ke otak lebih kecil dan perjalanan sensasinya lebih lambat daripada serabut sentuhan yang luas. Ketika sentuhan dan nyeri dirangsang bersama, sensasi sentuhan berjalan keotak menutup pintu gerbang dalam otak. Dengan adanya pijatan yang mempunyai efek distraksi juga dapat meningkatkan pembentukan endorphin dalam sistem kontrol desenden dan membuat relaksasi otot. Dapat juga digunakan dasar teori Opiate endogenous, dimana reseptor opiate yang berada pada otak dan spinal cord menentukan dimana sistem saraf pusat mengistirahatkan substansi morfin yang dinamakan endorphin dan enkephalin bila nyeri diterima. Opiate endogen ini dapat dirangsang pengeluaranya oleh stimulasi kulit melalui pijatan. Opiate reseptor ini berada pada ujung saraf sensori perifer Sari, 2005

3. Cara Melakukan Teknik Counterperssure

Pijat ini sangat bermanfaat saat kontraksi menyerang punggung khususnya bagian bawah dengan tujuan mengurangi nyeri saat terjadinya kontraksi rahim. Pemijatan pada awal persalinan dilakukan dengan menggunakan kedua telapak tangan Universitas Sumatera Utara untuk menekan kedua sisi punggung dari bahu kebawah dengan gerakan berirama naik turun. Pijatan ini dilakukan dengan lama dan lambat untuk membuat rasa nyaman pada ibu. Seluruh jari harus menyentuh tubuh sehingga merasakan tegangan pada daerah tersebut. Pemijatan pada tahap lanjut persalinan yaitu memijat dengan kuat dipangkal tulang belakang atau gunakan ibu jari dengan lingkaran-lingkaran disekitar cekungan pantat. Pijatan yang dilakukan pada daerah punggung dilakukan dengan tekanan untuk melawan kontraksi yang kuat. Universitas Sumatera Utara

B. Konsep Nyeri

1. Defenisi Nyeri

Menurut Mc Caffrey 1987 menyatakan bahwa nyeri merupakan semua atau apapun yang dirasakan dan dikeluhkan pasien. Nyeri merupakan pengalaman universal yang dirasakan oleh manusia. Nyeri merupakan mekanisme pertahanan bagi tubuh, mencegah terjadinya kerusakan yang disebabkan oleh rangsangan nosiseptif. Nyeri dapat timbul kapanpun seseorang mengatakan bahkan ketika tidak ada penyebab yang spesifik dari nyeri yang dapat ditemukan. Praktisi kesehatan harus percaya terhadap lukisan nyeri klien karena hal ini merupakan tanda subjektif yang hanya dapat digambarkan oleh klien, meskipun tidak diketahui penyebabnya Sasmita, 2006. Ada beberapa teori tentang nyeri yaitu sfecifycity theori, pattern theory, dan gate control theori. Teori dasar yang banyak digunakan adalah gate control theori pertama kali dikemukakan tahun 1965 oleh Ronal Dan Wall. Mereka mengatakan bahwa ada “gating system” dalam susunan saraf pusat yang membuka dan menutup pesan nyeri ke otak atau membloknya. Teori ini menggambarkan mekanisme neuron akar dorsal dari spinal cord yang berperan sebagai gerbang meningkatkan atau menurunkanaliran impuls saraf dari serat perifer menuju sistem saraf pusat. Serebrum dan talamus disebut pusat kontrol nyeri Sari, 2005. Rasa nyeri pada kala I disebabkan oleh munculnya kontraksi otot-otot uterus, hipoksia dari otot-otot yang mengalami kontraksi, peregangan servix pada waktu membuka, iskemia pada korpus uteri, dan peregangan segmen bawah rahim. Selama kala I kontraksi uterus yang menyebabkan dilatasi servik dan iskemia uteri, Universitas Sumatera Utara inplus nyeri ditransmisikan oleh segmen saraf spinal dan asesoric thoracic bawah simpatis lumbaris. Nervus ini berasal dari uterus dan servic. Ketidaknyamanan dari perubahan servic dan iskemia uterus adalah nyeri visceral yang berlokasi dibawah abdomen menyebar kearah lumbal belakang dan paha bagian dalam. Biasanya nyeri dirasakan pada saat kontraksi saja dan hilang pada saat relaksasi. Nyeri bersifat lokal seperti kram, sensasi sobek dan sensasi panas yang disebabkan karena distensi dan laserasi servik, vagina dan jaringan perineum Bobak, 2005. Nyeri persalinan menghasilkan respon psikis dan refleks pada prilaku fisik. Nyeri persalinan memberikan gejala yang dapat di identifikasi seperti pada sistem saraf simpatis yang dapat terjadi mengakibatkan perubahan tekanan darah, nadi, respirasi, dan warna kulit. Ekspresi sikap juga kadang-kadang juga dapat dilihat perubahan sikap meliputi peningkatan kecemasan dengan penurunan lapangan persepsi, menangis, mengerang, tangan menggepal dan menggenggam serta otot mudah terangsang Potter, dkk, 1993 dalam Bobak, 2005

2. Klasifikasi Nyeri

Terdapat dua tipe nyeri yaitu:

a. Nyeri akut

Nyeri ini bersifat mendadak, durasi singkat, biasanya berhubungan dengan kecemasan, orang bisa meresponya dengan cara fisiologis yaitu diaforesis, peningkatan denyut jantung, peningkatan pernafasan, peningkatan tekanan darah dan dengan prilaku. Universitas Sumatera Utara Nyeri akut merupakan mekanisme yang berlangsung kurang dari enam bulan, secara fisiologis terjadi perubahan denyut jantung, frekuensi nafas, tekanan darah, aliran darah perifer, tekanan otot, keringat pada telapak tangan, dan perubahan pada ukuran pupil.

b. Nyeri kronik

Nyeri ini bersifat dalam, tumpul, diikuti dengan berbagai macam gangguan. Terjadi lambat dan meningkat secara perlahan, dimulai setelah detik pertama dan meningkat perlahan sampai beberapa detik atau menit. Nyeri ini biasanya berhubungan dengan kerusakan jaringan yang sifatnya terus menerus atau intermitten Sari, 2005. Nyeri kronik merupakan nyeri yang konsisten yang menetap sepanjang satu periode waktu dan tidak mempunyai awitan yang ditetapkan dan sering sulit untuk diobati karena biasanya nyeri ini tidak mempunyai respon terhadap pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya. Nyeri kronik ini sering didefenisikan sebagai nyeri yang berlangsung selama enam bulan atau lebih Brunner Suddarth, 1996 dikutip dari Smeltzer, 2001

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri

Banyak faktor yang mempengaruhi nyeri selama persalinan. Faktor tersebut bisa fisiologis, sosial, atau fisiologis yang meliputi paritas ukuran dan posisi fetal, dapat juga karena prosedur medik, kecemasan, kelelahan, budaya, dan mekanisme koping Bobak, 1995. Paritas bisa mempengaruhi persepsi terhadap nyeri persalinan karena primipara mempunyai proses persalinan lebih lama dan lebih melelahkan dibandingkan dengan wanita multipara. Universitas Sumatera Utara Hal ini disebabkan oleh serviks pada primipara memerlukan tenaga yang lebih besar untuk meregangkanya, sehingga nyebabkan intensitas kontraksi lebih besar selama kala I persalinan. Disamping itu primipara menunjukan peningkatan kecemasan dan keraguan untuk mentolerir rasa nyeri selama persalinan, perasaannya lebih terfokus pada nyeri yang dirasakan sedangkan pada multipara menunjukan kontraksi yang lebih intens dibandingkan dengan primipara. Prosedur medik seperti induksi dan augmentasi persalinan dapat mempengaruhi respon terhadap nyeri selama persalinan. Penggunaan obat untuk induksi menyebabkan kontraksi menjadi lebih kuat, lebih tidak nyaman dari kontraksi yang timbul secara spontan. Prosedur lain berupa periksa dalam pada posisi supine, penggunaan sabuk abdomen untuk memonior fetal, pembatasan perubahan posisi klien atau berjalan dan penggunaan prosedur edema dimana dapat menyebabkan kontraksi usus dan uterus Bobak, 1995. Kecemasan telah terbukti berpengaruh terhadap respon nyeri Reeder Martin, 1997. Kecemasan dapat meningkatkan nyeri selama persalinan karena meningkatnya spasme otot yang berakibat yang berakibat pada iskemi dan vasokontriksi berupa gangguan pada viseral dan pelepasan substansi produksi nyeri. Penemuan laboratorium dan klinik selama 30 tahun terakhir telah dibuktikan bahwa takut dan kecemasan yang paling tinggi telah dihubungkan dengan nilai nyeri yang paling tinggi dan meningkatkan penggunaan analgesia. Universitas Sumatera Utara Kelelahan karena terjadi perubahan pola tidur, kelelahan dapat merubah dan memperbesar persepsi klien terhadap nyeri. Klien akan lebih tegang dan cemas jika tidak diberikan pembelajaran terhadap metode penurunan nyeri. Sehingga ibu kehilangan energi dan menurunkan kemampuannya untuk menggunankan strategi yang dianjurkan untuk mentolerir nyeri Kinney et al, 2000. Kebudayaan mempengaruhi bagaimana seseorang mengekspresikan nyeri. Dalam agama tertentu, kesabaran adalah hal yang paling berharga dimata Tuhan. Kadang-kadang nyeri dianggap sebagai peringatan atas kesalahan yang telah dibuat sehingga orang tersebut pasrah dalam menghadapi nyeri Taylor, 1997. Secara normal orang belajar mengatasi nyeri pada saat terjadinya nyeri, dan menggunakan koping yang sama pada saat terjadi nyeri berikutnya Sherwen et al, 1995.

4. Pengukuran Intensitas Nyeri

Nyeri tidak dapat diukur secara objectif misalnya dengan X-Ray atau tes darah. Namun tipe nyeri yang muncul dapat di ramalkan berdasarkan tanda dan gejala. Kadang-kadang bidan hanya bisa mengkaji nyeri dengan berpatokan pada ucapan dan prilaku pasien. Pasien kadang-kadang diminta untuk menggambarkan nyeri yang dialami tersebut sebagai nyeri ringan atau nyeri akut. Bagaimana pun makna dari istilah tersebut berbeda pada setiap waktu Potter perry, 1993 Ada tiga cara mengkaji intensitas nyeri yang biasa digunakan yaitu :

a. Gambaran sederhana skala intensitas nyeri

Tidak Nyeri Nyeri Ringan Nyeri Moderat Sangat Nyeri Nyeri Hebat Universitas Sumatera Utara

b. Verbal Numerical Rating Scale VNRS

c. c. Visual analog Scale VAS Intensitas nyeri mengacu pada kehebatan sensasi nyeri itu sendiri Untuk menentukan derajat nyeri yang dirasakan dengan menggunakan skala VNRS atau skala yang serupa lainya membantu menerangkan bagaimana intensitas nyeri yang dirasakan Reeder Mark 1995. Nyeri yang ditanyakan pada skala tersebut adalah sebelum dan sesudah dilakukan intervensi nyeri untuk mengevaluasi keefektifannya Kinney, dkk, 2000 cara pengkajian nyeri yang digunakan adalah 0-10 angka skala intensitas nyeri yaitu 0 ; tidak nyeri, 1-3 ; nyeri ringan, 4-7 ; nyeri sedang, 8-10 ; nyeri berat Sari, 2005. Masa kala I pada primipara terjadi sekitar 13 jam sedangkan pada multipara sekitar 7 jam. Kala I selesai apabila pembukaan servic telah lengkap. Intensitas kontraksi uterus meningkat sampai akhir kala I dengan frekuensi menjadi 2-4 kali kontraksi dalam 5-10 menit dengan his 20 detik pada awal persalinan mencapai 60-90 detik pada akhir kala I Sarwono, 2001. Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Hebat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak Nyeri Sangat Nyeri Universitas Sumatera Utara

5. Penatalaksanaan Nyeri

Pada umunya untuk mengatasi nyeri selama persalinan digunakan farmakologis yaitu dengan menggunakan obat-obatan yang dapat mengurangi nyeri dan cara nonfarmakologi atau tanpa obat-obatan. Cara farmakologi adalah dengan pemberian obat-obatan analgesia yang bisa disuntikan melalui infus intrafena, infus, pemberian uap melalui obat-obatan untuk membantu meringankan nyeri Ibrahim, 1996 disamping itu bisa juga mengurangi atau menghilangkan rasa sakit dengan memblokade saraf penghantar nyeri selama persalinan Finddley, 1999. Tindakan farmakologis masih menimbulkan pertentangan karena pemberian obat selama persalinan dapat menembus sawar plasenta sehingga dapat menimbulkan efek pada aktifitas rahim Thompson, 1995. Efek obat yang diberikan kepada ibu terhadap bayi dapat secara langsung maupun tidak langsung antara lain efek langsung menurunkan FHR yang bervariasi, dan yang tidak langsung seperti obat yang menyebabkan hipotensi maternal dan menurunkan aliran darah ke plasenta sehingga menimbulkan hipoksia dan asidosis pada bayi Kinney et al, 2000. Metode penurunan nyeri secara nonfarmakologi sangat penting karena tidak membahayakan bagi ibu maupun janin, tidak memperlambat persalinan jika diberikan kontrol nyeri yang kuat, dan tidak mempunyai efek alergi maupun efek obat Thompson, 1995. Banyak teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri selama kala I persalinan. Teknik-teknik tersebut meliputi distraksi, relaksasi, teknik bernafas, imajinasi, stimulasi kulit pijat, terapi musik, dan kompres panas dan dingin. Stimulasi kulit dalam hal ini bisa dilakukan selama proses persalinan yang efektif mengurangi nyeri. Salah satu teknik yang umum adalah pemijatan berupa pijat punggung. Universitas Sumatera Utara BAB III KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka konseptual dalam penelitian ini menjelaskan hubungan antar variabel-variabel yang akan diamati dan diukur melalui penelitian yang akan dilakukan Notoatmodjo, 2003. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pijat punggung, dan variable dependen adalah penurunan intensitas nyeri persalianan kala I fase aktif. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pijat punggung dalam menurunkan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif. Dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok 1 disebut sebagai kelompok intervensi yaitu kelompok yang mendapat perlakuan pijat punggung, dan kelompok 2 disebut sebagai kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak mendapat perlakuan apapun. Skema 1 : Kerangka konsep Keterangan : : Pengaruh : Variabel yang akan diteliti Kontrol Intervensi Pretest Intensitas nyeri Postest Intensitas nyeri Pijat punggung Universitas Sumatera Utara

B. Hipotesa

Hipotesa dalam penelitian ini adalah hipotesa alternative Ha yaitu ada pengaruh pijat punggung terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif.

C. Defenisi Operasional

Tabel 1. Defenisi Operasional Variabel Penelitian No Variabel Defenisi Operasional Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala 1 Pijat punggung Usapan atau sentuhan yang dilakukan pada daerah punggung dengan tujuan memberikan rasa nyaman atau mengurangi rasa nyeri - - - - 2 Nyeri Semua yang dirasakan atau yang dikeluhkan pasien Kuesioner Verbal Numerical Rating Scale VNRS Skala 1-10 Rasio Universitas Sumatera Utara BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian