Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri

Nyeri akut merupakan mekanisme yang berlangsung kurang dari enam bulan, secara fisiologis terjadi perubahan denyut jantung, frekuensi nafas, tekanan darah, aliran darah perifer, tekanan otot, keringat pada telapak tangan, dan perubahan pada ukuran pupil.

b. Nyeri kronik

Nyeri ini bersifat dalam, tumpul, diikuti dengan berbagai macam gangguan. Terjadi lambat dan meningkat secara perlahan, dimulai setelah detik pertama dan meningkat perlahan sampai beberapa detik atau menit. Nyeri ini biasanya berhubungan dengan kerusakan jaringan yang sifatnya terus menerus atau intermitten Sari, 2005. Nyeri kronik merupakan nyeri yang konsisten yang menetap sepanjang satu periode waktu dan tidak mempunyai awitan yang ditetapkan dan sering sulit untuk diobati karena biasanya nyeri ini tidak mempunyai respon terhadap pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya. Nyeri kronik ini sering didefenisikan sebagai nyeri yang berlangsung selama enam bulan atau lebih Brunner Suddarth, 1996 dikutip dari Smeltzer, 2001

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri

Banyak faktor yang mempengaruhi nyeri selama persalinan. Faktor tersebut bisa fisiologis, sosial, atau fisiologis yang meliputi paritas ukuran dan posisi fetal, dapat juga karena prosedur medik, kecemasan, kelelahan, budaya, dan mekanisme koping Bobak, 1995. Paritas bisa mempengaruhi persepsi terhadap nyeri persalinan karena primipara mempunyai proses persalinan lebih lama dan lebih melelahkan dibandingkan dengan wanita multipara. Universitas Sumatera Utara Hal ini disebabkan oleh serviks pada primipara memerlukan tenaga yang lebih besar untuk meregangkanya, sehingga nyebabkan intensitas kontraksi lebih besar selama kala I persalinan. Disamping itu primipara menunjukan peningkatan kecemasan dan keraguan untuk mentolerir rasa nyeri selama persalinan, perasaannya lebih terfokus pada nyeri yang dirasakan sedangkan pada multipara menunjukan kontraksi yang lebih intens dibandingkan dengan primipara. Prosedur medik seperti induksi dan augmentasi persalinan dapat mempengaruhi respon terhadap nyeri selama persalinan. Penggunaan obat untuk induksi menyebabkan kontraksi menjadi lebih kuat, lebih tidak nyaman dari kontraksi yang timbul secara spontan. Prosedur lain berupa periksa dalam pada posisi supine, penggunaan sabuk abdomen untuk memonior fetal, pembatasan perubahan posisi klien atau berjalan dan penggunaan prosedur edema dimana dapat menyebabkan kontraksi usus dan uterus Bobak, 1995. Kecemasan telah terbukti berpengaruh terhadap respon nyeri Reeder Martin, 1997. Kecemasan dapat meningkatkan nyeri selama persalinan karena meningkatnya spasme otot yang berakibat yang berakibat pada iskemi dan vasokontriksi berupa gangguan pada viseral dan pelepasan substansi produksi nyeri. Penemuan laboratorium dan klinik selama 30 tahun terakhir telah dibuktikan bahwa takut dan kecemasan yang paling tinggi telah dihubungkan dengan nilai nyeri yang paling tinggi dan meningkatkan penggunaan analgesia. Universitas Sumatera Utara Kelelahan karena terjadi perubahan pola tidur, kelelahan dapat merubah dan memperbesar persepsi klien terhadap nyeri. Klien akan lebih tegang dan cemas jika tidak diberikan pembelajaran terhadap metode penurunan nyeri. Sehingga ibu kehilangan energi dan menurunkan kemampuannya untuk menggunankan strategi yang dianjurkan untuk mentolerir nyeri Kinney et al, 2000. Kebudayaan mempengaruhi bagaimana seseorang mengekspresikan nyeri. Dalam agama tertentu, kesabaran adalah hal yang paling berharga dimata Tuhan. Kadang-kadang nyeri dianggap sebagai peringatan atas kesalahan yang telah dibuat sehingga orang tersebut pasrah dalam menghadapi nyeri Taylor, 1997. Secara normal orang belajar mengatasi nyeri pada saat terjadinya nyeri, dan menggunakan koping yang sama pada saat terjadi nyeri berikutnya Sherwen et al, 1995.

4. Pengukuran Intensitas Nyeri