a. Perbandingan Penurunan Intensitas Nyeri Sebelum Dan Setelah
Dilakukannya Pijat Punggung Pada Kelompok Intervensi Dan Pada Kelompok Kontrol
Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata intensitas nyeri persalinan pada kelompok intervensi sebelum dilakukan pijat punggung adalah 7,33 dengan
standar deviasi 1,41. Setelah dilakukan pijat punggung diperoleh rata-rata intensitas nyeri adalah 5,22 dengan standar deviasi 1,48. Nilai rata-rata perbedaan
antara pengukuran pertama dan pengukuran kedua adalah 2,11 dengan standar deviasi 0,60. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 maka dapat disimpulkan
ada perbedaan rata-rata intensitas nyeri persalinan sebelum dan sesudah dilakukan pijat punggung.
Sedangkan pada kelompok kontrol sebelum diamati adalah 6,11 dengan standar deviasi 1,36. Setelah diamati diperoleh rata-rata intensitas nyeri 6,78
dengan standar deviasi 0,83. Nilai rata-rata perbedaan antara pengukuran pertama dan pengukuran kedua adalah -0,67 dengan standar deviasi 0,70. Hasil uji statistik
diperoleh nilai p = 0,022 maka dapat disimpulkan ada perbedaan rata-rata intensitas nyeri persalinan sebelum dan sesudah dilakukan pengamatan. Dapat
dilihat dalam tabel di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3 Perbandingan penurunan intensitas nyeri pada kelompok intervensi di Klinik
Bersalin Hadijah dan kelompok kontrol di Klinik Bersalin Hj. Khaifah sebelum dan setelah dilakukan pijat punggung Medan
Februari - April Tahun 2009
b. Pengaruh Pijat Punggung Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Setelah
Dilakukannya Pijat Punggung Pada Kelompok Intervensi Dan Setelah Dikontrol Pada Kelompok Kontrol
Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata intensitas nyeri setelah dilakukan pijat punggung oleh peneliti adalah 5,22 dengan standar deviasi 1,48.
Sedangkan pada kelompok kontrol di dapat rata-rata intensitas nyeri adalah 6,78 dengan standar deviasi 0,83. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,017 berarti
terdapat perbedaan rata-rata intensitas nyeri antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol adanya pengaruh pijat punggung terhadap penurunan
intensitas nyeri persalinan kala I.
Tabel 5.4 Pengaruh pijat punggung terhadap penurunan intensitas nyeri pada kelompok
intervensi di Klinik Bersalin Hadijah dan kelompok kontrol di Klinik Bersalin Hj. Khaifah setelah dilakukan pijat punggung Medan
Februari - April Tahun 2009
Intensitas nyeri Mean
SD SE
Perbedaan SE
Nilai P
N
Kelompok intervensi 5,22
1,48 0,49
0,63 0,017
9 Kelompok kontrol
6,78 0,83
0,28 9
Kelompok Sebelum
Setelah Perbedaan
Nilai P N
Mean SD
Mean SD
Mean SD
Intervensi : Intensitas nyeri
7,33 1,41 5,22 1,48 2,11 0,60 0,000 9
Kontrol : Intensitas nyeri
6,11 1,36 6,78 0,83 -0,67 0,70 0,022 9
Universitas Sumatera Utara
B. Pembahasan
1. Interpretasi Dan Diskusi Hasil
a. Intensitas Nyeri Pada Kelompok Intervensi Dan Kelompok Kontrol
Hasil penelitian diperoleh bahwa intensitas nyeri pada kelompok intervensi yaitu rata-rata intensitas nyeri sebelum dilakukan pijat punggung 7,33, median
8,00 dengan standar deviasi 1,41. Sedangkan rata-rata intensitas nyeri setelah dilakukan pijat punggung adalah 4,56, median 6,00 dengan standar deviasi 1,48
sedangkan pada kelompok kontrol yaitu rata-rata intensitas nyeri sebelum dikontrol 6,11, median 6,00 dengan standar deviasi 1,34. Sedangkan rata-rata
intensitas nyeri sesudah dikontrol adalah 6,67, median 7,00 dengan standar deviasi 1,803.
b. Pengaruh Pijat Punggung Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan
Berdasarkan hasil uji t-independen diperoleh bahwa adanya pengaruh pijat punggung terhadap penurunan intensitas nyeri dengan p = 0,017. Hal ini sesuai
dengan teori yang dikemukan oleh Christophe 2003 dan Zaitunissa 2008 bahwa pijatan pada bahu, leher, wajah, dan punggung bisa meredakan ketegangan
otot serta memberi rasa relaks. Sirkulasi darah juga menjadi lancar sehingga nyeri berkurang. Hal ini juga diperkuat oleh teori yang dikemukan Thompson 1995
bahwa metode pengontrolan nyeri secara nonfarmakologis seperti pijat sangat penting dalam mengurangi nyeri selama persalinan.
Menurut Stoppart 2000 bahwa pijatan dapat menjadi cara untuk membuat ibu menjadi rileks, mendekatkan ibu dengan suami atau bidan serta
bermanfaat pada tahap pertama persalinan untuk mengurangi rasa sakit, menenangkan dan menentramkan diri ibu dan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Universitas Sumatera Utara