F. Prosedur Pengumpulan Data
Setelah mendapatkan izin peneliti mengumpulkan data kemudian peneliti mengumpulkan responden sesuai dengan kriteria penelitian. Setelah mendapatkan calon
responden peneliti menjelaskan tentang manfaat, tujuan, dan proses pengumpulan data. Setelah responden bersedia maka diminta untuk menandatangani surat persetujuan.
Peneliti mengisi lembaran kuesioner yang telah disiapkan berdasarkan hasil wawancara dengan ibu, setelah itu peneliti mengkaji derajat nyeri yang dialami pasien disaat dilatasi
servic dengan skala nyeri. Responden dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok intervensi dan kelompok
control. Peneliti melaksanakan intervensi berupa pijat punggung selama 30 menit pada proses persalinan kala I pada kelompok intervensi dan tanpa perlakuan pada kelompok
kontrol. Sambil memperhatikan keadaan pasien. Setelah pijat punggung selama 30 menit dilakukan selanjutnya wawancara dengan responden sesuai kuesioner yang telah
disiapkan. Data yang diperoleh dikumpul untuk selanjutnya dianalisa.
G. Analisa Data
Analisa data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Univariat
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti, yakni data yang bersifat kategori akan dicari frekwensi dan persentase.
Sedangkan data yang bersifat numerik akan dicari mean, median, dan standar deviasi.
Universitas Sumatera Utara
2. Bivariat
Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh pijat punggung terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala 1. Uji t-dependen digunakan untuk membandingkan
penurunan intensitas nyeri persalinan kala 1 pada kelompok intervensi sebelum dan setelah dilakukan pijat punggung selama 30 menit dan pada kelompok kontrol. Uji t-
independen digunakan untuk membandingkan intensitas nyeri persalinan kala 1 pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah dilakukan pijat punggung dengan
taraf signifikasi 95 = 0,05. Pedoman dalam menerima hipotesis adalah apabila p
0,05 maka H ditolak, dan apabila p 0,05 maka H
gagal ditolak, dan data disajikan dalam bentuk tabel.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang pengaruh pijat punggung terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan di Klinik Bersalin Hadijah dan Hj. Khaifah
Medan. Dengan jumlah responden yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini adalah 9 orang pada kelompok intervensi, dan 9 orang pada kelompok kontrol. Semua kelompok
intervensi mendapat perlakuan pijat punggung, sedangkan pada kelompok kontrol tidak mendapat perlakuan apapun. Pijat punggung pada kelompok intervensi dilakukan selama
30 menit setelah itu nyeri di ukur kembali.
1. Analisis Univariat
Analisa univariat pada penelitian ini akan menggambarkan karakteristik demografi ibu usia, pendidikan, pekerjaan, dan suku bangsa dan intensitas nyeri.
a. Karakteristik Demografi
Hasil penelitian diperoleh bahwa pada kelompok intervensi, sebagian besar responden berusia antara 20-35 tahun sebanyak 8 orang 88,9.
Berdasarkan pendidikan, sebagian besar responden berpendidikan SMA sebanyak 3 orang 33,4. Berdasarkan pekerjaan, sebagian besar responden bekerja
sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 6 orang 66,7. Berdasarkan suku bangsa, sebagian besar responden bersuku Batak sebanyak 4 orang 44,4.
Universitas Sumatera Utara
Pada kelompok kontrol, sebagian besar responden berusia antara 20-35 tahun sebanyak 5 orang 55,6. Berdasarkan pendidikan, sebagian besar
responden berpendidikan SMA sebanyak 6 orang 66,7. Berdasarkan pekerjaan, seluruh responden adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 9 orang
100. Berdasarkan suku bangsa, sebagian besar responden bersuku Minang sebanyak 6 orang 66,7. Dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 5.1 Distribusi responden berdasarkan karakteristik demografi pada kelompok
intervensi di Klinik Bersalin Hadijah dan kelompok kontrol di Klinik Bersalin Hj. Khaifah Februari - April
Medan Tahun 2009
Kelompok Intervensi N = 9 Kelompok Kontrol N = 9
Karakteristik Frekuensi
Persentase Frekuensi
Persentase Usia :
20 tahun 20-35
tahun 35 tahun
1 8
- 11,1
88,9 -
4 5
- 44,4
55,6 -
Pendidikan : SD
SMP SMA
D
3
Sarjana 2
2 3
2 22,2
22,2 33,4
22,2 -
3 6
- -
33,3 66,7
-
Pekerjaan : IRT
PNS Wiraswasta
6 3
- 66,7
33,3 -
9 -
- 100
- -
Suku Bangsa : Minang
Jawa Melayu
Batak 3
1 1
4 33,4
11,1 11,1
44,4 6
1 2
- 66,7
11,1 22,2
-
Universitas Sumatera Utara
b. Intensitas nyeri
Hasil penelitian diperoleh bahwa intensitas nyeri pada kelompok intervensi yaitu rata-rata intensitas nyeri sebelum dilakukan pijat punggung 7,33,
median 8,00 dengan standar deviasi 1,41. Sedangkan rata-rata intensitas nyeri sesudah dilakukan pijat punggung adalah 4,56, median 6,00 dengan standar
deviasi 1,48 sedangkan pada kelompok kontrol yaitu rata-rata intensitas nyeri sebelum dikontrol 6,11, median 6,00 dengan standar deviasi 1,34. Sedangkan rata-
rata intensitas nyeri sesudah dikontrol adalah 6,67, median 7,00 dengan standar deviasi 1,803. Dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 5.2 Distribusi responden berdasarkan penurunan intensitas nyeri persalinan kala I
ibu primipara pada kelompok intervensi di Klinik Bersalin Hadijah Medan dan kelompok kontrol di Klinik Bersalin Hj. Khaifah Medan
Februari - April Tahun 2009
Intensitas Nyeri Sebelum
Setelah N
Mean SD
Median Mean
SD Median
Kelompok intervensi 7,33 1,41 8,00 5,22 1,48 6,00 9
Kelompok kontrol 6,11 1,36 6,00 6,78 0,83 7,00 9
2. Analisa Bivariat
Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t-dependen dengan tujuan membandingkan penurunan intensitas nyeri persalinan pada kelompok
intervensi dengan kelompok kontrol terhadap sebelum dan sesudah dilakukan pijat punggung.
Universitas Sumatera Utara
a. Perbandingan Penurunan Intensitas Nyeri Sebelum Dan Setelah
Dilakukannya Pijat Punggung Pada Kelompok Intervensi Dan Pada Kelompok Kontrol
Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata intensitas nyeri persalinan pada kelompok intervensi sebelum dilakukan pijat punggung adalah 7,33 dengan
standar deviasi 1,41. Setelah dilakukan pijat punggung diperoleh rata-rata intensitas nyeri adalah 5,22 dengan standar deviasi 1,48. Nilai rata-rata perbedaan
antara pengukuran pertama dan pengukuran kedua adalah 2,11 dengan standar deviasi 0,60. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 maka dapat disimpulkan
ada perbedaan rata-rata intensitas nyeri persalinan sebelum dan sesudah dilakukan pijat punggung.
Sedangkan pada kelompok kontrol sebelum diamati adalah 6,11 dengan standar deviasi 1,36. Setelah diamati diperoleh rata-rata intensitas nyeri 6,78
dengan standar deviasi 0,83. Nilai rata-rata perbedaan antara pengukuran pertama dan pengukuran kedua adalah -0,67 dengan standar deviasi 0,70. Hasil uji statistik
diperoleh nilai p = 0,022 maka dapat disimpulkan ada perbedaan rata-rata intensitas nyeri persalinan sebelum dan sesudah dilakukan pengamatan. Dapat
dilihat dalam tabel di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3 Perbandingan penurunan intensitas nyeri pada kelompok intervensi di Klinik
Bersalin Hadijah dan kelompok kontrol di Klinik Bersalin Hj. Khaifah sebelum dan setelah dilakukan pijat punggung Medan
Februari - April Tahun 2009
b. Pengaruh Pijat Punggung Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Setelah
Dilakukannya Pijat Punggung Pada Kelompok Intervensi Dan Setelah Dikontrol Pada Kelompok Kontrol
Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata intensitas nyeri setelah dilakukan pijat punggung oleh peneliti adalah 5,22 dengan standar deviasi 1,48.
Sedangkan pada kelompok kontrol di dapat rata-rata intensitas nyeri adalah 6,78 dengan standar deviasi 0,83. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,017 berarti
terdapat perbedaan rata-rata intensitas nyeri antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol adanya pengaruh pijat punggung terhadap penurunan
intensitas nyeri persalinan kala I.
Tabel 5.4 Pengaruh pijat punggung terhadap penurunan intensitas nyeri pada kelompok
intervensi di Klinik Bersalin Hadijah dan kelompok kontrol di Klinik Bersalin Hj. Khaifah setelah dilakukan pijat punggung Medan
Februari - April Tahun 2009
Intensitas nyeri Mean
SD SE
Perbedaan SE
Nilai P
N
Kelompok intervensi 5,22
1,48 0,49
0,63 0,017
9 Kelompok kontrol
6,78 0,83
0,28 9
Kelompok Sebelum
Setelah Perbedaan
Nilai P N
Mean SD
Mean SD
Mean SD
Intervensi : Intensitas nyeri
7,33 1,41 5,22 1,48 2,11 0,60 0,000 9
Kontrol : Intensitas nyeri
6,11 1,36 6,78 0,83 -0,67 0,70 0,022 9
Universitas Sumatera Utara
B. Pembahasan
1. Interpretasi Dan Diskusi Hasil
a. Intensitas Nyeri Pada Kelompok Intervensi Dan Kelompok Kontrol
Hasil penelitian diperoleh bahwa intensitas nyeri pada kelompok intervensi yaitu rata-rata intensitas nyeri sebelum dilakukan pijat punggung 7,33, median
8,00 dengan standar deviasi 1,41. Sedangkan rata-rata intensitas nyeri setelah dilakukan pijat punggung adalah 4,56, median 6,00 dengan standar deviasi 1,48
sedangkan pada kelompok kontrol yaitu rata-rata intensitas nyeri sebelum dikontrol 6,11, median 6,00 dengan standar deviasi 1,34. Sedangkan rata-rata
intensitas nyeri sesudah dikontrol adalah 6,67, median 7,00 dengan standar deviasi 1,803.
b. Pengaruh Pijat Punggung Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan
Berdasarkan hasil uji t-independen diperoleh bahwa adanya pengaruh pijat punggung terhadap penurunan intensitas nyeri dengan p = 0,017. Hal ini sesuai
dengan teori yang dikemukan oleh Christophe 2003 dan Zaitunissa 2008 bahwa pijatan pada bahu, leher, wajah, dan punggung bisa meredakan ketegangan
otot serta memberi rasa relaks. Sirkulasi darah juga menjadi lancar sehingga nyeri berkurang. Hal ini juga diperkuat oleh teori yang dikemukan Thompson 1995
bahwa metode pengontrolan nyeri secara nonfarmakologis seperti pijat sangat penting dalam mengurangi nyeri selama persalinan.
Menurut Stoppart 2000 bahwa pijatan dapat menjadi cara untuk membuat ibu menjadi rileks, mendekatkan ibu dengan suami atau bidan serta
bermanfaat pada tahap pertama persalinan untuk mengurangi rasa sakit, menenangkan dan menentramkan diri ibu dan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Universitas Sumatera Utara
Burman 1997 melaporkan bahwa ibu yang dipijat menyatakan adanya penurunan nyeri dan kecemasan, menunjukan penurunan kegelisahan, dan berefek
positif pada proses persalinan.
2. Implikasi terhadap Pelayanan Kebidanan
Penelitian ini memberikan informasi kepada institusi yang memberikan pelayanan kesehatan berupa asuhan kebidanan kepada ibu bersalin, bahwa setelah
dilakukan pijat punggung selama 30 menit terbukti dapat menurunkan intensitas nyeri persalinan pada ibu primípara kala 1.
Pijat punggung sangat mudah dilakukan dan tidak memerlukan peralatan yang khusus sehingga bidan dapat mengajarkan tata cara kepada suami atau perawat
bidan. Kemudian pijat punggung dapat dilakukan secara rutin apabila nyeri menyerang.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Karakteristik responden pada kelompok intervensi dapat digambarkan sebagai
berikut: sebagian besar responden berusia antara 20-35 tahun, responden berpendidikan SMA, bekerja sebagai ibu rumah tangga, dan bersuku Batak.
Sedangkan karakteristik responden pada kelompok kontrol diperoleh sebagian besar responden berusia antara 20-35 tahun, berpendidikan SMA, bekerja sebagai ibu
rumah tangga dan bersuku Minang. 2.
Pada kelompok intervensi sebelum dilakukan pijat punggung rata-rata intensitas nyerinya adalah 7,33 dengan standar deviasi 1,41. Setelah dilakukan pijat punggung
diperoleh rata-rata intensitas nyeri adalah 5,22 dengan standar deviasi 1,48. 3.
Pada kelompok kontrol yaitu rata-rata intensitas nyeri sebelum dikontrol 6,11, median 6,00 dengan standar deviasi 1,34. Setelah dikontrol adalah 6,67 , median 7,00
dengan standar deviasi 1,803. 4.
Adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol setelah pijat punggung dan setelah diamati diperoleh nilai p sebesar 0,038 p
0,05. 5.
Adanya pengaruh pijat punggung terhadap penurunan intensitas nyeri karena diperoleh nilai p sebesar 0,017 p 0,05.
6. Hipotesa gagal ditolak
Universitas Sumatera Utara
B. Saran