Perumusan Masalah Landasan Teori Hipotesis Manfaat Penelitian

Pemberian vitamin C dengan dosis 0,2 mgg berat badan secara oral dapat menanggalkan efek senyawa radikal bebas Fauzi, 2008. Selain itu pemberian vitamin C juga dapat meningkatkan glutathion sehingga dapat mencegah kerusakan sel hati . Vitamin C dipercaya dapat menurunkan peroksidasi lipid yang meningkat dengan pemberian dosis 1000 mghari pada mencit, dan merupakan dosis yang optimal dalam melindungi hati agar tidak terjadi degenarasi dan nekrosis sel hati Dedy, 2008. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka jelaslah bahwa MSG dapat menyebabkan kerusakan hati dan vitamin C berpotensi sebagai bahan pelindung hati dari pengaruh MSG tersebut. Namun belum diketahui secara langsung peran perlindungan vitamin C terhadap fungsi hati. Selain itu belum diketahui secara pasti kadar vitamin C yang optimal untuk dapat melindungi hati dari pengaruh buruk MSG. Dari data Eweka, 2008 tersebut di atas, jelas terlihat bahwa pemberian MSG memberikan pengaruh terhadap kadar lipid peroksidasi di dalam kromosom hati. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian vitamin C terhadap gambaran histologi hati yang mengkonsumsi MSG.

1.2. Perumusan Masalah

Bagaimana pengaruh pemberian vitamin C terhadap tingkat kerusakan histologi hati yang ditimbulkan oleh MSG. Universitas Sumatera Utara

1.3. Landasan Teori

Pemberian MSG pada dosis 4 hingga 8 mgg berat badan tikus jantan secara subkutan selama 6 hari dapat meningkatkan peroksidasi lipid dalam mikrosom –mikrosom hati. Oleh karena vitamin C dapat bersifat antioksidan dengan cara menurunkan kadar peroksidasi lipid, maka diharapkan dengan pemberian vitamin C dapat mencegah terjadinya gangguan sel jaringan hati, sehingga dengan pemberian vitamin C, sel hati dapat dilindungi dari kerusakan yang diakibatkan pemberian MSG. Gambar 1. Bagan kerangka teori pengaruh pemberian Vitamin C terhadap sel hati yang terpapar MSG MSG Kerusakan Jaringan Hati Degenerasi Hati ? Nekrosis Hati ? Radikal bebas Peroksidasi lipid Vitamin C Universitas Sumatera Utara 1.4. Tujuan Penelitian 1.4.1.Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh MSG terhadap tingkat kerusakan sel jaringan hati dan pengaruh perlindungan vitamin C terhadap kerusakan tersebut.

1.4.2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui pengaruh pemberian MSG terhadap gambaran sel jaringan hati mencit. b. Untuk mengetahui pengaruh pemberian vitamin C terhadap gambaran sel jaringan hati mencit yang dipapari MSG

1.5. Hipotesis

Ho : a.Tidak ada pengaruh MSG terhadap gambaran sel jaringan hati mencit. b.Tidak ada pengaruh vitamin C terhadap gambaran sel jaringan hati mencit yang dipapari MSG. Ha : a. Ada pengaruh MSG terhadap gambaran sel jaringan hati mencit. b.Ada pengaruh vitamin C terhadap gambaran sel jaringan hati mencit yang dipapari MSG.

1.6. Manfaat Penelitian

1.6.1. Bila pemberian vitamin C memberikan pengaruh terhadap gambaran sel jaringan hati, maka hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat dalam penggunaan vitamin C. Universitas Sumatera Utara 1.6.2. Bila pemberian MSG memberikan pengaruh terhadap gambaran sel jaringan hati, maka hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan kepada masyrakat dan pemerintah untuk memperhatikan dosis penggunaan MSG dalam kehidupan sehari- hari. 1.6.3. Dapat dijadikan referensi dalam dunia kedokteran apakah ada pengaruh pemberian vitamin C terhadap histologi hati yang terpapar MSG. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2. 1. Monosodium Glutamate MSG 2.1.1. Kimia MSG MSG pertama sekali ditemukan oleh Ritthausen 1866, dan berhasil diisolasi dari rumput laut oleh Ikeda 1908, dengan rumus kimia MSG adalah C 5 H 8 O 4 NNaH 2 O, terdiri atas Natrium sebanyak 12, glutamat 78 dan air 10. MSG tersebut rasanya enak dan lezat, oleh karena itu Ikeda menyebut rasa itu dengan Umami. Penemuan suatu reseptor rasa bagi glutamat di lidah ini Umami menegaskan bahwa rasa glutamat, adalah rasa yang kelima disamping rasa manis, asin, asam, dan pahit Uke, 2008. Asam glutamat digolongkan pada asam amino non essensial karena tubuh manusia sendiri dapat menghasilkan asam glutamat. Glutamat dibuat dalam tubuh manusia dan memainkan peran esensial dalam metabolisme. Hampir dua kilogram glutamat terdapat secara alami dalam otak, ginjal, hati dan pada jaringan lain pada tubuh manusia. Di samping itu glutamat terdapat dalam jumlah besar di air susu ibu, sekitar sepuluh kali lipat yang terdapat dalam susu sapi. Rata-rata seseorang mengkonsumsi antara 10 dan 20 g glutamat terikat dan satu g glutamat bebas dari makanan yang kita makan setiap hari terdapat pada bermacam-macam sayuran daging, seafood, dan air susu ibu. Glutamat dalam bentuk alami didapat dari makanan seperti tomat, keju, susu, daging, kacang kapri, jamur dan kecap yang merupakan hasil fermentasi Universitas Sumatera Utara