b. Penggantian parsial
Model ini lebih halus dalam memandang agama-agama lain, perbedaannya dengan pergantian total terletak pada masalah wahyu.
Menurut mereka yang beraliran penggantian parsial bahwa wahyu Allah ada dan tersebar dalam agama-agama lain yang disebut sebagai
“wahyu rahmat penciptaan” atau “wahyu umum”. Jadi dalam model ini, agama-agama lain bukan “buatan
manusia”, seperti yang dikatakan Barth, tetapi agama-agama lain itu dikehendaki oleh Allah, mereka adalah “wakil” Allah, “alat” Allah di
mana Allah menjalankan rencana ilahinya. Dengan kata lain, Allah berbicara kepada umat beragama lain melalui agama mereka masing-
masing.
10
Meskipun wahyu Allah ada pada agama-agama lain, Allah tidak memberi keselamatan di dalam agama-agama lain dengan alasan
kesaksian Perjanjian Baru yang menyatakan bahwa keselamatan dibawa dan diperkenalkan hanya oleh Yesus Kristus, dan bukti yang
berasal dari agama-agama itu sendiri, yaitu bahwa agama-agama lain tidak membiarkan Allah bekerja sebagai Allah. Maksudnya ialah
agama-agama lain berusaha dengan berbagai cara dan tingkatan
10
Knitter, Pengantar Teologi Agama-Agama, h. 37-40.
menyelamatkan diri mereka sendiri tanpa mengakui atau menyadari karya Allah melalui Kristus.
11
Berkaitan dengan sikap teologis agama Kristen dengan agama- agama lain, model ini menyetujui adanya dialog. Namun, dialog pada
akhirnya sampai pada perbedaan yang jelas-jelas berbeda antara agama Kristen dengan agama-agama lain. Hal ini yang menjadikan
dialog bukan hanya saling berbagi informasi atau menyelesaikan masalah-masalah sosial, tetapi juga membicarakan apa yang menjadi
kendala dalam hubungan antar agama, yaitu klaim kebenaran. Dengan begitu dialog menjadi ajang kompetisi suci, di mana setiap agama
berusaha membuktikan bahwa dirinya lebih mampu menerangi kehidupan, menjawab berbagai masalah hidup dan kebutuhan rohani
manusia.
12
Meskipun kedua model pergantian di atas berbeda, keduanya tetap bersikukuh bahwa tidak seorang pun akan diselamatkan kecuali mereka yang
berada dalam hubungan khusus dengan Yesus dan injilnya.
2. Model Pemenuhan