dijadwalkan dipublikasikan pada awal tahun 2009, adalah Without Buddha I Could Not Be A Christian: A Personal Journey of Passing Over and Passing
Back.
10
B. Karya-karyanya
Karya-karya intelektual Knitter yang berupa buku kurang lebih berjumlah 15 buah, sedangkan yang berbentuk artikel berjumlah sekitar 53
11
Selain itu, No Other Name? A Critical Survey of Christian Attitudes toward World Religions 1985 juga termasuk karya monumentalnya, merupakan
survey kritis mengenai sikap Kristen terhadap agama-agama lain. Buku ini ditulis setelah Knitter merasa perlu dan harus melampaui inklusivisme Rahner dan Küng.
. Karya-karya intelektual Paul F. Knitter yang terpenting terutama yang berkaitan dengan
pluralisme dan dialog antar-agama adalah, Towards a Protestant Theology of Religions 1974, merupakan karya pertama Knitter yang berupa disertasi
mengenai teologi agama-agama dalam sudut pandang Protestan. Hal ini menjadikannya sebagai orang Katolik pertama yang mendapatkan gelar Doktor
Teologi dari Departement of Protestant Theology dari University of Marburg.
Ada pun The Myth of Christian Uniqueness: Toward a Pluralistic Theology of Religions 1987, merupakan kumpulan tulisan mengenai tinjauan
para teolog terhadap pluralisme. Buku ini diedit oleh Kintter dan John Hick, ia
10
Paul F. Knitter, artikel diakses pada 03 Juni 2010 dari
http:www.utsnyc.eduPage.aspx?pid=381
11
Untuk lebih jelas, lih Paul F. Knitter, dalam Union Theological Seminary of New York http:www.utsnyc.eduPage.aspx?pid=381
sendiri menulis dalam buku tersebut sebuah judul, yaitu “Toward Liberation of Religions” yang merupakan konsep awal teologi korelasional dan bertanggung
jawab global, perpaduan antara teologi agama-agama dengan teologi pembebasan. Pada 1990, Knitter menulis sebuah buku yang berjudul Buddhist
Emptiness and Christian Trinity Essays and Explorations 1990. Buku tersebut merupakan editan Knitter bersama Roger Corless. Pada tahun yang sama ia
bersama John B. Cobb, Jr., Monika Hellwig, dan Leonard Swidler menulis buku yang berjudul Death or Dialogue: From the Age of Monologue to the Age of
Dialogue 1990, yang berisi tentang perkembangan dan pentingnya dialog antar- agama. Selain itu, ia juga menulis mengenai pluralisme dan tantangan terhadap
teologi agama-agama yang dikarang oleh beberapa teolog dengan judul Pluralism and Oppression: Theology in World Perspective 1990 diedit oleh Knitter pada
tahun yang sama. Buku Knitter yang cukup populer, diterbitkan dalam berbagai bahasa,
salah satunya berbahasa Indonesia adalah One Earth Many Religions: Multifaith Dialogue and Global Responsibility 1995. Buku tersebut diterbitkan oleh BPK
Gunung Mulia pada 2008 dengan judul Satu Bumi Banyak Agama: Dialog Multi- Agama dan Tanggung Jawab Global. Buku ini berisi mengenai hubungan antar
agama yang tidak hanya pada tataran intelektual dan spiritual, akan tetapi berbagai agama yang berbeda bersama-sama menaggapi penderitaan eko-manisiawi dalam
praksis pembebasan, dimulai dengan dialog yang korelasional. Selanjutnya Jesus and the Other Names: Christian Mission and Global
Responsibility 1996, merupakan tantangan kristologi Kristen mengenai misi dan
respon GerejaKristen terhadap dunia global. Buku ini merupakan kelanjutan dari One Earth Many Religions dan lebih menitikberatkan pada masalah kristologi.
Diterbitkan dalam bahasa Indonesia dengan judul Menggugat Arogansi Kekeristenan oleh penerbit Kanisius, 2005.
Setahun kemudian, Leonard Swidler dan Paul Mojzes menjadi editor buku The Uniqueness of Jesus: A Dialogue with Paul Knitter 1997, buku ini berisi
tentang lima Thesis Knitter terhadap keunikan Yesus beserta tanggapan dari para teolog. Pada 2005, Knitter mengedit buku mengenai eksplorasi antar-agama
dengan dengan judul The Myth of Religious Superiority. Karya terakhir Knitter sebelum ia mengeluarkan buku Without Buddha I
Could Not Be A Christian: A Personal Journey of Passing Over and Passing Back pada awal 2009 adalah Introducing Theologies of Religions 2002. Buku tersebut
merupakan revisi dari No Other Name? A Critical Survey of Christian Attitudes toward World Religions 1985, berupa deskripsi mengenai model sikap Kristen
terhadap agama-agama lain dengan tambahan satu model baru yang disebut model pemenuhan teologi korelasional.
42
BAB IV TEOLOGI KORELASIONAL DAN TANGGUNG JAWAB GLOBAL