B. Batasan Masalah
Penulis memfokuskan pembatasan masalah skripsi ini pada pemikiran tentang manusia menurut Abdurrahman Wahid dan Murtadlâ Muthahharî yang
ditinjau dari aspek penafsiran tentang manusia, hakikat, unsur-unsur dan kebebasan manusia.
Dalam judul skripsi menyebutkan istilah filsafat manusia. Maksud dari istilah filsafat manusia itu sendiri ialah kajian yang mendalam mengenai hakikat
manusia itu sendiri. Pengertian mengenai filsafat sebagai kajian yang mendalam diambil dari buku Kamus Filsafat yang ditulis oleh Loren Bagus. Tepatnya, ia
menjelaskan bahwa “filsafat merupakan penyelidikan kritis atas pernyataan- pernyataan yang diajukan oleh berbagai bidang pengetahuan
”.
12
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, masalah pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: bagaimana konsep manusia menurut
Abdurrahman Wahid dan Murtadlâ Muthahharî? Apa persamaan dan perbedaan pemikiran keduanya tentang filsafat manusia?
D. Metode Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode studi pustaka dengan rujukan buku primer tulisan-tulisan karya Abudurrahman Wahid,
seperti Islam Kosmopolitan, Pergulatan Negara, Agama dan Kebudayaan,
12
Loren Bagus, Kamus Filsafat Jakarta: Gramedia, 2005, Cet. Ke-4, h. 242.
Islamku, Islam Anda dan Islam Kita, Prisma Pemikiran Gus Dur dan lain-lain. Sedangkan mengenai tulisan pemikiran Murtadlâ Muthahharî, buku yang akan
dijadikan kajian utama ialah Insân Kâmil, yang diterjemahkan oleh Abdillâh
Ḥ
âmid Ba ʻabud menjadi Manusia Seutuhnya, Man and Universe, Bedah Tuntas
Fitrah, Perspektif al- Qur’an tentang Manusia dan Agama karya Murtadlâ yang
disunting Haidar Bagir dan lain-lain. Sedangkan sumber sekunder ialah karya-karya yang membahas atau yang
berkaitan dengan manusia. Sumber sekunder ini akan digunakan untuk menganalisis pemikiran Abdurrahman Wahid dan Murtadlâ Muthahharî mengenai
manusia sekaligus persamaan dan perbedaannya yang kemudian akan ditemukan titik temu antara kedua pemikiran tersebut.
Dalam pembahasan, penulis menggunakan metode deskriptif-analitik, yaitu menggunakan sumber-sumber yang ada, lalu mendeskripsikannya, kemudian
dianalisis mengenai bagaimana pemkiran Abdurrahman Wahid dan Murtadlâ Muthahharî tentang menusia sekaligus titik temunya.
Sedangkan secara teknis, penulisan skripsi ini didasarkan pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Thesis, dan Disertasi, Jakarta, Ceqda,
2007. Sedangkan transeliterasi didasarkan pada pedoman transeliterasi Paramadina.
E. Tinjauan Kepustakaan