Pengetahuan dan Sikap Sebelum dan Sesudah Penyuluhan

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Pengetahuan dan Sikap Sebelum dan Sesudah Penyuluhan

Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan responden tentang PSN- DBD sebelum diberikan penyuluhan baik itu dengan metode ceramah dan leaflet maupun dengan metode ceramah dan film mayoritas berpengetahuan sedang, sementara sikap responden sebelum pemberian penyuluhan dengan menggunakan ceramah dan leaflet mayoritas masih bersikap negatif sedangkan kelompok dokter kecil yang memperoleh penyuluhan ceramah dan film sebahagian saja mempunyai sikap negatif. Hal ini menunjukkan sebelum dilakukan penyuluhan kedua kelompok responden mempunyai karakteristik pengetahuan dan sikap tentang PSN-DBD yang hampir setara. Keadaan ini sesuai dengan pendapat Arikunto 2005 yang mengemukakan bahwa salah satu persyaratan penelitian eksperimen adalah mengusahakan kedua kelompok responden dalam kondisi yang sama sehingga paparan tentang hasil akhir dapat betul-betul merupakan hasil ada dan tidaknya perlakuan. Sesudah pemberian penyuluhan baik dengan metode ceramah dan leaflet maupun dengan metode ceramah dan film pengetahuan responden terhadap PSN- DBD keseluruhannya menjadi baik, begitu juga dengan sikap responden yang mana Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah PSN-DBD Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008 USU Repository © 2008 sesudah diberikan penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet terjadi perubahan menjadi bersikap positif sedangkan sesudah diberi penyuluhan dengan metode ceramah dan film perubahan menjadi mayoritas bersikap positif. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap dokter kecil tentang PSN-DBD setelah mendapatkan penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet maupun ceramah dan film. Keadaan ini menggambarkan bahwa penyuluhan kesehatan merupakan suatu kegiatan yang dapat mempengaruhi perubahan perilaku responden meliputi perubahan pengetahuan dan sikap. Dengan diberikannya penyuluhan maka responden mendapat pembelajaran yang menghasilkan suatu perubahan dari yang semula belum diketahui menjadi diketahui, yang dahulu belum dimengerti sekarang dimengerti. Hal ini sesuai dengan tujuan akhir dari penyuluhan agar masyarakat dapat mengetahui, menyikapi dan melaksanakan perilaku hidup sehat. Perubahan perilaku tersebut dapat berupa pengetahuan, sikap maupun tindakan atau kombinasi dari ketiga komponen tersebut Depkes RI, 2002. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Hayani, et al. 2004 di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah dikemukakan bahwa ada peningkatan pengetahuan Guru UKS setelah mendapat pelatihan tentang PSN-DBD. Pada keadaan ini dapat digambarkan bahwa metode dan media penyuluhan yang dipakai pada penelitian ini juga berperan dalam perubahan tersebut di mana salah satu penelitian mengemukakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara metode penyuluhan dengan peningkatan pengetahuan tentang hygiene pada murid SD di Indragiri Hulu Basuki, 2006. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Mulyana 2005, bahwa tingkat Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah PSN-DBD Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008 USU Repository © 2008 keberhasilan penyampaian makna dari suatu pesan sangat dipengaruhi oleh metode yang tepat dan kemasan yang menarik dalam penyampaian pesan tersebut. Bila dilihat dari perbandingan rerata nilai pengetahuan dan sikap responden sebelum dan sesudah penyuluhan baik dengan metode ceramah dan leaflet maupun ceramah dan film, maka didapati bahwa ada perbedaan rerata nilai pengetahuan dan sikap responden tersebut sebelum dan sesudah menerima penyuluhan, yaitu berupa peningkatan rerata nilai pengetahuan dan sikap responden yang signifikan. Seperti diketahui metode ceramah merupakan cara yang paling umum digunakan untuk penyuluhan kesehatan berkelompok yang jumlah sasarannya lebih dari 15 orang untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah, di mana kunci keberhasilannya adalah apabila penceramah menguasai materi dan penggunaan alat bantu atau media penyuluhan yang sesuai baik itu media cetak dan elektronik. Pada penelitian ini ceramah dilakukan dengan menggunakan media leaflet dan film. Leaflet merupakan salah satu alat komunikasi yang lebih menonjolkan penglihatan atau visual untuk lebih mudah diingat dan dimengerti segala lapisan masyarakat Depkes, 2001. Visual ini lebih mudah diingat, lebih komunikatif, lebih dapat mencapai sasaran Depkes, 2002. Media ini biasanya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna sehingga mempermudah pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar. Pemberian penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet mempunyai arti yang bermakna untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap responden tentang PSN-DBD. Pada penelitian Sudibyo 1998 tentang pengaruh penyuluhan obat terhadap pengetahuan, sikap dan penggunaan obat Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah PSN-DBD Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008 USU Repository © 2008 yang Rasional dalam Pengobatan Sendiri oleh Ibu di Kabupaten Cianjur menyimpulkan bahwa pengaruh metode ceramah dan media leaflet terbukti secara bermakna a meningkatkan pengetahuan ibu tentang pengobatan sendiri, b meningkatkan sikap ibu terhadap pengobatan sendiri, dan c meningkatkan tindakan pengobatan sendiri yang sesuai dengan aturan untuk keluhan demam, sakit kepala. Film adalah media audio visual yang sifatnya dapat didengar dan dilihat. Media ini memiliki kelebihan antara lain lebih mudah dipahami, lebih menarik, sudah dikenal masyarakat, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajian dapat dikendalikan dan diulang-ulang, serta jangkauannya relatif besar . Sebagai media penyuluhan film merupakan audio visual yang seringkali lebih efektif untuk mempengaruhi pengetahuan dan sikap bahkan keterampilan dibandingkan metode pertunjukan lainnya Mardikanto, 1992. Orang lebih menyukai film sebab film menyuguhkan gerak, warna dan suara WHO, 1992. Ada beberapa penelitian yang sudah dilakukan berhubungan dengan pemakaian media audio visual diantaranya mengemukakan bahwa promosi kesehatan melalui metode ceramah dengan media VCD dan Leaflet dapat meningkatkan pengetahuan, sikap guru penjaskes dalam upaya pencegahan GAKI di kalangan murid di Kecamatan Amahai dan Teon Nila Serua Kabupaten Maluku Tengah Metehoky, Sudargo, Dewi, 2004 Penelitian Pandiangan 2005 juga menerangkan bahwa pendidikan kesehatan reproduksi dengan metode ceramah, audio visual, serta perpaduan ceramah dan audio Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah PSN-DBD Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008 USU Repository © 2008 visual dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja SLTP di Tapanuli Utara secara signifikan. Sementara bila dilihat dari mean difference, pada peningkatan pengetahuan didapati bahwa sebelum dan sesudah penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet mempunyai nilai 5,70 dan nilai 7,02 untuk metode ceramah dan film. Keadaan ini menunjukkan bahwa metode ceramah dan film lebih meningkatkan pengetahuan dibanding dengan metode ceramah dan leaflet. Untuk peningkatan sikap terlihat mean difference sebesar 4,57 pada penyuluhan metode ceramah dengan leaflet dan 2,55 pada metode ceramah dengan film. Hal ini menunjukkan bahwa metode ceramah dan leaflet lebih meningkatkan sikap dibanding dengan metode ceramah dan film. Keadaan ini mungkin disebabkan karena kelompok responden yang menerima penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet seluruhnya masih bersikap negatif sementara kelompok responden yang menerima penyuluhan dengan metode ceramah dan film sebelumnya sebagian sudah bersikap positif, sehingga peningkatan sikap sesudah penyuluhan dengan metode ceramah dan film terlihat tidak terlalu besar peningkatannya. Selain itu seperti kita ketahui bahwa film itu adalah komunikasi yang bersifat hiburan di mana hanya diputar sekilas sehingga informasi yang disampaikan lebih meningkatkan pengetahuan dibanding dengan respons penontonnya, sementara leaflet adalah komunikasi yang dapat diulang-ulang untuk pemahamannya sehingga lebih dapat menimbulkan respons dari yang membacanya. Sesuatu yang diulang-ulang cenderung lebih tertanam pada jiwa manusia Sanyoto, 2006. Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah PSN-DBD Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008 USU Repository © 2008

5.2. Perbandingan Rerata Nilai Pengetahuan dan Sikap Dokter Kecil Sesudah

Dokumen yang terkait

Determinan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Medan Tembung

18 122 186

Pengaruh Keberadaan Jentik, Pengetahuan dan Praktik Pemberantasan Sarang Nyamuk terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Siantar Timur Kota Pematang Siantar Tahun 2014

6 111 146

Hubungan Tempat Perindukan Nyamuk dan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Benda Baru Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

3 26 120

Petunjuk teknis pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengeu (PSN DBD) oleh juru pemantau jentik - [ BUKU ]

0 5 76

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PERSEPSI DENGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE (PSN DBD) DI KOTA KEDIRI

0 11 146

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KEPALA KELUARGA TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE (PSN DBD) DI RW I KELURAHAN MEDONO KECAMATAN PEKALONGAN BARAT KOTA PEKALONGAN.

1 1 3

Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Kepala Keluarga tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) Di RW I, Kelurahan Medono, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan.

0 0 109

ANALISIS TERHADAP KEBIJAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DALAM UPAYA PENANGGULANGAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

0 0 21

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU MAHASISWA TENTANG PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) TERHADAP KEBERADAAN JENTIK AEDES AEGYPTI

0 0 5

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE (PSN DBD)

0 0 10