2.2. Pemberantasan Sarang Nyamuk
Sebagaimana diketahui cara pencegahan dan pemberantasan DBD yang dapat dilakukan saat ini adalah memberantas vektor yaitu nyamuk penular Aedes aegypti
dan juga pemberantasan terhadap jentik-jentiknya. Hal ini disebabkan karena vaksin untuk mencegah dan obat untuk membasmi virusnya belum tersedia. Cara
pencegahan yang dianggap paling tepat adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue PSN-DBD yang harus didukung oleh peran serta
masyarakat. Apabila PSN-DBD dilaksanakan oleh seluruh masyarakat maka populasi nyamuk Aedes aegypti akan dapat ditekan serendah-rendahnya, sehingga penularan
DBD tidak terjadi lagi. Upaya penyuluhan dan motivasi kepada masyarakat harus dilakukan secara berkesinambungan dan terus-menerus, karena keberadaan jentik
nyamuk berkaitan erat dengan perilaku masyarakat Depkes RI, 2005. Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue dapat dilakukan
dengan cara, antara lain: 1.
Fisik Cara ini dikenal dengan ”3M” yaitu:
a. Menguras dan menyikat bak mandi, bak WC dan lain- lain.
b. Menutup tempat penampungan air rumah tangga tempayan, drum, dan lain-lain.
c. Mengubur, menyingkirkan atau memusnahkan barang-barang bekas seperti
kaleng, ban, tempurung, dan lain-lain.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah PSN-DBD Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository © 2008
2. Kimia
Cara memberantas jentik Aedes aegypti dengan menggunakan insektisida pembasmi jentik yang dikenal dengan istilah larvasidasi. Larvasida yang biasa
digunakan adalah temephos di mana formulasi yang digunakan adalah dalam bentuk granule sand granules, dengan dosis 1 ppm atau 10 gram ± 1 sendok makan rata
untuk setiap 100 liter air. Larvasida dengan temophos ini mempunyai efek residu 3 bulan. Larvasida yang lain yang dapat digunakan adalah golongan insect growth
regulator. 3.
Biologi Pemberantasan jentik Aedes aegypti dengan cara biologi adalah dengan
memelihara ikan pemakan jentik ikan kepala timah, ikan gupi, ikan cupangtempalo dan lain-lain.
2.3. Usaha Kesehatan Sekolah