BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu quasi-experiment dengan rancangan pretest-posttest group design Pratomo, 1986. Rancangan ini
digunakan dengan pertimbangan bahwa penelitian lapangan untuk memenuhi kriteria randomisasi dari true experiment design sangat sulit dan biayanya mahal. Di samping
itu rancangan ini sangat baik digunakan untuk evaluasi program pendidikan kesehatan atau pelatihan-pelatihan lainnya Notoatmodjo, 2005. Penelitian ini
menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok yang diberi perlakuan penyuluhan dengan metode ceramah dengan leaflet dan kelompok yang diberi perlakuan
penyuluhan dengan metode ceramah dengan film melalui LCD. Adapun desain penelitian adalah sebagai berikut:
O1 X1 O2 O3 X2 O4
O1 dan O3 Pre-test untuk menilai pengetahuan dan sikap sebelum dilakukan perlakuan penyuluhan metode ceramah dan leaflet dan penyuluhan metode ceramah
dan film melalui LCD. X1 dan X2 untuk perlakuan penyuluhan metode ceramah dan leaflet dan
penyuluhan metode ceramah dan film melalui LCD.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah PSN-DBD Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository © 2008
O2 dan O4 Post test untuk menilai pengetahuan dan sikap sesudah dilakukan perlakuan penyuluhan metode ceramah dan leaflet dan penyuluhan metode ceramah
dan film melalui LCD.
3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi penelitian
Penelitian dilakukan di Kecamatan Helvetia dengan melibatkan sekolah dasar negeri dan sekolah dasar swasta yang mempunyai dokter kecil. Pemilihan lokasi
penelitian ini berdasarkan pertimbangan bahwa kecamatan ini merupakan daerah endemis DBD, juga merupakan kecamatan yang tertinggi kasusnya setiap tahun serta
memiliki banyak sekolah dasar yaitu 24 unit sekolah dasar negeri dan 27 unit sekolah dasar swasta.
3.2.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dimulai dengan pengusulan judul penelitian, penelusuran daftar pustaka, persiapan proposal penelitian, merancang kuesioner, membuat modul
penyuluhan, konsultasi dengan pembimbing, pelaksanaan penelitian sampai dengan penyusunan laporan akhir yang dimulai dari bulan Juli 2007 dan diharapkan selesai
pada bulan Juli 2008.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah PSN-DBD Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository © 2008
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh dokter kecil yang ada di semua sekolah dasar Kecamatan Medan Helvetia meliputi 24 unit sekolah dasar negeri dan
27 unit sekolah dasar swasta yang berjumlah 219 orang Dinkes Kota Medan, 2006b.
3.3.2. Sampel
Metode pengambilan sampel yang disebut sebagai respoden dalam penelitian ini adalah secara purposive sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu Singarimbun dan Effendi, 1995. Sampel pada penelitian ini ditetapkan dengan kriteria inklusi, yaitu:
1. Dokter kecil yang duduk dikelas lima, bertujuan untuk persamaan karakteristik
responden dan juga karena pada usia ini ingatan anak mempunyai intensitas paling besar dan paling kuat, anak mampu memuat jumlah materi ingatan paling
banyak Kartono, 2007. 2.
Belum pernah mendapatkan penyuluhan DBD secara khusus, bertujuan untuk memperkecil bias informasi.
Dari seluruh populasi dokter kecil yang memenuhi kriteria inklusi tersebut berjumlah 120 orang yang berasal dari 15 unit sekolah dasar negeri dan 17 unit
sekolah dasar swasta. Seluruhnya ditetapkan sebagai sampel dan dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan jarak lokasi sekolah dengan Puskesmas, yaitu:
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah PSN-DBD Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository © 2008
1. Kelompok I terdiri dari dokter kecil berasal dari sekolah yang lokasinya dekat
dengan Puskesmas berjumlah 60 orang, diberi penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet.
2. Kelompok II terdiri dari dokter kecil berasal dari sekolah yang lokasinya jauh
dengan Puskesmas berjumlah 60 orang, diberi penyuluhan dengan metode ceramah dan film melalui LCD.
Penyuluhan pada Kelompok I dan kelompok II diberikan pada hari yang berbeda untuk menghindari bias informasi. Untuk lebih jelasnya lihat Tabel 1.
Tabel 1. Distribusi Sampel Berdasarkan Lokasi Sekolah
No Nama Sekolah
Jumlah Sampel Kelompok
1 SD 066046
4 1
2 SD Persiapan
2 1
3 SD 064981
5 1
4 SD 064982
4 1
5 SD Al Wasliyah
1 1
6 SD Santo Thomas
6 1
8 SD 064021
3 1
9 SD 064983
5 1
10 SD Kartika
1-1 4
1 11 SD
Kartika 1-2
4 1
12 SD 066047
3 1
13 SD Free Methodist
2 1
14 SD Free Methodist 1
2 1
15 SD Kartika Jaya
3 1
16 SD Methodist 6
4 1
17 SD 066045
5 1
18 SD 067093
3 1
20 SD Markus
5 2
21 SD 066652
4 2
22 SD Santo Thomas 2
4 2
23 SD Yonzipur
4 2
24 SD 066653
5 2
25 SD 064985
5 2
26 SD 060903
3 2
27 SD Katholik Mariana
4 2
28 SD 064984
6 2
29 SD 066046
6 2
30 SD Teladan
4 2
31 SD Muhamadiyah 12
5 2
32 SD 066652
5 2
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah PSN-DBD Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository © 2008
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari: 1.
Data primer melalui kuesioner yang disusun secara terstruktur di mana responden diminta untuk memilih jawaban yang paling benar dan sesuai menurut responden.
Kuesioner pada penelitian ini merupakan modifikasi dari kuesioner penelitian sebelumnya Hasanah, 2005 dan juga disusun sendiri oleh peneliti di mana
kuesioner itu meliputi karakteriktik responden, pertanyaan pengetahuan dan pertanyaan sikap.
Uji coba dilakukan terhadap kuesioner tersebut kepada 30 orang responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan subjek penelitian Singarimbun, 1989
yaitu dilakukan kepada dokter kecil yang ada di Kecamatan Medan Petisah pada tanggal 5 Februari 2008. Untuk mengetahui validitas kuesioner dilakukan dengan
cara melakukan korelasi antara skor masing-masing variabel dengan skor totalnya Sutanto, 2001. Suatu variabel dikatakan valid bila skor tersebut berkorelasi
secara signifikan dengan skor totalnya. Tehnik korelasi yang digunakan adalah Korelasi Pearson Product Moment r. Keputusan uji bila r hitung r tabel maka
Ho ditolak artinya variabel valid, sedangkan bila r hitung r tabel maka Ho gagal ditolak artinya variabel tidak valid. Pengukuran reabilitas dilakukan dengan cara
One Shot atau diukur sekali saja. Setelah semua pertanyaan valid analisis dilakukan dengan uji reabilitas di mana caranya membandingkan nilai r tabel
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah PSN-DBD Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository © 2008
dengan r hasil yang dalam hal ini disebut Alpha Cronbach’s. Keputusan uji bila nilai Alpha Cronbach’s r tabel maka pertanyaan tersebut reliabel.
Ada 14 pertanyaan variabel pengetahuan yang diuji validitas dan reliabilitasnya
di mana nilai r hasil antara 0,388 sampai 0,779 dan nilai Alpha Cronbach’s
sebesar 0,867. Sedangkan 7 pertanyaan lainnya sudah pernah diuji sebelumnya oleh Hasanah 2006. Sedangkan variabel sikap ada 19 pertanyaan yang diuji dan
nilai r hasil antara 0,671 sampai 0,917 sedangkan nilai Alpha Cronbach’s sebesar
0,977. Berdasarkan tabel r dengan taraf signifikan 5 dengan menggunakan rumus df = N-2 di mana N = 30, df = 28, maka nilai r tabel adalah 0,361. Hal ini
bermakna bahwa pertanyaan-pertanyaan dalam instrumen penelitian valid dan reliabel. Pengolahan data uji coba kuesioner tersebut menghasilkan nilai r hasil
dan nilai Alpha Cronbach’s lebih besar dari nilai r tabel. Hal ini dapat dilihat
pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Nilai r hasil Nilai Alpha Cronbach’s
No. Instrumen min max min max total
r tabel =5
df=N- 2
1. Pengetahuan 0,388 0,779 0,845 0,864 0,867
2. Sikap 0,671 0,917 0,974 0,977 0,977
0,361 2.
Data sekunder diperoleh dari pencatatan dan dokumen yang ada pada sekolah, Dinas Kesehatan dan Puskesmas Helvetia.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah PSN-DBD Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository © 2008
3.4.2. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data pada kegiatan penelitian yang dilakukan meliputi dua tahapan, yaitu:
1. Tahap persiapan
Mempersiapkan sarana dan prasarana yang akan mendukung kegiatan ini seperti izin penelitian, koordinasi dengan Puskesmas Helvetia dan sekolah, gedung
tempat kegiatan, modul, leaflet, film dan petugas yang akan membantu. 2.
Tahap pelaksanaan a.
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 4 Maret 2008 untuk kelompok I dan 6 Maret 2008 untuk kelompok II bertempat di Puskesmas
Helvetia yang dimulai pada pukul 09.30 WIB. b.
Sebelum dilakukan penyuluhan seluruh responden di aula untuk diberi arahan tentang tatacara kegiatan ini, kemudian dilanjutkan dengan pre-test selama 30
menit. c.
Setelah itu dilakukan pemberian materi penyuluhan oleh peneliti sendiri dengan metode ceramah selama 45 menit dan diskusi selama 15 menit. Materi
penyuluhan yang diberikan sesuai dengan modul yang sudah disusun sebelumnya. Setelah selesai ceramah diikuti pembagian leaflet untuk
kelompok I dan pemutaran film untuk kelompok II. Selanjutnya dilaksanakan post-test selama 30 menit.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah PSN-DBD Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository © 2008
3.5. Variabel dan Definisi Operasional
3.5.1. Variabel
1. Variabel pengaruh independent variabel, yaitu metode dan media penyuluhan
tentang PSN-DBD yang terdiri dari metode ceramah dengan menggunakan leaflet dan film.
2. Variabel terpengaruh dependent variabel, yaitu pengetahuan dan sikap
responden setelah mendapatkan penyuluhan.
3.5.2. Definisi Operasional
a. Metode penyuluhan adalah metode yang dipakai saat penyuluhan pada penelitian
ini yaitu ceramah yang berupa penyampaian pesan searah berbentuk kata-kata
. b.
Media penyuluhan adalah media yang dipakai dalam penyuluhan ini, yaitu: i.
Film: penyampaian pesan dengan bantuan media elektronika berupa LCD yang berisi kata-kata, gambar yang bergerak dan suara.
ii. Leaflet: penyampaian pesan dengan bantuan media cetak berupa kertas bentuk
lembaran yang dapat dilipat yang berisi kata-kata dan gambar.
c. Pengetahuan adalah pengertian responden tentang penyakit DBD yang meliputi
pengenalan secara umum penyebab, cara penularan, gejala, tempat perkembang biakan nyamuk Aedes aegepty, pencegahan dan penanggulangannya serta
pertolongannya. d.
Sikap adalah
kecenderungan responden untuk memberi respon terhadap pernyataan tentang DBD yang dapat bersifat positif atau negatif.
Rumondang Pulungan : Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah PSN-DBD Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, 2008
USU Repository © 2008
3.6. Metode Pengukuran
Metode pengukuran yang dipergunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Metode Pengukuran Variabel independent dan dependent
No Variabel
Cara Ukur Alat Ukur
Hasil Ukur Skala Ukur
1 Metode penyuluhan
- - - Nominal
2 Media penyuluhan
- - - Nominal
3 Pengetahuan -Menjawab
kuesioner -Benar diberi nilai 1,
-Salah diberi nilai 0 Kuesioner
1 - 21 Baik: benar
≥15 Sedang: benar 8-14
Rendah: benar 1-7 Pratomo, 1986
Interval
4 Sikap -Menjawab
kuesioner -Setuju diberi nilai 1
-Tidak setuju diberi Nilai 0
Kuesioner 1 - 19
Positif: setuju ≥ 80
Negatif: setuju 80 Riduwan, 2002
Ordinal
3.7. Metode Analisa data