Artinya : Dari Rabi bin Sabrah dari ayahnya ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda: sesungguhnya aku pernah mengizinkan kalian untuk
menikahi perempuan
secara mutah.
Sekarang Allah
Swt mengharamkan hal itu sampai hari kiamat . kemudian siapa siapa
yang mempunyai istri hasil nikah mutah hendaklah ia malepaskannya dan janganlah kalian mengambil sesuatu yang telah kalian berikan
kepada mereka HR. Muslim, Abu Dawud, ibnu Majah Ahmad dan Ibnu Hibban.
Beberapa golongan S yi‟ah membenarkan tentang adanya perkawinan
mutah ini. Golongan syiah imamiyah membolehkan kawin mutah dengan syarat-
syarat; kalimat yang digunakan untuk perkawinan itu adalah zawwajtuka.
49
2. Nikah Shighar
Yaitu suatu pernikahan yang dilakukan dengan cara tukar menukar anak perempuannya untuk dijadikan istrinya masing-masing tanpa mas kawin,
seperti seorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain :
48
Imam Muhyiddin Annawawi, Shahih Muslim, h.177
49
Zakiah Darajat, Ilmu Fiqh , jilid II, Yogyakarta: Dana Bhakti Waqaf, 1995.
Nikahkanlah aku dengan anakmu dan nanti aku nikahkan kamu dengan anakku .
50
Nikah shigar adalah pernikahan dalam adat Jahiliyyah. Jadi pernikahan ini di larang oleh Islam, dan apabila terjadi pernikahan seperti itu maka
pernikahannya batal.
51
Rasulullah Saw bersabda:
Artinya: Dari Ibnu Umar ra., ia berkata: Rasulullah Saw telah melarang nikah shighar, yaitu seseorang mengawinkan anak perempuannya
kepada seorang laki-laki dengan syarat laki-laki itu harus mengawinkan anak perempuannya kepada laki-laki pertama masing-
masing tidak membayar mahar HR. al-Bukhari dan Muslim Ada beberapa pendapat tentang sebab dilarangnya perkawinan jenis ini yakni:
53
a. Sifat perkawinan ini menggantung. b. Kemaluan dijadikan milik bersama dan perempuan juga tidak mendapat
mas kawin
3. Nikah Muhallil
50
Muhammad Zuhaili, Almu‟tamad fi fiqhi as syafi‟I ahwalus syakhsiyah, h. 57.
51
Asrorun Niam Sholeh, Fatwa-fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga, h. 35-36
52
Imam Hafidz Abi abdillah Muhammad Ibn Ismail Al-Bukhari, Shahih Bukhari, Riadh: Baitul Afkar Addauliyah, 1998, h. 596.
53
Asrorun Niam Sholeh, Fatwa-fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga, h. 35-36
Muhallil artinya menghalalkan atau membolehkan.
54
Yaitu suatu pernikahan antara laki-laki dan wanita yang telah dithalak tiga oleh suaminya
dengan tujuan untuk menghalalkan kembali pernikahan antara wanita dengan
bekas suaminya setelah dia dithalak oleh suaminya yang kedua.
Dikatakan sebagai muhallil karena ia dianggap menghalalkan lagi bekas suami yang dahulu agar bisa menikahi bekas istrinya yang sudah ditalak bain.
Sedangkan suami terdahulu yang kemudian melakukan pernikahan kepada bekas istrinya yang telah ditalak tiga itu dinamakan al muhallal lahu orang
yang yang dihalalkan untuknya. Sedangkan seorang lelaki yang pekerjaanya sebagai muhallil sehingga ia
terkenal karena itu, pekerjaannya itu haram. Demikian pula orang yang menjadi muhallil dengan menerima upah, walaupun sekali saja menjadi muhallil haram
juga, bahkan juga dikutuk oleh Allah SWT dan Rasulnya.
55
Sebagaimana sabda Nabi saw:
Artinya : Uqbah bin Amir berkata: Telah bersabda Rasulullah Saw: maukah aku beritahukan kepadamu tentang kambing jantan yang di pinjam?
54
Asrorun Niam Sholeh, Fatwa-fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga, h. 36.
55
Muhammad Zuhaili, Almu‟tamad fi Fiqhi Asy Syafi‟I Akhwalus Syakhsiyah, h. 56.
56
Abi Abdillah Muhammad ibn Yazid ibn Majjah Qazwini, Sunan ibnu Majjah, Libanon: Bait Al-Afkar ad-Daulah, 2004, h. 210.
Para sahabat menjawab: Mau, hai Rasulullah. Nabi bersabda: yaitu Muhallil. Allah melaknat muhallil dan muhallal lah HR. Ibnu
Majah Menurut Imam Syafii pernikahan muhalli ini sama saja dengan mutah,
sebab perkawinan muhallil disyaratkan sebagaimana pernikahan mutah disyaratkan. Seolah wali si perempuan itu berkata kepada calon suami itu:
kukawinkankan dan kunikahkan engkau dengan……dengan syarat setelah engkau melakukan hubungan seksual dengan perempuan itu lalu engkau
mencerainya, atau tidak ada lagi perkawinan antaramu dengan perempuan itu. Berarti terdapat pembatasan waktu dalam perkawinan karena perkawinan itu
tidak sah.
57
Sedangkan menurut Imam Hanafi: Seorang lelaki yang menikahi seorang perempuan yang sudah cerai tiga kali, dengan maksud agar perempuan tersebut
dapat dinikahi oleh bekas suaminya, ia akan mendapat pahala apabila tujuannya adalah mendamaikan bekas suami istri tersebut,tetapi pernikahn tersebut akan
menjadi makruh kalau tujuanya hanyalah untuk memenuhi nafsu syahwat saja. Tetapi hukum pernikahan itu sah.
58
Menurut Madzhab Maliki pernikahan muhallil yang dimaksud menghalalkan perempuan yang sudah ditalak tiga kali itu bisa dikawin oleh
57
Muhammad Zuhaili, Almu‟tamad fi Fiqhi Asy Syafi‟I Akhwalus Syakhsiyah, h. 56.
58
Muhammad Zuhaili , Almu‟tamad fi Fiqhi Asy Syafi‟I Akhwalus Syakhsiyah, h. 57.
bekas suaminya yang menceraikan tiga kali itu hukumnya fasid, batil dan wajib menceraikan antara keduannya. Demikian pula apabila pernikahan itu
disyaratkan untuk menghalalkan perempuan bekas suaminya, baik syarat itu dikemukakan sebelum akad atau ketika dalam akad pernikahan tersebut batal.
59
Sedangkan menurut Imam Hambali: pernikahan muhallil adalah batal dan haram hukumnya yaitu ketika seorang wali menikahkan perempuan kepada
seorang laki- laki dengan mengatakan: aku kawinkan anakku ….. sampai
engkau lakukan hubungan seksual dengannya atau dengan syarat bila anakku itu telah engkau halalkan, tidak ada lagi ikatan perkawinan antara kamu dengan
anakku itu atau engkau harus menceraikannya apabila terjadi hubungan seksual antara kamu dengan dia.
60
4. Nikah Badal
Suatu pernikahan dengan tukar menukar istri misalnya seorang yang telah beristri menukarkan istrinya dengan istri orang lain dengan menambah sesuatu
sesuai dengan kesepakatan dengan kedua belah pihak.
61
5.Nikah Istibdlo
59
Muhammad Zuhaili , Almu‟tamad fi Fiqhi Asy Syafi‟I Akhwalus Syakhsiyah, h. 57.
60
Muhammad Zuhaili , Almu‟tamad fi Fiqhi Asy Syafi‟I Akhwalus Syakhsiyah, h. 57-58.
61
http:www.scribd.pernikahan yang di larang dalam islam.com, Diambil dari Pernikahan yang di larang dalam islam.com, Pernikahan yang di larang, diakses pada tanggal 1 maret 2011.
Yakni suatu pernikahan dengan sifat sementara yang dilakukan oleh seorang wanita yang sudah bersuami dan laki-laki lain dengan tujuan untuk
mendapatkan benih keturunan dari laki-laki tersebut, setelah diketahui jelas kehamilannya dari laki-laki lain tersebut maka diambil oleh suami yang
pertama lagi.
62
6. Nikah Righath
Yaitu suatu pernikahan yang dilakukan beberapa laki – laki secara
bergantian menyetubuhi seorang wanita, setelah wanita tersebut hamil dan melahirkan maka wanita tersebut menunjuk satu diantara laki-laki yang turut
menyetubuhinya untuk berlaku sebagai bapak dari anak yang dilahirkan kemudian antara keduannya berlaku kehidupan pernikahan sebagai suami
istri.
63
7. Nikah Baghaya.
Artinya pernikahan yang ditandai dengan adanya hubungan seksual antara beberapa wanita tuna susila dengan beberapa laki-laki tuna susila, setelah
terjadi kehamilan diantara wanita tersebut maka dipanggilah seorang dokter untuk menentukan satu diantara laki-laki tersebut sebagai bapaknya
62
http:www.scribd.pernikahan yang di larang dalam islam.com, Diambil dari Pernikahan yang di larang dalam islam.com, Pernikahan yang di larang, diakses pada tanggal 1 maret 2011.
63
http:www.scribd.pernikahan yang di larang dalam islam.com, Diambil dari Pernikahan yang di larang dalam islam.com, Pernikahan yang di larang, diakses pada tanggal 1 maret 2011.
berdasarkan tingkat kemiripan antara anak dengan laki-laki yang menghamili ibu dari anak yang lahir.
64
BAB III POTRET NAGARI JAWI-JAWI SUMATERA BARAT
1. Sejarah singkat wilayah
a. Asal usul Nagari Jawi-jawi
Menurut pepatah adat istiadat sejarah Minangkabau mengatakan: Biriek-biriek turun kasasak
Dari sasak kalalapan Dari niniek turun kamamak
Dari mamak turun kakamanakan
65
Waris nan ditarimo Pusako Nan Dijawek, adalah awal asal usulnya nagari
Jawi-jawi Guguak adalah dari kata Jawi sapi yang di ulang. Menurut keterangan yang diperoleh kira-kira pada tahun 1813 ada seekor Jawi Jantan
sapi betina untuk bapak jawi tempat Jawi tersebut bernama Kurungan Di Tabu
dalam daerah kota madya Solok Sekarang.
66
Pada suatu hari sengaja Jawi itu di lepaskan oleh pemerintah Belanda dengan tujuan Jawi yang didusun-dusun dapat berkembang biak dan lebih besar
dari biasa, maka sampailah Jawi ini kenagari Jawi-jawi melalui Nagari Selayo.
64
http:www.scribd.pernikahan yang di larang dalam islam.com, Diambil dari Pernikahan yang di larang dalam islam.com, Pernikahan yang di larang, diakses pada tanggal 1 maret 2011.
65
Kantor Wali Nagari Jawi-jawi, Dokumentasi Nagari, 2 april 2011.
66
Kantor Wali Nagari Jawi-jawi, Dokumentasi Nagari, 2 april 2011.
Gantung Ciri dengan menyusuri Pinggir Sungai Batang sumani. Jawi yang jantan ini karena besarnya luar biasa dari Jawi yang dipunyai masyarakat pada
waktu itu yang dinamai dengan Jawi Orok.
67
Tempat Jawi Orok ini dinamai dengan Kandang karena ditempat itu Jawi tersebut direndam letaknya di Kepala Nagari Jawi-jawi tersebut karena haus
pergi meminum air Manasok disebuah sungai tampaklah oleh beberapa orang
dari bawah pohon Kubang, tempat ini sampai sekarang disebut kubang
Paninjauan letaknya dalam Nagari Koto Gaek.
68
Orang yang menampak itu menunut ke arah Jawi manasok tersebut
dengan kata Jawi-Jawi maka sungai itu langsung dinamai dengan Batang Jawi- jawi.
Semenjak itulah nagari ini dinamakan dengan Jawi-jawi dan sebelum itu
Jawi-jawi ini bernama Kurai semasih menjadi koto.
69
b. Jumlah suku
Sebelum menjadi nagari atau masih koto suku yang ada Cuma 2 yaitu
suku Melayu dan Caniago, kemudian untuk memenuhi syarat menjadi Nagari
yaitu Nagari nan 4 suku, suku nan babuah paruik, sekaligus untuk memudahkan Perkawinan, maka di pecahlahsuku caniago menjadi tiga bagian yaitu:
Supanjang dan sinapa dari pemecahan Suku Caniago ini terjadilah 4 suku
67
Kantor Wali Nagari Jawi-jawi, Dokumentasi Nagari, 2 april 2011.
68
Kantor Wali Nagari Jawi-jawi, Dokumentasi Nagari, 2 april 2011.
69
Kantor Wali Nagari Jawi-jawi, Dokumentasi Nagari, 2 april 2011.
dinagari Jawi-jawi yang di pimpin oleh Ninik Mamak nan Ampek Jinih di
masing-masing suku yang dibantu oleh suku nan Babuah Paruik.
70
DAFTAR GELAR NINIK MAMAK NAN AMPEK JINIH SEBAGAI PIMPINAN SUKU DI NAGARI JAWI-JAWI:
1. Suku Melayu
Gelar Penghulunya : Dt. Rj Nan Putih
Gelar Malinya : Dt. Marajo
Gelar Mantinya : Malin Suleman
Gelar Dubalangnya : Dt. Rajo diulu
2. Suku Caniago
Gelar Penghulunya : Dt. Sati
Gelar Malinya : Malin Batuah
Gelar Mantinya : Dt. Rj. Gamuyang
Gelar Dubalangnya : Pasak Nagari
3. Suku Supanjang
Gelar Penghulunya : Dt. Rj. Alam
Gelar Malinya : Malin Mangkuto
Gelar Mantinya : Dt. Rj. Managangan
Gelar Dubalangnya : Nago Basa
4. Suku Sinapa
Gelar Penghulunya : Dt. Sampono Kayo
70
Kantor Wali Nagari Jawi-jawi, Dokumentasi Nagari, 2 april 2011.