Koagulasi tidak normal INR 1.5 atau aPTT 60 detik Tidak ada suara usus ileus paralisis
Trombositopeni jumlah platelet 100.000 µL Hiperbilirubinemi kadar bilirubin total plasma 4 mgdL atau 70
µmmolL
Variabel perfusi jaringan Hyperlactatemia 1 mmolL
Penurunan pengisian kapiler
Tabel 2.2 Kriteria Diagnosa Sepsis Sumber : Levy MM, Fink MP, Marshall JC, et.al 2012.
2.4 Analisis Korelasi
Korelasi merupakan suatu metode untuk mencari hubungan antara 2 variabel numerik, misalnya antara tinggi dan berat badan anak, atau antara tinggi
badan dengan kapasitas vital paru Sudigdo, 2014. Uji korelasi yang digunakan adalah Pearson bila salah satu variable berdistribusi normal dan jika sebaran data
tidak normal, lakukan transformasi, jika hasil transformasi tidak normal maka uji korelasi yang digunakan adalah Spearman Sopiyudin, 2015.
Tabel 2.3 Panduan interpretasi uji hipotesis korelatif Parameter
Nilai Interpretasi
Kekuatan korelasi r 0.0
– 0.2 Sangat Lemah
0.2 – 0.4
Lemah 0.4
– 0.6 Sedang
0.6 – 0.8
Kuat 0.8
– 1.00 Sangat Kuat
Sumber : M. Sopiyudin Dahlan, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan ed. 6
th
2015
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dibahas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian.
3.2. Defini Operasional
3.2.1 Leukosit
a. Definisi
: Agen pertahanan tubuh yang akan meningkat apabila terjadi infeksi.
b. Cara Ukur
: Observasi Alat Ukur
: Status pasien c.
Hasil Ukur : Jumlah leukosit
d. Skala Ukur
: Numerik
3.2.2 Procalcitonin
a. Definisi
: Protein yang terdiri dari 116 asam amino dengan berat molekul 13 kDa, yang dikode dengan gen
Calc-I yang terletak pada kromosom 11 dan diproduksi pada sel C kelenjar tiroid sebagai
prohormon dari calcitonin. LEUKOSIT
PCT
Universitas Sumatera Utara
b. Cara Ukur
: Observasi c.
Alat Ukur : Status pasien
d. Hasil Ukur
: Kadar procalcitonin e.
Skala Ukur : Numerik
3.3.
Hipotesis
Adanya hubungan antara jumlah leukosit dengan procalcitonin pada pasien yang mengalami sepsis.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode analitik yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah leukosit dan procalcitonin pada pasien sepsis.
Adapun pendekatan yang digunakan pada desain penelitian ini adalah cross sectional.
4.2. Waktu dan Tempat Penelitian
4.2.1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai dari bulan Maret 2015 sampai bulan Desember 2015. Waktu penelitian ini terhitung mulai awal pembuatan proposal pada bulan Maret
2015 hingga seminar akhir pada bulan Desember 2015.
4.2.2. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di ruang ICU RSUP Haji Adam Malik Medan. Lokasi dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa RSUP Haji Adam Malik Medan
merupakan rumah sakit pendidikan dan rumah sakit rujukan wilayah pembangunan A yaitu Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Riau.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian
4.3. 1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang terdiagnosis menderita sepsis di RSUP Haji Adam Malik Medan.
4.3. 2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah pasien rawat inap di ruang rawat intensif RSUP Haji Adam Malik Medan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dimana
sampel diambil dengan cara total sampling.
Universitas Sumatera Utara
4.3. 3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria inklusi :
Pasien yang didiagnosis menderita sepsis di RSUP Haji Adam Malik Medan antara bulan Agustus 2015 sampai Oktober 2015.
Kriteria eksklusi :
Tidak terdapat data mengenai jumlah leukosit dan kadar procalcitonin dalam hasil pemeriksaan laboratorium pada status pasien sepsis.
4.4. Teknik Pengumpulan Data