Etiologi Tanda dan Gejala

pasien usia lanjut menyebabkan meningkatnya pasien dengan penyakit kronis, dan juga akibat berkembangnya sepsis pada pasien AIDS. Meluasnya penggunaan obat antimikroba, obat imunosupresif, pemakaian kateter jangka panjang dan ventilasi mekanik juga berperan. Infeksi bakteri invasif adalah penyebab kematian yang paling sering di seluruh dunia, terutama pada kalangan anak-anak Munford, 2008. Setiap tahunnya sekitar 750.000 kasus sepsis berlanjut menjadi sepsis berat atau syok septik di Amerika Serikat. Sepsis dapat menyebabkan kematian akibat miokard akut infark, syok septik dan komplikasi sepsis yang paling umum terjadi meruoakan penyebab kematian di unit perawatan intensif noncoronary. Terjadinya syok septik akan meningkat jika dokter melakukan tindakan operasi yang lebih agresif, organisme yang ada semakin resisten, dan penurunan daya tahan tubuh akibat penyakit dan penggunaan obat imunosuppresan. Distrubusi sepsis proporsional atau sebanding menurut jenis kelamin Widodo, 2004. Studi terbaru menunjukkan bahwa Amerika Afrika memiliki insiden yang lebih tinggi dari sepsis berat dibandingkan kulit putih 6 banding 3,6 per 1000 penduduk dan angka kematian yang tinggi di UPI 32.1 Russell, 2012.

2.3.3 Etiologi

Infeksi pada sepsis dapat disebabkan oleh bakteri gram negative atau gram positif. Selama periode 1979 – 2000 di Amerika Serikat angka sepsis terus meningkat sampai 13,7 per tahun. Dari 51 hasil biakan kuman yang tumbuh, 52,1 diantaranya adalah gram positif, 37,5 gram negatif, 4,7 polimikrobial, 4,6 jamur dan 1 bakteri anaerob. Infeksi bakteri gram positif terus meningkat disebabkan oleh peningkatan infeksi nosokomial dari berbagai sumber seperti kateterisasi atau terapi imunosupresif. Hal ini ditunjukkan dari meningkatnya kasus MRSA Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus dari 29 menjadi 45. Infeksi terutama terjadi pada saluran nafas 40-44, diikuti oleh infeksi saluran genitourinarius 9-18 dan infeksi intra abdominal 9-14 Bloch KC, 2000. Universitas Sumatera Utara

2.3.4 Tanda dan Gejala

Manifestasi dari respon sepsis biasanya ditekankan pada gejala dan tanda- tanda penyakit yang mendasarinya dan infeksi primer. Tingkat di mana tanda dan gejala berkembang mungkin berbeda dari pasien dan pasien lainnya, dan gejala pada setiap pasien sangat bervariasi. Sebagai contoh, beberapa pasien dengan sepsis adalah normo-atau hipotermia, tidak ada demam paling sering terjadi pada neonatus, pada pasien lansia, dan pada orang dengan uremia atau alkoholisme Munford,2008. Pasien dalam fase awal sepsis sering mengalami cemas, demam, takikardi, dan takipnea Dasenbrook Merlo, 2008. Tanda-tanda dari sepsis sangat bervariasi. Berdasarkan studi, demam 70, syok 40, hipotermia 4, ruam makulopapular, petekie, nodular, vesikular dengan nekrosis sentral 70 dengan meningococcemia, dan artritis 8. Demam terjadi pada 60 dari bayi dibawah 3 bulan dan pada orang dewasa diatas 65 tahun Gossman Plantz, 2008. Infeksi menjadi keluhan utama pada pasien Hinds et.al,2012. Perubahan status mental yang tidak dapat dijelaskan LaRosa, 2010 juga merupakan tanda dan gejala pada sepsis. Adanya tanda dan gejala disseminated intravascular coagulation DIC meningkatkankan angka mortalitas Saadat, 2008. Pada sepsis berat muncul dampak dari penurunan perfusi mempengaruhi setidaknya satu organ dengan gangguan kesadaran, hipoksemia PO2 75 mmHg, peningkatan laktat plasma, atau oliguria ≤30 ml jam meskipun sudah diberikan cairan. Sekitar satu perempat dari pasien mengalami sindrom gangguan pernapasan akut Acute Respiratory Distress SyndromeARDS dengan infiltrat paru bilateral, hipoksemia PO2 70 mmHg, FiO2 0,4, dan kapiler paru tekanan 18 mmHg .Pada syok septik terjadi hipoperfusi organ Weber Fontana, 2007.

2.3.5 Patogenesis