Usaha Keluarga Penelitian Terdahulu Tabel 2.1

22 Konflik dalam perusahaan keluarga dapat dirumuskan sebagai suatu situasi ditempat kerja dimana dua atau lebih atau kelompok orang dalam keluarga mempunyai ide, pandangan, persepsi, dan pendapat yang berlawanan sehingga mereka saling menyalahkan yang berakibat pada perusahaan Lansberg 2005:97.

2.2 Usaha Keluarga

Usaha Keluarga family business adalah suatu perusahaan yang kepemilikannya melibatkan fungsi dua atau lebih anggota keluarga yang sama secara langsung dalam sebuah usaha. Usaha keluarga adalah suatu perusahaan di mana dua atau lebih anggota keluarga sama-sama berperan sebagai pemilik atau bekerja bersama dalam operasi bisnis. Bahkan usaha keluarga adalah usaha yang kepemilikannya diwariskan dari generasi suatu keluarga pada generasi berikutnya Anastasia, 2001: 6. Keluarga yang dimaksudkan tentunya adalah keluarga yang memiliki ikatan kekeluargaan atau yang dikenal dengan ikatan keluarga. ikatan keluarga adalah beberapa orang anggota keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Untuk membangun bisnis bersama saudara kandung atau bisnis keluarga dibutuhkan dua hal penting yakni, tujuan jangka panjang dan komunikasi yang efektif. Bisnis keluarga selain menghadapi tantangan yang sama dengan bisnis non-keluarga, yakni mendapatkan profit, juga memiliki tantangan tambahan, yaitu adanya ekspektasi-ekspektasi tertentu dari saudara Anda dan juga dinamika- Universitas Sumatera Utara 23 dinamika keluarga, untuk itu penting memiliki tujuan yang jauh ke depan dan strategi komunikasi yang efektif untuk membangun kerjasama dengan saudara.

2.3 Keberhasilan Usaha

Menurut Nasution 2001:48, sebuah perusahaan dikatakan meraih keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat, keuntungan bertambah, perputaran dan berkembang cepat serta penghasilan anggota dari perusahaan tersebut bertambah. Astamoen 2005:251 Keberhasilan usaha adalah suatu proses dari seseorang dalam mencapai tujuan atau prestasi dengan cara yang terbaik dan benar sehingga mencapai keberhasilan. Di dalam proses termasuk resiko yang harus dihadapi bahkan kegagalan yang harus dialami. Nasution 2001:12, sebuah perusahaan dikatakan meraih keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat, keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat serta penghasilan anggota dari perusahaan tersebut bertambah. Keberhasilan suatu usaha ditunjukkan dengan adanya hubungan yang signifikan antara keuntungan, jumlah penjualan dan pertumbuhan yang dimiliki usaha tersebut Dalimunthe dalam Tanjung, 2012. Suatu usaha yang baik dapat terus tumbuh dan berkembang jika memiliki sensitivitas yang baik terhadap perubahan yang terjadi, adaktif, memiliki rasa kebersamaan dan rasa saling memiliki terhadap identitas usaha yang dijalankan, memiliki toleransi sehingga mampu terbuka pada setiap peluang yang ada dan pada umumnya sangat konservatif. Universitas Sumatera Utara 24

2.3.1 Faktor – Faktor Keberhasilan Usaha

Menurut Basrowi 2014, 19-26 ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam mencapai keberhasilan usaha yaitu : a. Motivasi b. Usia c. Pengalaman d. Pendidikan Sedangkan menurut Tarigan dan Yenawan 2013 juga memaparkan beberapa faktor yang mempengaruhi dalam mencapai keberhasilan usaha, yaitu : a. Pendidikan yang tepat dan sesuai bisa membantu dalam mencapai kesuksesan. b. Pola pikir yang tepat, karena pola pikir yang salah dapat menghalangi untuk meraih kesuksesan. c. Pareto, yakni 2080. Hukum pareto berarti 20 dari aktivitas tertentu dalam hidup dapat memberikan kontribusi 80 untuk mencapai kesuksesan. d. Memiliki kebiasan perilaku positif seperti orang sukses. e. Adanya passion di dalam diri. Menurut Dalimunte 2003:15 keberhasilan usaha merupakan keuntungan, jumlah penjualan, dan pertumbuhan usaha mempunyai hubungan siknifikan terhadap keberhasilan. Ada beberapa faktor yang mendasari keberhasilan usaha, diantaranya : 1. Keuntungan Usaha Keuntungan Usaha adalah hasil yang diperoleh dari penjualan sebuah produk.Keuntungan akan tercapai apabila harga pokok telah didapat. Universitas Sumatera Utara 25 2. Jumlah Penjualan Jumlah Penjualan merupakan total penjualan produk atau jasa. Jumlah penjualan meningkat apabila barang yang tersedia habis terjual. 3. Pertumbuhan Usaha Pertumbuhan Usaha adalah peningkatan aktivitas usaha pada periode tertentu. Dilihat dari laba dan pelanggan serta nama baik. Berdasarkan ketentuan di atas maka dapat dipahami bahwa ada tiga factor yang mendasari keberhasilan keluarga yaitu keuntungan usaha, jumlah penjualan dan pertumbuhan usaha. Keuntungan usaha pada dasarnya menjadi tujuan utama dalam sebuah usaha, karena keuntungan usaha akan dapat mempertahankan dan mengembangkan usaha yang sedang dikelola. Melalui keuntungan usaha usahawan dapat melakukan perencanaan dalam pengembangan usaha yang dilakukan terutama untuk meningkatkan pendapatan. Jumlah penjualan sebagai total yang diperoleh dari penjualan yang dilakukan setiap penjualan barang atau produk seharusnya diketahui dan dilakukan pendataan yang baik dan benar. Total penjualan akan diketahui melalui total stok dan barang yang disediakan.Pertumbuhan usaha dapat terjadi apabila adanya keuntungan usaha dan meningkatnya jumlah penjualan, melalui kedua hal ini maka seriap usahawan akan melakukan usaha untuk mengembangkan usaha baik dalam bentuk barang maupun pengembangan dalam bentuk jenis usaha yang dikelola. Universitas Sumatera Utara 26

2.3.2. Hubungan Ikatan Keluarga Dengan Keberhasilan Usaha

Jika bisnis dibangun bersama anggota keluarga, akan ada kesamaan sikap- sikap, nilai- nilai, dan ‘budaya’ yang kurang lebih sama, sehingga ada kemungkinan masalah-masalah potensial menjadi tidak terlihat. Ikatan keluarga dalam suatu bidang usaha akan mempengaruhi terhadap keberhasilan keluarga, sebab keuntungan usaha dalam keluarga sebagaimana yang dikatakan Longenecker, dkk 2003 : 38 adalah : 1. Kekuatan hubungan keluarga setiap periode-periode menarik perubahan bisnis. 2. Pengorbanan-pengorbanan keuangan anggota keluarga membuat usaha menjadi lebih baik, sehingga usaha memperoleh modal murah. 3. Operasi suatu usaha keluarga mampu membuat kekhasan usaha dari para pesaing. 4. Tingkat hubungan menjadi lebih tinggi terhadap perhatian komunitas keluarga dengan para pekerja yang bukan keluarga. 5. Sanggup merencanakan dan menyiapkan untuk menghasilkan laba jangka panjang. 6. Selalu berfokus pada kualitas dan nilai. Keuntungan lain usaha keluarga menurut Longenecker, dkk 2001 : 40 adalah sebagai berikut: 1. Motivasi kuat dari anggota keluarga Pada tahap awal perintisan dan awal proses, usaha selalu diiringi dengan motivasi kerja kuat dan pengelolaan yang rapi, baik usaha tersebut sudah Universitas Sumatera Utara 27 atau belum mendatangkan manfaat. Masing-masing anggota keluarga akan termotivasi dengan baik bila dapat mencapai tujuannya dan rela untuk mencapai tujuannya dan rela untuk menjaga jalannya usaha. 2. Menggunakan tema-tema keluarga dalam iklan Promosi penjualan untuk usaha keluarga lebih cenderung akan menggunakan tema-tema keluarga dalam melakukan periklanannya untuk membedakan dengan para kompetitor. 3. Penekanan di tempat kerja Anak laki-laki atau perempuan atau anggota keluarga yang lain saling segan untuk meninggalkan bisnisnya dan diharapkan masing-masing berkontribusi maksimal di tempat kerja atau bisnisnya. 4. Fokus pada proses perjalanan bisnis Fokus usaha keluarga terletak pada perjalanan atau proses bisnis. 5. Penekanan pada produk dan atau jasa Fokus keluarga terletak pada kualitas dan nilai atas produk danjasa yang dihasilkan. Berdasarkan keuntungan usaha keluarga tersebut maka dapat dipahami bahwa usaha yang dibangun dalam ikatan kekeluargaan akan mempengaruhi terhadap keberhasilan usaha keluarga, hal ini menunjukkan bahwa ikatan keluarga erat hubungannya dengan keberhasilan usaha keluarga. Universitas Sumatera Utara 28

2.4 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu No Pengarang Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian 1 Juarnah, Suar 2003 Analisis Peran Dan Hubungan Keluarga Terhadap Keberhasilan UsahaPada Toko Emas Sinar Agung Medan pada tahun2003 Regresi Berganda Faktor Faktor yang paling berpengaruh dalam keberhasilan usaha perandan hubungan keluarga yang paling dominan terhadap keberhasilan usaha pada toko emas Sinar Agung Medan adalah Variabel kerjasama dan persaingan antara saudara kandung. 2 Matondang, Indra Hakim 2006 Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil Studi Kasus Pada Gerai Penjualan Pulsa Handphone di Sepanjang Jalan Letda Sujono pada tahun 2006 Regresi Berganda Faktor-Faktor yang paling berpengaruh untuk berwirausaha adalah Faktor Pemasaran 3 Trensey, Margareth 2001 Stories from Australian family business and the people who operate them Regresi Berganda Family company when the owner thinks and wants his company as a good family enterprise. 4 Anastasia Astri, 2001 Rahasia Bisnis Saudara Kandung Kualitatif Bisnis atau usaha yang dibangun oleh saudara kandung sebagai ikatan keluarga harus dibangun melalui rahasia bisnis. 5 Glassop, Linda 2005 Managing the Family Business Path Analysis For any family bussiness to be successful , it needs to be led , managed , and governed well . Universitas Sumatera Utara 29 6. John A, Davis 2014 Poorly designed leadership roles set up a family business Path Analysis Without stability, you lose your built- in advantage. Without adequate governance, you dont have adequate stability. The family business system absolutely must be governed, and governed well, for success. Sumber: Margareth Trancey 2001, Anastia Astri 2001, Suar Juarnah 2003, Linda Glassop 2005, Indra Hakim Matondang 2006, Davis John A 2014 2.5 Kerangka Konseptual Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang diteliti. Pertautan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis Sugiyono, 2004:49. Ikatan keluarga merupakan suatu ikatan yang erat antara satu keluarga yang memliki hubungan darah maupun hubungan perkawinan dalam satu rumah tangga atau beda tempat tinggal. Ikatan keluarga sangat penting dalam membangun suatu kebersamaan baik dalam hal menjalankan usaha maupun dalam bidang lainnya. Melalui ikatan keluarga banyak manfaat yang diperoleh dalam bisnis yang dibangun oleh keluarga diantaranya dapat memperkuat ikatan persaudaraan dalam bisnis keluarga, dapat memperkuat persaingan bisnis, tingginya pengorbanan dari setiap anggota keluarga dalam kebutuhan dan keperluan bisnis yang dibangun Universitas Sumatera Utara 30 serta motivasi anggota keluarga untuk kerja cukup tinggi dan kuat dalam pengelolaan yang rapi dan baik. Dimensi ikatan keluarga dalam membangun usaha keluarga diantaranya sebagaimana yang dikatakan Nyomman 2011 : 47 salah satunya adalah Kepercayaan, dalam hal ini antar keluarga kepercayaan jauh lebih tinggi bila dibanding dengan mitra usaha dengan orang lain, kemudian komitmen yaitu adanya keterikatan darah membuat hubungan bisnis menciptakan komitmen yang lebih tinggi, dan kerjasama. Kerjasama antar anggota keluarga dengan adanya ikatan keluarga jauh lebih baik dalam menjalankan usaha keluarga itu sendiri. Upaya untuk meniptakan keberhasilan usaha keluarga tentunya ikatan keluarga sangat penting bahkan dengan tingginya ikatan keluarga akan mempengaruhi terhadap keberhasilan usaha keluarga. Keberhasilan Usaha Keluarga menurut Dalimunte 2003:15 keberhasilan usaha merupakan keuntungan, jumlah penjualan, dan pertumbuhan usaha mempunyai hubungan siknifikan terhadap keberhasilan. Terciptanya keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga tidak terlepas dari hubungan antar keluarga yang erat. Dengan kepercayaan yang tinggi dari antar anggota keluarga untuk saling percaya, mampu menjadi dasar dalam menciptakan komitmen yang kuat. Sehingga mampu menciptakan kerjasama yang erat dan solid dalam membangun usaha keluarga menuju keberhasilan. Hal ini membuat hubungan keluarga menjadi harmonis yang mampu memberikan dampak positif terhadap keberhasilan usaha keluarga. Secara sederhana uraian diatas dapat digambarkan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 31 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Sumber: Nyoman 2011, Syofyan 2004, Dalimunte 2003

2.6 Hipotesis