14
C. Model Pembelajaran Examples Non-Examples 1. Pengertian.
Model Pembelajaran Example Non Example atau juga biasa di sebut example and non-example merupakan model pembelajaran yang menggunakan
gambar sebagai media pembelajaran. Model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai
pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru untuk merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Model pembelajaran juga dapat
dimaknai sebagai perangkat rencana atau pola yang dapat dipergunakan untuk perancang
bahan-bahan pembelajaran
serta membimbing
aktivitas pembelajaran di kelas tau di tempat lain yang melaksanakan aktivitas-
aktivitas pembelajaran.
Brady dalam Aunurrahman, 2011:146, mengemukakan bahwa model pembelajaran dapat diartikan sebagai blueprint yang dapat dipergunakan
untuk membimbing guru didalam mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran. Joyce Weil dalam Rusman, 2011:133, berpendapat bahwa
model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk urikulum rencana pembelajaran jangka panjang,
merancang bahan-bahan embelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.
15 Penggunaan media gambar ini disusun dan dirancang agar anak dapat
menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk diskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam gambar. Penggunaan Model Pembelajaran
Example Non Example ini lebih menekankan pada konteks analisis siswa. Biasa yang lebih dominan digunakan di kelas tinggi, namun dapat juga
digunakan di kelas rendah dengan menenkankan aspek psikoligis dan tingkat perkembangan siswa kelas rendah seperti ;
a. kemampuan berbahasa tulis dan lisan, b. kemampuan analisis ringan, dan
c. kemampuan berinteraksi dengan siswa lainnya.
Model Pembelajaran Example Non Example menggunakan gambar dapat melalui LCD Proyektor, ataupun yang paling sederhana adalah poster.
Gambar yang kita gunakan haruslah jelas dan kelihatan dari jarak jauh, sehingga anak yang berada di belakang dapat juga melihat dengan jelas.
Pembelajaran dengan menggunakan metode Example Non Example yang menyajikan gambar-gambar yang menarik akan memotivasi siswa untuk lebih
mudah memahami makna dan pesan dari gambar-gambar tersebut. Hal ini
akan sangat efektif dalam menjelaskan materi sains pokok bahasan kerangka manusia.
2. Prinsip ciri-ciri
Metode Example non Example juga merupakan metode yang mengajarkan pada siswa untuk belajar mengerti dan menganalisis sebuah konsep. Konsep
pada umumnya dipelajari melalui dua cara. Paling banyak konsep yang kita
16 pelajari di luar sekolah melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui
definisi konsep itu sendiri. Example and Non-example adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep, Joyce and Weil dalam
Buehl 1996: 23.
Strategi yang diterapkan dari metode ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari example dan
non-example dari suatu definisi konsep yang ada, dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan
keduanya sesuai
dengan konsep
yang ada.
Example memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non-example memberikan
gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas.
Metode Example non-Example penting dilakukan karena suatu definisi konsep adalah suatu konsep yang diketahui secara primer hanya dari segi
definisinya daripada dari sifat fisiknya. Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap example dan non-example diharapkan akan dapat mendorong siswa
untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada.
3. Kelebihan dan Kekurangan
Menurut Buehl 1996: 35 keuntungan dari metode Example non Example antara lain:
17 1. Siswa berangkat dari satu definisi yang selanjutnya digunakan untuk
memperluas pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan lebih komplek.
2. Siswa terlibat dalam satu proses discovery penemuan, yang mendorong mereka untuk membangun konsep secara progresif melalui pengalaman
dari Example non Example. 3. Siswa diberi sesuatu yang berlawanan untuk mengeksplorasi karakteristik
dari suatu konsep dengan mempertimbangkan bagian non example yang dimungkinkan masih terdapat beberapa bagian yang merupakan suatu
karakter dari konsep yang telah dipaparkan pada bagian example.
Kelebihan:
1. Siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar. 2. Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar.
3. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.
Kekurangan:
1. Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar. 2. Memakan waktu yang lama.
4. Langkah-langkah Model Pembelajaran Example Non Example:
a. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Gambar yang digunakan tentunya merupakan gambar yang relevan
dengan materi yang dibahas sesuai dengan Kompetensi Dasar. b. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui video, jika
ada dapat pula menggunakan proyektor. Pada tahapan ini guru juga dapat meminta bantuan siswa untuk
mempersiapkan gambar yang telah dibuat dan sekaligus pembentukan kelompok siswa.
18 c. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada peserta didik
untuk memperhatikanmenganalisis gambar. Biarkan siswa melihat dan menelaah gambar yang disajikan secara
seksama, agar detil gambar dapat difahami oleh siswa. Selain itu, guru juga memberikan deskripsi jelas tentang gambar yang sedang diamati
siswa.
d. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang peserta didik, hasil diskusi dari analisis gambar tersebut dicatat pada kertas. Kertas yang digunakan akan
lebih baik jika disediakan oleh guru. e. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
Siswa dilatih untuk menjelaskan hasil diskusi mereka melalui perwakilan kelompok masing-masing.
f. Mulai dari komentarhasil diskusi peserta didik, guru mulai menjelaskan
materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. Setelah memahami hasil dari analisa yang dilakukan siswa, maka guru
mulai menjelaskan materi sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
g. Kesimpulan Model Pembelajaran Examples Non Examples Guru membuat kesimpulan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
memperhatikan pendapat siswa, Joyce and Weil dalam Rusman,1986: 128.
5. Sintaks Model Pembelajaran examples non examples
Pada sintaks pertama model pembelajaran examples non examples, guru mempersiapkan gambar-gambar yang merupakan contoh dan non contoh.
Siswa diminta untuk menganalisis permasalahan yang ada pada gambar. Pada tahap ini siswa diberi sesuatu yang berlawanan sehingga merangsang. siswa
untuk berpikir kreatif dengan mempertimbangkan bagian contoh maupun non contoh dari gambar yang ditempel dipapan, dengan melakukan aktivitas
mengajukan pertanyaan dan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah sehingga berdasarkan hasil angket tanggapan siswa
diketahui bahwa, sebagian besar siswa merasa diberi kesempatan untuk berpikir kreatif.
19 Sintak kedua adalah diskusi kelompok. Siswa bersama teman satu kelompok
saling mendiskusikan LKK dengan mencari informasi dari kartu bergambar, sehingga jika ada siswa yang mengalami kesulitan dapat bertanya pada
anggota kelompoknya. Pada tahap diskusi ini membuat siswa bebas
mengajukan gagasan-gagasan yang asli dari pemikirannya melalui aktivitas bekerjasama dalam kelompok se-hingga memicu keaktifan siswa.
D. Pembelajaran IPA
Mata pelajaran IPA berkaitan dengan kemampuan-kemampuan siswa mengenai pemahaman struktur dasar sistem bilangan daripada mempelajari keterampilan
dan fakta-fakta hafalan. Pelajaran IPA menekankan mengapa dan bagaimana IPA melalui penemuan dan eksplorasi.
Mata pelajaran IPA menerapkan prinsip-prinsip basic skill movement yang mencerminkan beberapa kemampuan dasar IPA bagi siswa yang meliputi hal
sebagai berikut. a. Menyiapkan anak untuk belajar IPA
b. Maju dari konkret ke abstrak c. Penyediaan kesempatan kepada anak untuk berlatih dan mengulang
d. Generalisasi ke dalam situasi baru e. Bertolak dari kekuatan dan kelemahan siswa
f.
Perlunya membangun fondasi yang kuat tentang konsep atau keterampilan IPA
g. Penyediaan program IPA yang seimbang. Mulyono, 2003:273.
Oleh karena itu ada beberapa pendekatan dalam pengajaran IPA, yaitu sebagai berikut.
a. Urutan belajar yang bersifat perkembangan