Analisis Laporan Keuangan URAIAN TEORITIS

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009. USU Repository © 2009 3. Fungsi Laporan Keuangan Menurut Harahap 2000:8, fungsi laporan keuangan bagi pemberi pinjaman kreditur adalah: 1 Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. 2 Menilai kualitas jaminan kreditinvestasi untuk menopang kredit yang akan diberikan. 3 Melihat dan memprediksi prospek keuntungan yang mungkin diperoleh dari perusahaan atau menilai rate of return perusahaan. 4 Menilai kemampuan likuiditas, solvabilitas, rentabilitas perusahaan sebagai dasar dalam pertimbangan keputusan kredit. 5 Menilai sejauh mana perusahaan mengikuti perjanjian kredit yang sudah disepakati.

C. Analisis Laporan Keuangan

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan Pemberian kredit yang akan dilakukan oleh kreditur sebaiknya didasarkan pada analisis laporan keuangan para calon debitur. Analisis laporan keuangan disusun berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang akan mengajukan permohonan kredit. Menurut Sastradipoetra 2004:173, “Analisis laporan keuangan financial statement analysis adalah metode yang digunakan oleh manajemen bisnis perbankan untuk menilai keadaan yang telah lalu, saat ini, dan proyeksi di waktu yang akan datang dan kinerja perusahaan yang akan mengajukan aplikasi kredit.” Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009. USU Repository © 2009 Menurut Wild 2005:3, ”Analisis laporan keuangan financial statement analysis adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.” Definisi analisis laporan keuangan menurut Harahap 2000:189 adalah: Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungan yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. 2. Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan Tujuan pokok analisis laporan keuangan adalah memprediksi kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan dating, walaupun laporan keuangan pokok bersifat historis. Laporan keuangan biasanya memberikan indikator bagaimana sebuah perusahaan kemungkinan berkiprah dalam periode-periode berikutnya. Menurut Harahap 2000:195, kegunaan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1 Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasanya. 2 Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata eksplisit dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan implisit. 3 Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan. 4 Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009. USU Repository © 2009 komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan. 5 Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. 6 Dapat menentukan peringkat rating perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis. 7 Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain baik yang sejenis maupun yang berbeda pada periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal. 8 Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, serta struktur keuangan. 9 Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin akan dialami perusahaan di masa yang datang. Manfaat analisa kredit jika dilihat dari berbagai pihak, yaitu: a Bagi Bank Memberikan keyakinan bahwa kredit yang diberikan akan mendatangkan keuntungan dan akan dibayar kembali sesuai perjanjian. b Bagi Debitur Memberi kepastian bahwa dengan pengambilan kredit tersebut usahanya akan berkembangmeningkatkan keuntungan dan dapat memenuhi kewajibannya. c Bagi Masyarakat Ikut mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahteraan sosial sesuai dengan kebijakan pemerintah. Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009. USU Repository © 2009 3. Teknik Analisis Laporan Keuangan Ada teknik yang dapat dilakukan untuk menganalisis laporan keuangan, antara lain analisis komparatif, analisis trend, analisis common size, analisis sumber dan penggunaan modal kerja, analisis rasio keuangan, analisis break even, dan sebagainya. Metode yang paling populer digunakan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan posisi keuangan maupun kinerja keuangan dari suatu perusahaan yaitu metode analisis laporan keuangan. Menurut Brigham, Eugene F. dan Endhart 2005:444, financial ratios are designed to evaluate financial statement. Menurut Drs. Djarwanto Ps 2001:123,”Yang dimaksud dengan rasio dalam analisa laporan keuangan adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana.” White, Sondhi, and Fred 2003:111 menjelaskan bahwa financial ratios are used to compare the risk and return of different firms in order to help equity investors and creditors make intelligent investment and credit decisions. Rasio keuangan digunakan untuk membandingkan antara resiko dan imbalan dari perusahaan yang berbeda-beda dalam rangka membantu investor dan kreditor untuk melakukan investasi dan keputusan-keputusan kredit yang tepat. Menurut Jusuf 2005:50, rasio dapat dibagi menjadi lima golongan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Rasio-rasio tersebut adalah sebagai berikut: a Rasio Likuiditas Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009. USU Repository © 2009 Yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan debitur dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya termasuk bagian dari kewajiban jangka panjang yang telah berubah menjadi kewajiban jangka pendek. Rasio- rasio yang digunakan dalam mengukur tingkat likuiditas perusahaan adalah : 1 Current Ratio s Liabilitie Current Asset Current Ratio Current = Current Ratio menunjukkan sejauh mana kewajiban lancar dijamin pembayarannya oleh aktiva lancar. 2 Cash Ratio s Liabilitie Current Securities Marketable Cash Ratio Cash + = Rasio ini mengukur jaminan yang diberikan oleh pos “tunai” dan “surat- surat berharga” terhadap kewajiban lancar. 3 Quick Ratio s Liabilitie Current Inventory Assets Current Ratio Quick − = Rasio cepat menunjukkan kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka pendeknya dari aktiva cepat. Aktiva cepat dalam hal ini adalah aktiva yang dapat dengan segera dikonversikan menjadi kas. b Rasio Leverage Yaitu rasio yang menunjukkan sejauh mana perusahaan debitur dibiayai oleh hutang dana dari pihak luar. Rasio ini juga menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman kreditor, dalam hal ini adalah Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009. USU Repository © 2009 perusahaan yang kita wakili. Dengan kata lain, rasio leverage ini mengukur kemampuan perusahaan debitur dalam memenuhi semua utang jangka pendek dan jangka panjang. Rasio yang paling banyak digunakan untuk menghitung leverage perusahaan adalah Debt to Equity Ratio. Equity Total Debt Total Ratio Equity to Debt = Rasio ini menunjukkan sejauh mana modal sendiri menjamin seluruh utang. Rasio ini juga dapat dibaca sebagai perbandingan antara dana pihak luar dengan dana pemilik perusahaan yang dimasukkan ke dalam perusahaan. c Rasio Coverage Yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan debitur dalam memenuhi kewajiban-kewajiban kreditnya dengan sumber dana yang diperoleh dari bisnis. Dalam memberi kredit, bank sangat memperhatikan kelancaran pembayaran kewajiban dalam kondisi normal, yaitu dalam kondisi perusahaan yang dibiayai berjalan terus going concern. Rasio ini mencoba memberi indikasi mengenai hal tersebut. Rasio yang paling banyak digunakan untuk mengukur tingkat keamanan bank dalam pemberian kredit adalah : 1 Times Interest Earned Ratio EBIT Coverage Ratio 100 x Expense Interest EBIT Earned Interest Times = Rasio ini mengukur tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar bunga pinjaman. Kemampuan membayar beban bunga pada saat jatuh tempo dihitung dari laba bersih sebelum pajak karena beban bunga merupakan salah satu komponen pengurang pajak penghasilan. Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009. USU Repository © 2009 2 Dividend Pay Out Ratio 100 x Pajak Setelah Bersih Laba Dibayar yang Tunai Dividen Out Pay Dividend = Rasio ini menunjukkan berapa besar bagian dari laba bersih yang dibagi dalam bentuk dividen tunai. d Rasio Aktivitas Yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan dan efektivitas manajemen dalam mengelola sumber-sumber yang dimilikinya. Pada prinsipnya, semakin tinggi rasio aktivitas, maka semakin efektif perusahaan debitur dalam mendayagunakan sumber dayanya. Rasio-rasio aktivitas yang umum digunakan adalah : 1 Assets Turnover Sales Total Sales Net Turnover Assets = Perputaran aktiva menunjukkan kemampuan manajemen mengelola seluruh investasi aktiva guna menghasilkan penjualan. 2 Fixed Assets Turnover Assets Fixed Sales Net Turnover Assets Fixed = Rasio ini bertujuan untuk mengetahui optimalisasi penggunaan aktiva tetap untuk industri manufaktur yang merupakan aktiva produktif. 3 Account Receivable Turnover Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009. USU Repository © 2009 ceivables Accounts Sales Credit Turnover ceivable Account Re Re = Perputaran piutang dagang menunjukkan berapa kali piutang perusahaan berputar dalam satu tahun. Ekspresi perputaran piutang dagang dalam bentuk jumlah hari dikenal dengan istilah Account Receivable Collection Period Periode Pengumpulan Piutang dagang. Turnover ceivables Accounts Period Collection Re 360 = 4 Inventory Turnover Inventory Sold Good of Cost Turnover Inventory = Rasio ini menunjukkan berapa kali persediaan barang perusahaan berputar dalam setahun. Perputaran persediaan merupakan indikator keberhasilan manajemen dalam mengelola persediaan barang. Perputaran persediaan juga dapat ditulis dalam bentuk hari : Turnover Inventory Inventory Days 360 = 5 Accounts Payable Turnover Payable Accounts Purchase Net Turnover Payable Account = Rasio ini dipergunakan untuk mengukur berapa kali utang dagang diputar per tahun dan menunjukkan berapa kali perusahaan membayar utangnya kepada pemasok dalam setahun. Rasio ini juga dapat dinyatakan dalam jumlah hari, yaitu : Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009. USU Repository © 2009 Turnover Payable Accounts ding Outs Payables Days 360 tan = e Rasio Profitabilitas Yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan mencetak laba untuk para pemegang saham pemilik perusahaan, rasio ini menunjukkan tingkat penghasilan dalam investasi. Rasio-rasio profitablitas antara lain : 1 Gross Profit Margin 100 Pr arg Pr x Sales ofit Gross in M ofit Gross = Rasio ini menunjukkan berapa persen keuntungan yang dicapai dengan menjual produk. Rasio ini mengindikasikan tiga hal yaitu : efisiensi, harga jual, dan pengendalian persediaan. 2 Profit Margin Ratio 100 arg Pr x Sales Income Net Ratio in M ofit = Rasio ini menunjukkan tingkat keuntungan bersih yang diperoleh dari bisnis setelah dikurangi dengan segala biaya-biayanya. Rasio ini mengindikasikan dua hal, yaitu pengendalian biaya dan volume bisnis. 3 Return on Investments 100 Re x Assets Total Income Net s Investment on turn = Biasanya dikenal dengan Return on Assets ROA. Rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh investasi yang telah Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009. USU Repository © 2009 dilakukan, atau menunjukkan berapa laba yang diperoleh atas setiap Rp.1,- investasi yang dilakukan. 4 Return on Equity 100 Re x Equity Total Income Net Equity on turn = Rasio ini menunjukkan besar pengembalian yang diperoleh pemilik bisnis pemegang saham atas modal yang dia setorkan untuk bisnis tersebut. Return in Equity merupakan indikator yang tepat untuk mengukur keberhasilan bisnis dalam memperkaya pemegang sahamnya.

D. Pengertian, Jenis dan Fungsi Kredit