Latar belakang Masalah PENDAHULUAN

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Setiap perusahaan mempunyai tujuan, baik itu perusahaan yang berorientasi mencari laba maupun perusahaan nirlaba. Pada umumnya ada 4 tujuan perusahaan sebagaimana yang dikemukakan oleh Parentahen Purba 2002:93 yaitu: kemakmuran perusahaan menyangkut daya hidup dan daya tumbuh, kemakmuran pemilik perusahaan, tanggung jawab sosial, dan laba maksimum. Modal adalah hal yang sangat penting pada suatu perusahaan dalam mengembangkan usahanya ataupun merintis suatu usaha baru. Untuk mendapatkan hal tersebut, perusahaan tidak selalu menggunakan modalnya sendiri dari perusahaan tersebut, tapi dapat juga diperoleh dari pinjaman modal kredit dari pihak ketiga baik untuk kredit investasi maupun modal kerja. Adapun pihak ketiga yang dimaksud di sini adalah Bank ataupun Lembaga Keuangan lainnya ataupun perusahaan lainnya yang bergerak di dalam bidang penyaluran kredit. Bank merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Jasa-jasa yang di sediakan oleh bank berupa jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat, dan bank berfungsi sebagai perantara bagi masyarakat yang membutuhkan dana dengan masyarakat yang kelebihan dana. Untuk menjalankan fungsinya sebagai penyalur kredit bagi masyarakat, bank perlu mengetahui sejauh mana prospek, perkembangan, dan kesehatan financial dari debitur tersebut. Faktor-faktor ”kepercayaan” merupakan faktor utama dalam menjalankan bisnis perbankan. Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009. USU Repository © 2009 Bank perlu mengembangkan suatu proses seleksi terhadap debitur untuk menjaga agar kredit yang disalurkan layak dengan menggunakan analisis laporan keuangan pada debitur. Analisis laporan keuangan debitur adalah salah satu alat untuk mengetahui lebih dalam mengenai kondisi keuangan debitur. Hasil dari analisis laporan keuangan nasabah tersebut akan memberikan gambaran dan informasi kepada bank khususnya kepada pejabat kredit lini yang akan memprakarsai maupun memutuskan pemberian kredit mengenai kinerja, kesehatan, kemampuan debitur untuk membayar kembali first way out, serta melihat seberapa jauh resiko yang mungkin timbul atas suatu permohonan kredit. Salah satu bentuk yang lazim digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio keuangan. Menurut Sastradipoetra 2004:172 ”analisis laporan keuangan financial statement analysis adalah metode yang digunakan oleh manajemen bisnis perbankan untuk menilai keadaan yang telah lalu, saat ini, dan proyeksi di waktu yang akan datang dan kinerja perusahaan yang akan mengajukan aplikasi kredit.” Suatu perusahaan jika tidak memiliki modal kerja maka perusahaan tersebut adalah perusahaan mati. Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari, dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan tersebut dapat kembali masuk dalam perusahaan dalam waktu pendek melalui hasil penjualan produksi. Begitu seterusnya, sehingga dana tersebut akan terus menerus berputar setiap periodenya selama hidup perusahaan. Modal kerja akan meningkat jika aktivitas perusahaan semakin meningkat, dengan kata lain perusahaan membutuhkan tambahan dana untuk membiayai peningkatan operasinya, salah satunya melalui pinjaman kredit kebutuhan Modal Kerja. Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009. USU Repository © 2009 Menurut peraturan Bank Indonesia, suatu kredit dapat dibagi ke dalam lima klasifikasi : Lancar, Dalam Perhatian Khusus, Kurang Lancar, Diragukan, dan Macet. Penggolongan status kredit tersebut dinilai berdasarkan tingkat kelancaran pembayaran bunga dan pokok pinjaman Budisantoso, 2006:118. Resiko gagal bayar debitur yang dicerminkan oleh jumlah NPL Non Performing Loan yang dimiliki oleh bank merupakan hal yang selalu ada dalam kegiatan perkreditan bank, untuk itu setiap bank harus berupaya agar gagal bayar atau jumlah NPL tidak melebihi ketentuan Bank Indonesia sebagai pengawas. Menurut ketentuan Bank Indonesia rasio NPL dikatakan baik dengan syarat maksimal 5 dari total kredit NPL ≤ 5. NPL adalah jumlah keseluruhan kredit kurang lancar ditambah kredit diragukan dan kredit macet. BPR Duta Adiarta merupakan Bank Perkreditan Rakyat terbesar di Sumatera Utara yang memiliki badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas PT. Sebagai Bank Perkreditan, Duta Adiarta memiliki fungsi kegiatan seperti halnya bank- bank umum yaitu melakukan kegiatan penyaluran kredit atau pinjaman kepada individu maupun perusahaan dengan skala ekonomi kecil maupun menengah. Seperti perusahaan perbankan lain, BPR Duta Adiarta sudah seharusnya selektif dalam menganalisis kelayakan pemberian kredit kepada debitur untuk mencegah terjadinya kredit macet. Jenis-jenis kredit yang diberikan oleh BPR Duta Adiarta adalah Kredit Kebutuhan Modal Kerja, Kredit Investasi, dan Kredit Konsumtif. Kredit kebutuhan modal kerja merupakan kredit untuk pembiayaan modal kerja yang bersifat permanen. Kredit investasi merupakan fasilitas pinjaman yang diberikan kepada debitur untuk membiayai investasi pembelian fixed asset debitur. Kredit Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009. USU Repository © 2009 konsumtif merupakan kredit yang diberikan untuk keperluan konsumsipembelian barang dan untuk kepentingan debitur. Sejak tahun 2006, kredit konsumtif telah dihapuskan oleh karena kurangnya minat dari masyarakat terhadap jenis kredit ini. Total kredit kebutuhan modal kerja yang disalurkan sebesar 82 tahun dari seluruh total kredit yang disalurkan oleh BPR Duta Adiarta. Tabel 1.1 menunjukkan tingkat NPL dari kredit modal kerja dan kredit investasi yang disalurkan oleh BPR Duta Adiarta adalah: Tabel 1.1 Tingkat NPL Kredit Modal Kerja Kredit Investasi PT BPR Duta Adiarta Medan Tahun 2005 sd tahun 2007 dalam persen Tingkat NPL Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Kredit Modal Kerja 0.50 0.78 0.79 Kredit Investasi 0.10 0.22 0.24 Sumber: PT BPR Duta Adiarta, Medan data diolah Pada tabel 1.1 dapat dilihat tingkat NPL kredit modal kerja dan kredit investasi pada BPR Duta Adiarta jika dibandingkan dengan standar BI mengenai nilai maksimum NPL NPL ≤ 5, posisi NPL BPR Duta Adiarta selama 3 periode tahun 2005, tahun 2006, dan tahun 2007 adalah baik. NPL yang rendah pada kredit modal kerja menandakan selektifitas yang sangat baik dalam keperluan penyaluran kredit kepada debitur. Berdasarkan pemikiran tersebut, peneliti ingin mengkaji lebih dalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pemberian kredit modal kerja pada PT. BPR Duta Adiarta.

B. Perumusan Masalah