Teknik Analisis Data Pengaruh etika profesi, motivasi, kompetensi dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru: studi kasus pada guru di SMK Islamiyah Ciputat

49 Menurut Sugiyono 2005:74 “Penelitian angket mampu mengacu pada skala likert 1 sampai 5 yang dikelompokan menjadi, favourable dan unfavourable”. Dalam penelitian ini metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang etika profesi, motivasi , kompetensi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru di SMK Islamiyah Ciputat. Angket tersebut terdiri atas pertanyaan dengan lima pilihan jawaban responden yang dikenai angket harus memilih salah satu jawaban yang telah disediakan dalam angket. Dalam penelitian ini scoring masing-masing item favourableadalah: 1. Jika jawaban sangat setuju maka skornya adalah 5 2. Jika jawaban setuju maka skornya adalah 4 3. Jika jawaban ragu-ragu maka skornya adalah 3 4. Jika jawaban tidak setuju maka skornya adalah 2 5. Jika jawaban sangat tidak setuju maka skornya 1 Sebelum menyusun angket terlebih dahulu dibuat konsep alat ukur yang mencerminkan isi kajian teori.Konsep ini dijabarkan dalam variabel- variabel dan indikator yang disesuaikan dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai.

D. Teknik Analisis Data

1. Uji Instrumen

Menurut Suharsimi Arikunto 2005:97 “instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh paneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan lebih baik dalam arti yang lebih 50 cermat, lengkap dan sistematis yang mudah diolah”. Variasi jenis instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel.

3.1 Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian maksimum, minimum, range, kurtosis, dan skewness kemencengan distribusi, Ghozali, 2009:2009:19.

3.2 Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto 200:208 “Validitas adalah ukuran yang menunjang tingkat kevaliditan dan atau keapsahan suatu instrumen”. Suharsimi Arikunto 2002:208 juga menyatakan “Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan”. Cara mengukur validitas dengan rumus product moment angka kasar sebagai berikut: Rumusnya                       2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy Keterangan : r xy = koefisien korelasi antara varibel x dan y N = jumlah responden X = skor butir Y = skor total 51 Karena dengan angka kasar relatif lebih mudah dan akan dapat menghindari angka pecahan. Sedangkan mengenai perhitungan korelasinya berdasarkan ketentuan bahwa jika r xy r tabel signifikasi 5 berarti item butir soal dinyatakan valid.Sebaliknya jika r xy r tabel maka butir soal tidak valid. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS.

3.3 Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto 2006 : 178 “Uji reliabilitas adalah suatu instrument yang cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik”. Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrument dapat memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang- ulang.Uji ini diujicobakan pada subyek penelitian. Pengukuran reliabillitas tersebut dilakukan menggunakan rumus: r ii =                  2 t 2 b σ σ 1 1 k k Keterangan : r ii = koefisien reliabilitas instrument k = banyaknya soal ∑ = jumlah varians butir = varians total Kriteria besarnya koefisien reliabilitas menurut Suharsimi Arikunto 2006: 276 adalah 52 0,80 r 11 ≤ 1,00 reliabilitas sangat tinggi 0,60 r 11 ≤ 0,80 reliabilitas tinggi 0,40 r 11 ≤ 0,60 reliabilitas cukup 0,20 r 11 ≤ 0,40 reliabilitas rendah 0,00 r 11 ≤ 0,20 reliabilitas sangat rendah. Dikatakan reliabilitas jika suatu konstruk atau variabel memberikan nilai cronbach alpha 0,60. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS.

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas data, dan uji autokorelasi.

2.1 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji multikolinieritas dilihat dari nilai tolerance dan variance Inflantion factor VIF Ghozali, 2005:91.Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinieritas multiko. Metode regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Suatu model dapat dikatakan bebas multiko jika mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1, sedangkan jika dilihat dengan besaran korelasi antar variabel independen, maka suatu model regresi dapat 53 bebas multiko, maka koefisien korelasi antar variabel independen haruslah lemah di bawah 0,05.

2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan laintetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.Model regresi yang baik adalah yang terjadi homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedasitisitas.Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residual SRESID. Jika grafik plot menunjukkan pola titik seperti titik bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika grafik plot tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2006:150.

2.2 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi , variabel pengganggu atau residual memilki distribusi normal. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi 54 normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya Ghozali, 2006:110.

2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode 1 dengan kesalahan pada periode -1 sebelumnya.Jika terjadi korelasi, maka dinamakan adanya problem autokorelasi Ghozali, 2009:99. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas autokorelasi.Untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin-Watson DW. Untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat diambil patokan debagai berikut Sunyoto, 2008:90: a. Angka DW di bawah -2, berarti terdapat autokorelasi positif. b. Angka DW di antara -2 sampai +2, berarti tidak terdapat autokorelasi. c. Angka DW di atas +2, berarti terdapat autokorelasi negatif. 55

3. Pengujian Hipotesis

3.1 Regresi Linier Berganda

Digunakan untuk mengetahui pengaruh etika profesi, motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru di SMK Islamiyah Ciputat. Adapun menurut Sudjana 2002 : 69 rumusnya adalah sebagai berikut: Y = α + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 +e Keterangan : Y = Kinerja guru α = Konstanta b 1 = Koefisien regresi untuk X 1 b 2 = Koefisien regresi untuk X 2 b 3 = Koefisien regresi untuk X 3 b 4 = Koefisien regresi untuk X 4 X 1 = Etika Profesi X 2 = Motivasi X 3 = Kompetensi X 4 = Kepuasan Kerja e = Nilai Kesalahan

3.2 Uji Parsial Uji t

Digunakan untuk mengetahui signifikasi ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial 56 atau sendiri-sendiri, sehingga sudah bisa diketahui apakah dugaan yang sudah ada dapat diterima atau ditolak. Langkah-langkahnya : a. Uji t variabel independenX dengan variabel dependenY. 1 Menentukan formulasi Ho dan H 1 Ho = 0 : tidak ada pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen secara terpisah. Ha 1 ≠0 : ada pengaruh antara variabel independen dengan varibel dependen secara terpisah. 2 Level of significant α = 5 3 Kriteria pengujian Gambar 3.1 Uji parsial t Ho diterima apabila –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel Ho ditolak apabila t hitung t tabel atau t hitung - t table 4 Pengujian nilai t t = Sbi bi Sudajana 2003 : 70 – 94 Sbi = 1 2 2 12 . 2 Ri x S ij y   -t 2; n-k-1 -t 2; n-k-1 Ho ditolak Ho ditolak Ho diterima 57 S 2 y.12 = 1   k n S JK Keterangan : Sbi = galat baku koefisien bi S 2 Y.12 = galat baku taksiran dalam populasi Ri 2 = koefisien antara X 1 , X 2, X 3, X 4 5 Kesimpulan Membandingkan antara t hitung dengan t tabel maka dapat diketahui ada tidaknya pengaruh variabel independenX dengan variabel dependen Y.Pangujian uji t dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS.

3.3 Uji F Uji Simultan

Uji F digunakan untuk mengetahui signifikasi pengaruh variabel etika profesi X 1 , motivasiX 2 , kompetensi X 3 , dan kepuasan kerja X 4 secara bersama-sama terhadap kinerja guru Y. a. Menentukan formulasi Ho dan H 1 Ho= 0 :tidak ada pengaruh antara etika X 1 , motivasi X 2 , kompetensi X 3 , dan kepuasan kerja X 4 terhadap kinerja Y Ha 1 ≠ 0 :ada pengaruh antara etika X 1 , motivasi X 2 , kompetensi X 3 , dan kepuasan kerja X 4 terhadap kinerja Y b. Penentuan level of significance 5, dipilih α = 0,05 58 c. Kriteria pengujian Gambar 3.2 Uji simultan F Ho diterima apabila :Fhitung ≤ Ftabel Ho ditolak apabila :Fhitung ≥ Ftabel d. Perhitungan nilai F   1 k n JKG k JKR F    Dengan: Jumlah Kuadrat Regresi= y x y x y x y x 4 4 3 3 2 2 1 1 b b b b         Jumlah Kuadrat Total = Σy 2 Jumlah Kuadrat Galat = JKT – JKR Dimana : k= jumlah variable independent n= jumlah sampel F= F hitung e. Kesimpulan Nilai F hitung diperoleh kemudian dibandingkan dengan F tebel .Apabila Ho ditolak berarti ada pengaruh variabel independen X dengan variabel dependen Y,Budiyono, Daerah tolak H 1 k n k, ; F    Daerah terima H 59 2000: 284-285. Pengujian uji F dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS.

3.4 Koefisien Determinasi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat yang ditunjukkan dalam persentase. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :          2 4 4 3 3 2 2 1 1 2 R y y x a y x a y x a y x a Keterangan: R 2 = Koefisien determinasi a = Koefisien regresi Y = Kinerja Guru X 1 = Etika Profesi X 2 = Motivasi X 3 = Kompetensi X 4 = Kepuasan kerja Pangujian uji koefisien determinasi dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS.

E. Operasional Variabel Penelitian