Sistem Pemungutan Pajak Pengertian Wajib Pajak Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

14

d. Asas Pemungutan Pajak

Menurut Mardiasmo 2006:7, terdapat tiga asas pemungutan pajak yaitu asas domisili asas tempat tinggal, asas sumber, dan asas kebangsaan. 1 Asas Domisili asas tempat tinggal Asas ini menyatakan bahwa negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Asas ini berlaku untuk wajib pajak dalam negeri. 2 Asas Sumber Asas ini menyatakan bahwa negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak. 3 Asas Kebangsaan Asas ini menyatakan bahwa pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara.

e. Sistem Pemungutan Pajak

Menurut Mardiasmo 2006:7, terdapat beberapa sistem pemungutan pajak, yaitu Official Assesment System, Self Assessment System, dan Witholding System. 15 1 Official Assesment System Yaitu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. 2 Self Assessment System Yaitu suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang. Ciri dari Self Assessment System yaitu: a Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada wajib pajak sendiri. b Wajib pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri pajak terutang. c Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi. 3 With Holding System Yaitu suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.

f. Pengertian Wajib Pajak

Pengertian wajib pajak dan badan menurut Undang-Undang KUP Nomor 28 Tahun 2007 yaitu: 16 Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan. Badan adalah sekumpulan orang danatau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.

g. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

Hak dan kewajiban wajib pajak menurut Mardiasmo 2006:44 adalah: 1 Kewajiban Wajib Pajak a Mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP. b Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP. c Menghitung dan membayar sendiri pajak dengan benar. d Mengisi dengan benar SPT SPT diambil sendiri, dan memasukkan ke Kantor Pelayanan Pajak dalam batas waktu yang telah ditentukan. e Menyelenggarakan pembukuanpencatatan. f Jika diperiksa wajib: 17 Memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasarnya dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas wajib pajak, atau objek yang terutang pajak. Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan yang dipandang perlu dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan. g Apabila dalam waktu mengungkapkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen serta keterangan yang diminta , wajib pajak terikat oleh suatu kewajiban untuk merahasiakan, maka kewajiban untuk merahasiakan itu ditiadakan oleh permintaan untuk keperluan pemeriksaan. 2 Hak-hak wajib pajak a Mengajukan surat keberatan dan surat banding. b Menerima tanda bukti pemasukan SPT. c Melakukan pembetulan SPT yang telah dimasukkan. d Mengajukan permohonan penundaan pemasukan SPT. e Mengajukan permohonan penundaan atau pengangsuran pembayaran pajak. f Mengajukan permohonan perhitungan pajak yang dikenakan dalam surat ketetapan pajak. g Meminta pengembalian kelebihan pembayaran pajak. 18 h Mengajukan permohonan penghapusan dan pengurangan sanksi, serta pembetulan surat ketetapan pajak yang salah. i Memberi kuasa kepada orang lain untuk melaksanakan kewajiban pajaknya. j Meminta bukti pemotongan atau pemungutan pajak. k Mengajukan keberatan dan banding.

h. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan Terhadap Pembayaran Pajak dan Pelaporan SPT Tahunan di Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur

5 119 74

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan wajib pajak dalam penyampaian surat pemberitahuan (SPT) tahunan wajib pajak badan (Studi kasus pada KPP Pratama Kebayoran Lama)

2 11 202

Analisis efektivitas penerapan kewajiban kepemilikan nomor pokok wajiab pajak (NPWP) sebagai faktor pendukung dalam pelaksanaan program ekstensifikasi Pajak : studi kasus pada kpp pratama jakarta kebayoran lama.

1 37 115

Analisis pengaruh penerapan sensus pajak, sosialisasi pajak dan persepsi efektifitas sistem perpajakan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada KPP wilayah Jakarta Selatan

1 11 132

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus pada kpp pratama kebayoran lama

8 28 114

Pengaruh Kualitas pelayanan Pajak Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Survey Pada Wajib Orang pribadi Di KPP Pratama Soreang)

4 31 49

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Atas Sanksi Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama Bandung Cibeunying

4 45 141

Pengaruh Persepsi Keadilan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus : KPP Pratama Bojonagara).

4 11 17

Peranan Sunset Policy terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak dari Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus pada KPP Pratama Bandung Bojonagara).

0 0 17

WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI( STUDI PADA KPP PRATAMA LAMONGAN)

0 0 16