Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran

6 Senyawa aktif flavonoid berperan sebagai antibiotik dengan mengganggu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri dan virus. Flavanoid memiliki kemampuan untuk membentuk struktur kompleks berikatan dengan protein ekstraseluler dan akan merusak membran sel mikroba karena sifatnya yang lipofilik. Aktivitas farmakologi dari flavonoid adalah sebagai anti inflamansi, analgesik, dan antioksidan. Senyawa alkaloid memiliki kemampuan untuk melekatkan diri diantara DNA sehingga menggangu replikasi DNA Noorhamdani dkk., 2010. Mekanisme kerjanya adalah mengganggu terbentuknya jembatan seberang silang komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel Robinson, 1995 Saponin merupakan senyawa bioaktif pada pertumbuhan hewan yang bekerja melalui mekanisme pada saluran pencernaan. Menurut FAO 2005, pemberian maksimal senyawa saponin dalam ransum adalah 3,70 gkg ransum. Saponin memiliki sifat seperti busa sabun yang dapat membersihkan materi-materi yang menempel pada dinding usus. Usus yang telah bersih akan memudahkan penyerapan molekul-molekul besar dalam tubuh dan terjadi peningkatan zat nutrisi yang dideposit dalam tubuh, sehingga berpengaruh terhadap pertambahan bobot tubuh Francis dkk., 2002. Menurut Wirapati 2008, saponin yang berlebihan dalam ransum broiler dapat menurunkan pertumbuhan broiler, karena senyawa ini berperan dalam biosintesis kolesterol. Selain itu, saponin mampu mengganggu kerja mikroogranisme dengan cara berikatan dengan kompleks 7 polisakarida pada dinding sel sehingga dapat merusak dinding sel bakteri Noorhamdani dkk., 2010. Terpenoid atau steroid merupakan komponen dari minyak atsiri. Fungsi senyawa ini adalah membantu pencernaan dengan merangsang sistem syaraf eksresi, sehingga mengeluarkan getah lambung yang mengandung enzim amilase, lipase, tripsin, dan pepsin yang diekskresikan ke dalam lambung dan usus Habibah dkk., 2012. Menurut Poedjiadi dan Supriyanti 2009, enzim amilase, lipase, tripsin, dan pepsin merupakan enzim yang terdapat dalam cairan pankreas. Enzim amilase berfungsi sebagai katalis dalam proses hidrolisis amilum, dekstrin, dan glikogen menjadi maltosa. Enzim ini akan bekerja optimal pada kisaran pH 6,60. Enzim lipase, tripsin, dan pepsin berfungsi sebagai pemecah lemak, protein, dan pepton. Sampai saat ini, belum ada hasil penelitian penggunaan binahong terhadap broiler. Oleh karena itu, dosis pemberian ekstrak daun binahong didasarkan secara analog terhadap hewan monogastrik. Penelitian Nidinilla 2014 menggunakan dosis untuk menurunkan kadar asam urat tikus putih jantan adalah 50 mgkg berat tubuh, 100 mgkg berat tubuh, dan 200 mgkg berat tubuh. Hasil penelitian Makalalag dkk. 2013 menunjukkan bahwa ekstrak daun binahong dengan dosis 1,80 gberat tubuh dapat menurunkan kadar gula darah tikus putih jantan galur Wilstar yang diinduksi dengan sukrosa. Penelitian Purbowati 2011 menggunakan ekstrak daun binahong dengan dosis 250 mgberat tubuh dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus putih jantan. 8 Aplikasi pemberian feed additive dilakukan melalui ransum, air minum, atau disuntikkan secara langsung dalam tubuh Widodo, 2002. Air minum merupakan salah satu media yang dapat digunakan sebagai pengangkut zat makanan. Air merupakan suatu zat makanan yang sangat penting dalam pengaturan suhu tubuh, membantu proses metabolisme, serta berperan dalam pembuangan sisa pembakaran Arifien, 2002. Sementara Anggorodi 1980 berpendapat bahwa air minum berfungsi sebagai pengangkut zat-zat makanan, pengatur temperatur tubuh, membantu proses pencernaan, dan memperlancar reaksi pencernaan tubuh. Nutrien yang berada dalam air minum akan langsung diserap melalui vili-vili usus halus. Berdasarkan uraian di atas, maka pemberian ekstrak daun binahong dalam air minum pada penelitian ini diberikan sesuai dengan dosis berdasarkan penelitian Nidinilla 2014 dan Purbowati 2011. Peubah performa yang diukur meliputi konsumsi ransum, konsumsi air minum, pertambahan berat tubuh, konversi ransum, dan IOFC.

E. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah 1. pemberian ekstrak daun binahong dalam air minum berpengaruh terhadap performa broiler; 2. terdapat salah satu perlakuan yang optimum dalam pemberian ekstrak daun binahong dalam air minum berpengaruh terhadap performa broiler. II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Tanaman Binahong Anredera cordifolia Ten. Steenis

Binahong Anredera cordifolia Ten. Steenis merupakan tanaman obat yang tumbuh di dataran rendah atau dataran tinggi Shabella, 2013. Tanaman ini berasal dari dataran Cina dengan nama asalnya adalah Dheng shan chi, sedangkan di Inggris disebut madeira vine. Di Indonesia tanaman ini dikenal sebagai gendola yang sering digunakan sebagai gapura yang melingkar di atas jalan taman Setiaji, 2009. Tanaman binahong berupa tumbuhan menjalar, berumur panjang perenial, panjang tanaman dapat mencapai ± 5 m Gambar 1. Akar binahong berbentuk rimpang, berdaging lunak. Batang bertekstur lunak, berbentuk silindris, saling membelit, berwarna merah, bagian dalam solid, permukaan halus, kadang membentuk semacam umbi yang melekat di ketiak daun dengan bentuk tak beraturan dan bertekstur kasar. Tipe daun binahong adalah daun tunggal, bertangkai sangat pendek subsessile, tersusun berseling, berwarna hijau, berbentuk jantung cordata, panjang 5--10 cm, lebar 3--7 cm, helaian daun tipis lemas, ujung runcing, pangkal berlekuk emerginatus, tepi rata, serta permukaan licin Manoi, 2009. 10 Gambar 1. Tanaman binahong Dijelaskan lebih lanjut oleh Manoi 2009 bahwa tipe bunga binahong adalah bunga majemuk berbentuk tandan, bertangkai panjang, muncul di ketiak daun, mahkota berwarna krem keputih-putihan berjumlah lima helai tidak berlekatan, panjang helai mahkota 0,50--1,00 cm, dan berbau harum. Perbanyakan biji binahong secara generatif, namun lebih sering berkembang atau dikembangbiakan secara vegetatif melalui akar rimpangnya.

B. Ekstrak Daun Binahong

Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan cara ekstraksi zat aktif simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai. Setelah itu, semua pelarut diuapkan dan masa yang tersisa diperlakukan sedemikian rupa, sehingga memenuhi standar baku yang digunakan Depkes RI, 1995 Ekstraksi merupakan proses penarikan komponen aktif menggunakan pelarut tertentu. Metode ekstraksi yang dilakukan adalah metode maserasi perendaman.

Dokumen yang terkait

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK n-HEKSANA, ETIL ASETAT dan ETANOL 70% DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP PERTUMBUHAN Pseudomonas aeruginosa SECARA IN VITRO

0 21 19

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK n-HEKSANA, ETIL ASETAT dan ETANOL 70% DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP PERTUMBUHAN Pseudomonas aeruginosa SECARA IN VITRO

7 327 19

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK n-HEKSANA DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP PENYEMBUHANMIKROSKOPIS LUKA TIKUS DIABETES YANG DIINDUKSI ALOKSAN

3 24 92

PERBANDINGAN TINGKAT KESEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II ANTARA PEMBERIAN TOPIKAL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TUMBUK DAN HIDROGEL PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague Dawley

3 24 41

UJI EFEKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TIKUS PUTIH JANTAN GALUR Sprague Dawley YANG DIINDUKSI KARAGENIN

13 75 55

UJI EFEKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP LARVA Aedes aegypti INSTAR III

5 23 63

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN BINAHONG Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) DALAM AIR MINUM TERHADAP PERFORMA BROILER

4 65 58

EFEK PROTEKTIF EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HATI TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI OLEH ETANOL

6 42 69

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) DALAM AIR MINUM TERHADAP BOBOT HIDUP, BOBOT KARKAS DAN GIBLET BROILER

6 44 45

UJI AKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) SECARA IN VITRO

2 4 6