Kerangka Pikir TINJAUAN PUSTAKA

memberikan sejumlah bantuan kepada siswa pada tahap awal pembelajaran kemudian member kesempatan kepada siswa untuk mengambil alih tanggung jawab sekadar yang mereka mampu widyawaraokaa. blogspot.com201212 teori-perkembangan-vygotsky.html?m=1diakses pada 8 Februari 2014.

c. Perbedaan hasil belajar IPS Terpadu dengan menggunakan model

pembelajaran Snowball Throwing dan Make a Match ditinjau dari kecerdasan adversitas rendah. Model pembelajaran tipe snowball throwing adalah model pembelajaran kooperatif yang diterapkan dengan cara masing-masing siswa membuat soal dari materi yang sudah disampaikan guru, lalu menggulungnya seperti bola salju. Kemudian guru menujuk siswa yang melempar gulungan soal tersebut kepada temannya, dan siswa yang terkena lemparan kertas tersebut akan menjawab soal yang dalam kertas yang baru saja dilemparkan temannya. Siswa yang memiliki kecerdasan adversitas rendah akan merasa tidak terlalu sulit untuk menjawab soal yang dibuat temannya, dan akan menganggap soal yang dibuat temanaya tidak akan jauh berbeda tingkat kesulitannya dengan soal yang dibuat oleh dirinya, baik dari segi tata bahasa dan tingkat kesukarannya. Berbeda dengan model pembelajaran tipe make a match dimana soal beserta jawaban yang membuat adalah guru. Sehingga memiliki tingkat kesulitan dan tata bahasa yang sedikit lebih mengecoh dan rumit untuk siswa yang memiliki Adversity Quotient AQ rendah untuk mencocokkan soal beserta jawabannya. Ciri-ciri siswa yang memiliki kecerdasan adversitas rendah adalah mereka mudah menyerah, cenderung merasa bosan dan tidak menyukai tantangan, artinya apabila mereka dalam kegiatan belajar dituntut untuk mencocokkan soal maupun jawaban yang dibuat oleh guru akan sedikit mematahkan semangat belajar siswa yang memiliki kecerdasan adversitas rendah, dan akan menghilangkan semangat dalam kegiatan belajar dikelas sedangkan bagi siswa yang memiliki kecerdasan adversitas tinggi mereka akan dengan mudah untuk menyesuikan dan akan saling berdiskusi membantu siswa yang memiliki hasil belajar rendah. Sehingga dalam kegiatan belajar di kelas antara siswa yang memiliki kecerdasan adversitas tinggi dan siswa yang memiliki kecerdasan adversitas rendah akan terjadi interaksi, sehingga siswa yang memiliki memiliki kecerdasan adversitas rendah akan merasa terbantu. Vygotsky yakin bahwa pembelajaran terjadi apabila anak bekerja atau menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas itu berada dalam jangkauan kemampuannya atau tugas-tugas itu berada dalam zone of proximal development ZPD. ZPD adalah tingkat tingkat perkembangan sedikit di atas tingkat perkembangan seseorang saat ini. Satu lagi ide penting dari Vygotsky adalah Scaffolding yakni pemberian bantuan kepada anak selama tahap-tahap awal perkembangan dan mengurangi bantuan tersebut memberikan kesempatan kepada anak untuk mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar segera setelah ia dapat melakukannya. Menurut teori Vygotsky, siswa perlu belajar dan bekerja secara kelompok sehingga siswa dapat saling berinteraksi dan diperlukan bantuan guru dalam kegiatan pembelajaran Trianto, 2009: 38-39. Dilihat dari kekurangan dan kelebihan kedua model pembelajaran tersebut maka diduga hasil belajar IPS Terpadu bagi siswa yang pembelajaranya menggunakan model pembelajaran koperatif tipe snowball throwing akan lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran kopertaif tipe make a match bagi siswa yang memiliki kecerdasan adversitas rendah. d. Ada interaksi antara model pembelajaran, kecerdasan adversitas dan hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII SMP Negeri 6 Metro Model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing bagi siswa yang memiliki kecerdasan adversitas rendah dalam pembelajaran IPS Terpadu hasil belajarnya lebih baik dari pada siswa yang memiliki kecerdasan adversitas tinggi, dan jika pada model pembelajaran kooperatif tipe make a match bagi siswa yang memiliki kecerdasan adversitas tinggi maka hasil belajar IPS Terpadu akan lebih baik dibandingkan menggunakan model pembelajaran tipe snowball throwing, maka diduga terjadi interaksi antara model pembelajaran kooperatif dan kecerdasan adversitas. Ini sesuai dengan teori yang diungkapkan Vygotsky dalam Holil, 2007: 34 yang mengatakan bahwa terdapat interaksi antara aspek internal dan eksternal dari pembelajaran dan penekanannya pada lingkungan sosial pembelajaranya. Berikut paradigma pada penelitian untuk memberikan gambaran dengan jelas mengenai kerangka pikir tersebut. Gambar 3. Paradigma Penelitian

D. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka pikir dan anggapan dasar yang telah diuraikan terdahulu, maka rumusan hipotesis penelitian ini adalah. 1. Ada perbedaan rata-rata hasil belajar IPS Terpadu pada siswa yang pembelajaranya menggunakan model pembelajaran snowball throwing dengan siswa yang menggunakan model make a match. 2. Ada perbedaan rata-rata hasil belajar IPS Terpadu siswa yang pembelajaranya menggunakan model pembelajaran snowball throwing lebih rendah dibandingkan dengan siswa yang pembelajaranya menggunakan model Model Pembelajaran Koperatif Tipe Snowball Throwing AQ Tinggi AQ Tinggi Hasil Belajar Model Pembelajaran Koperatif Tipe Make A Match AQ Rendah AQ Rendah pembelajaran make a match bagi siswa yang memiliki kecerdasan adversitas tinggi. 3. Ada perbedaan rata-rata hasil belajar IPS Terpadu siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran snowball throwing lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model make a match bagi siswa yang memiliki kecerdsan adversitas rendah. 4. Ada interaksi antara model pembelajaran, kecerdasan adversitas dan hasil belajar IPS Terpadu.

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Penelitian eksperiemen yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan Sugiono, 2012: 107. Menurut Arikunto 2006: 3 eksperimen adaah suatu carauntuk mencari hubungan sebab akibat hubungan kasual antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi, mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu. Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu quasi exsperimental design. Quasi exsperimental design merupakan pengembangan dari true exsperimental design yang sulit dilaksanakan Sugiono, 2012: 114. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan keberadaan suatu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda Sugiono, 2012: 57. Melalui analisis komparatif ini peneliti dapat memadukan antara teori satu dengan teori-teori yang lain, atau mereduksi bila dipandang terlalu luas Sugiono, 2012: 93. Metode ini dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dicapai yaitu untuk mengetahui berbedaan dua variabel yaitu hasil belajar IPS Terpadu dengan perlakuan yang berbeda yaitu penerapan model pembelajaran snowball throwing pada kelas eksperimen dan penerapan model pembelajaran make a match pada kelas.

1. Desain Eksperimen

Penelitian ini bersifat eksperimental semu quasi eksperimental desain dengan pola treatment by level design penelitian kuasi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu, namun pada variabel moderator kecerdasan adversitas digunakan pola treatment by level design karena dalam hal ini hanya model pembelajaran yang diberi perlakuan terhadap hasil belajar. Bentuk penelitian ini banyak digunakan dibidang ilmu pendidikan atau penelitian lain dengan subjek yang diteliti adalah manusia Sukardi, 2003: 16. Random sampling digunakan untuk menentukan sampel, pada penelitian ini kelas VII.2 melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran snowball throwing sebagai kelas eksperimen, sedangkan kelas VII.3 melaksanakan pembelajaran make a match sebagai kelas kontrol. Dalam kelas eksperimen maupun kelas kontrol terdapat siswa yang memiliki kecerdasan adversitas tinggi sedang dan rendah, hanya dalam penelitian ini siswa yang memiliki kecerdasan adversitas rendah diabaikan sehingga peneliti hanya fokus pada siswa yang memiliki kecerdasan adversitas tinggi dan rendah saja. Desain penelitian digambarkan sebagai berikut. Model Pembelajaran A Kecerdasan Adversitas B Variabel Eksperimen Variabel Kontrol Snowball throwing Make a match Quitter Hasil belajar Hasil belajar IPS Terpadu IPS Terpadu Climber Hasil belajar Hasil belajar IPS Terpadu IPS Terpadu Gambar 4. Desain Penelitian

2. Prosedur Penelitian

Prosedur ini terdiri dari dua tahap, yaitu pra penelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut.

a. Pra Penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada pra penelitian adalah sebagai berikut. 1. Mengadakan observasi langsung kesekolah tempat diadakannya penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan ditetapkan sebagai populasi dan sampel penelitian. 2. Melakukan wawancara dengan guru untuk mendapatkan informasi mengenai sistem pembelajaran yang ditetapkan di kelas VII yang akan diteliti. 3. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan teknik cluster random sampling. 4. Membuat angket untuk medapatkan data kecerdasan adversitas. 5. Membuat perangkat pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Silabus dan menyiapkan soal dan jawaban untuk kelas kontrol make a match.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Peneliti mengajar pada dua kelas yaitu kelas eksperimen dengan model pembelajaran snowball throwing dan kelas kontrol dengan menerapkan model pembelajaran make a match yang masing-masing direncanakan sebanyak 7 kali pertemuan. Peneliti juga membuat instrument evaluasi yaitu post-test untuk mengukur hasil belajar siswa. Peneliti menyebarkan angket kecerdasan adveristas untuk mendapatkan data tingkat kecerdasan adversitas yang dimiliki masing-masing siswa. Berikut adalah langkah pembelajaranya.

1. Kelas Esperimen Snowball throwing

a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan motivasi agar siswa bersemangat untuk belajar. b. Guru menerangkan sedikit materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran. c. Guru memancing siswa untuk kreatif bertanya tentang materi yang belum mereka pahami. d. Guru menginstruksikan siswa untuk membuat soal dari materi yang baru saja disampaikan, dan masing-masing siswa membuat satu soal tanpa jawaban yang dibuat dikertas selembar dan digulung sehingga berbentuk seperti bola.

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP DENGAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ANTARA TEKNIK PEMBELAJARAN TALKING STICK DENGAN MAKE A MATCH PADA MATERI GAYA

0 40 54

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN MAKE A MATCH DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN ADVERSITAS PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 6 METRO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 18 100

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU KELAS I A SD NEGERI I METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 9 71

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) DAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN ADVERSITAS KELAS XII IPS SMA NEGERI 2 GADINGREJO TAHUN P

0 10 97

STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DAN THINK PAIR SHARE DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN ADVERSITAS TERHADAP MATA PELAJARAN IPS TERPADU PADA SISWA KELAS VIII SMP MIFTAHUL ULUM PAMPANGAN TAHUN PELAJARAN 20

0 9 19

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DAN TIPE SNOWBALL DRILLING DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 9 95

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA SMP NEGERI 1 KASUI KELAS VIII SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

0 24 76

STUDI PERBANDINGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING CHIPS DAN TIPE MAKE A MATCH DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR

1 11 105

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DAN TALKING STICK DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP TERHADAP MATA PELAJARAN

0 6 85

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 2 WAY KENANGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 90