Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
3 pasangan suami istri yang telah terikat dalam tali perkawinan tidak bisa
mewujudkan keluarga yang sakinah mawadah warahmah tersebut.Realita di masyarakat banyak juga pasangan yang telah terikat sebagai suami istri
menjalani kehidupan rumah tangga mereka dengan tidak harmonis, sehingga berakhir dengan perceraian.
Allah telah menetapkan talak sebagai obat untuk perselisihan kekeluargaan ketika obat selainnya tidak bermanfaat. Orang-orang Barat sejak
dahulu kala telah mencela Islam atas perintah talak. Mereka menganggap ini sebagai dasar bahwa Islam merendahkan kekuatan perempuan dan kesucian
pernikahan.
4
Agama Islam membolehkan suami istri bercerai, karena alasan- alasan tertentu, kendatipun perceraian itu sangat dibenci Allah. Sebabnya
adalah karena akibatnya tidak hanya akan dialami oleh suami istri, terutama istri, bersangkutan, tetapi juga oleh anak-anak kalau telah ada dan keluarga
belah pihak.
5
Padahal sesungguhnya Islam bukanlah agama pertama yang memerintahkan talak. Telah datang pula perintahnya pada agama Yahudi. Hal
itu diketahui sejak zaman dahulu.Karena sesungguhnya Islam telah datang dengan aturan yang menjamin hak-hak dan kemuliaan masing-masing suami
istri, seperti kedudukan selamanya dalam setiap sesuatu yang membawa kebaikan kondisi kemasyarakatan. Oleh karena itu, Islam tidak menjadikan
dasar perceraian sebagai alat untuk mempermainkan kesucian pernikahan dan
4
Ali Yusuf As- Subki, “Fiqih Keluarga, Pedoman Berkembang dalam Islam”, Sinar Grafika
Offser, 2010, Cet. 1, hal. 330
5
Mohammad Daud Ali, “Hukum Islam dan Pengadilan Agama”, Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2002, Cet. 2, hal. 102-103
4 tiadanya ketentraman kehidupan keluarga, seperti yang telah dilakukan oleh
orang-orang Barat ketika mereka memperbolehkan talak.
6
Perceraian merupakan solusi terakhir untuk melepaskan diri dari kesulitan yang dihadapi oleh salah seorang pasangan suami istri yang tidak
kuat dan tidak puas atas perkawinan yang mereka jalani. Tatkala pasangan suami istri sudah tidak harmonis lagi dan tidak
menemui titik temu di antara mereka yang hanya dapat dipecahkan melalui sidang pengadilan maka perceraian adalah jalan untuk memutuskan hubungan
suami istri yang sah. Apabila perceraian itu hendak dilakukan seharusnya dilakukan cara-cara yang baik sehingga tidak terjadi permusuhan di kemudian
hari Q.S. Al-Thalaq ayat 2 mengandung perintah bagi pasangan suami istri yang ingin melakukan perceraian, diharapkan bagi keduanya untuk berpisah
dengan cara yang baik sesuai dengan norma hukum yang berlaku. Masalah talak menjadi hak suami telah disepakati para ulama, karena
khitab atau pelaku talak dalam ayat al-Quran selalu lelaki jadi pelaku hukum talak pun tentu pihak suami.
7
Hak talak ini dapat digunakan untuk menjadi jalan keluar bagi kesulitan yang dihadapi dalam melangsungkan situasi rukun
damai dalam kehidupan runah tangga. Rumah tangga yang dibangun melaui akad nikah harus dilandasi dengan rasa cinta kasih antara mereka sulit
6
Ali Yusuf As- Subki, “Fiqih Keluarga, hal. 331
7
Ahmad Kuzari , “Nikah Sebagai Perikatan’, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1995, Cet.
1, hal. 118-119
5 dipulihkan, tetapi yang ada kemudian hanya benci-membenci, terbukalah
pintu yang memberi hak talak ini kepada suami.
8
Al- Qur‟an menggambarkan beberapa situasi dalam kehidupan suami
istri yang menunjukan adanya keretakan dalam rumah tangga yang dapat berujung pada perceraian. Keretakan dan kemelut rumah tangga itu bermula
dari tidak berjalannya aturan yang ditetapkan Allah bagi kehidupan suami istri dalam bentuk hak dan kewajiban yang mesti dipenuhi kedua belah pihak.
Allah menjelaskan beberapa usaha yang harus dilakukan menghadapi kemelut tersebut agar perceraian tidak sampai terjadi. Dengan begitu Allah
mengantisipasi kemungkinan terjadinya perceraian dan menempatkan perceraian itu sebagai alternative terakhir yang tidak mungkin dihindarkan.
9
Dalam ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia perceraian hanya bisa dilakukan jika memiliki alasan yang kuat dan dibenarkan untuk
mengajukan perceraian. Adapun alasan-alasan perceraian yang dibenarkan menurut pasal 19
PP Nomor 9 tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan adalah:
a. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, pemadat, penjudi,
dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan. b.
Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 tahun berturut-turut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain di luar
kemampuannya.
8
Kuzari , “Nikah Sebagai Perikatan’, hal. 118-119
9
Amir S yarifuddin, “Hukum Perkawinan Islam di Indonesia,Antara Fiqih Munakahatdan
Undang- undang Perkawinan”, Jakarta: Prenada Media, 2006, Cet. 2, hal. 190
6 c.
Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 lima tahun atau hukuman yang berat setelah perkawinan berlangsung
d. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiyaan berat yang
membahayakan pihak lain. e.
Salah satu pihak mendapatkan cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami atau isteri.
f. Antara suami dan isteri terus menerus terjadi perselisihan dan
pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga.
Sedangkan menurut pasal 116 Kompilasi Hukum Islam ditambah dengan:
a. Suami melanggar taklik talak b. Peralihan agama murtad yang menyebabkan terjadinya ketidakrukunan
dalam rumah tangga. Namun demikian berdasarkan data yang diperoleh di Pengadilan
Agama Jakarta Selatan. Ternyata sebab-sebab perceraian terjadi karena adanya pengaruh facebook dan sms. Perceraian adalah permasalahan dari
sekian banyak masalah yang ada di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Perselingkuhan merupakan suatu penyakit moral, sebagai tren jejaring
sosial baru, pasti punya sisi negatif. Tidak menyangka memang, tapi sudah tidak mengagetkan lagi, karena waktu HP mulai muncul dan menjadi
kebutuhan di masyarakat, sudah banyak cerita bagaimana HP bisa
7 “memperlancar” perselingkuhan. Sekarang via Facebook pasti akan lebih
dahsyat lagi.
10
Keistimewaan Facebook dalam memudahkan sosialiasi, menampilkan foto, hingga menyajikan berbagai informasi tentang diri membuat jejaring
sosial ini dicintai oleh orang-orang yang ingin eksis dan suka tampil narsis.
11
Berbagai kelebihan Facebook FB itu ternyata membawa konsekuensi pada cara orang menarik perhatian lawan jenisnya. Malahan, karena tidak
perlu bertatap muka secara langsung, FB kini menjadi tempat yang nyaman untuk saling menarik perhatian lawan jenis.
12
Kemajuan teknologi atau jejaring social Facebook jadi andil besar perselingkuhan.contohnya,
maraknya situs pertemanan yang bisa disalahgunakan untuk mencari pasangan selingkuh.
13
Dalam hukum Islam dan perundangan-undangan jarang sekali kita mendapatkan kata-kata perselingkuhan, apalagi perselingkuhan lewat
Facebook dan Sms. Memang sulit bagi hakim pengadilan untuk memutuskan apakah seorang telah melakukan perselingkuhan lewat Facebook dan Sms
10
Selingkuh Via Facebook, http:selingkuh-via-facebook
Diakses pada tanggal 10 November 2011
11
Fenomena Facebook Dampaknya, http:suarakotaprobolinggo.com Diakses pada tanggal11 November 20011
12
Facebook Jadi Saran Baru Menggaet Pasangan, http:health.kompas.com Diakses pada tanggal 11 November 2011
13
Angka Cerai Tembus 1.400 Kasus, http:www.radartegal.com. Diakses pada tanggal 12 November 2011
8 atau tidak dengan bukti-bukti yang kuat atau dengan pengakuan si pelaku
sendiri. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis sangat tertarik
untuk mengetahui lebih jauh bagaimana tinjauan hukum Islam tentang perceraian karena pengaruh facebook dan sms dan praktek penyelesaiannya di
Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Maka ini menjadi persoalan yang menarik menurut penulis, karena itu persoalan tersebut akan penulis teliti dalam
bentuk skripsi dengan Judul : Perselingkuhan Melalui Facebook dan Sms Sebagai Penyebab Perceraian Studi Analisis Pada Putusan Pengadilan
Agama Jakarta Selatan. B.
Pembatasan dan Perumusan Masalah 1.
Pembatasan Masalah
Penyelesaian-penyelesaian perceraian yang dilaksanakan oleh Pengadilan Agama mempunyai banyak alasan yang melatarbelakanginya, seperti faktor
ekonomi, adanya pihak ketiga, penganiyaan dan lain sebagainya. Hal tersebut sangat mempengaruhi agar pihak yang bersangkutan dapat melakukan
perceraian. Dengan banyaknya alasan-alasan perceraiaan tersebut, maka penulis membatasi pada kasus pengaruh facebook pada perselingkuhan
terhadap dampak perceraian. Agar penelitian ini lebih akurat dan terarah sehingga tidak menimbulkan masalah baru serta pelebaran secara meluas
maka penulis membatasi pembahasan ini pada masalah Perselingkuhan Melalui Facebook dan Sms Sebagai Penyebab Perceraian di Pengadilan
Agama Jakarta Selatan.
9