Subjek Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

a. Aliran Behavioristik Tingkah Laku Pandangan tentang belajar menurut aliran tingkah laku, tidak lain adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon, atau dengan kata lain, belajar adalah perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon Hamzah, 2008: 7. Menurut teori ini yang terpenting adalah masukan atau Input yang berupa stimulus dan keluaran atau Output yang berupa respon. Menurut Guthrie bahwa tingkah laku manusia itu dapat dirubah. Tingkah laku baik dapat diubah menjadi buruk dan sebaliknya, tingkah laku buruk dapat dirubah menjadi baik. Sedangkan menurut Watson ia mengartikan bahwa pengubahan tingkah laku dapat dilakukan melalui latihanmembiasakan mereaksi terhadap stimulus-stimulus yang diterima Siregar, 2014: 26-27. Jadi, teori belajar menggambarkan bahwa belajar adalah pemberian stimulus yang menimbulkan respon sehingga terjadi perubahan dalam diri siswa. Teori behaviorisme dengan memberikan rangsangan stimulus maka siswa akan merespon. Hubungan antara stimulus-respon ini akan menimbulkan kebiasaan-kebiasaan otomatis pada pebelajar. Jadi, pada dasarnya kelakuan anak terdiri atas respon-respon tertentu. Dengan latihan-latihan maka hubungan-hubungan itu akan semakin menjadi kuat Hamalik, 2001: 39. Teori koneksionisme mendasari behaviorisme bahwa tingkah laku manusia pada dasarnya adalah hubungan antara perangsang dan jawaban, belajar adalah pembentukan stimulus respon sebanyak- banyaknya, pembentukan stimulus respon melalui latihan, herbatisme psikologi daya artinya bahwa teori belajar behaviorisme adalah suatu proses belajar dengan stimulus dan respon lebih mengutamakan suatu unsur-unsur kecil, yang bersifat umum, bersifat mekanistis, peranan lingkungan dapat mempengaruhi suatu proses belajar. Berdasarkan pemaparan di atas, model pembelajaran time token maupun model two stay two stray memiliki karakteristik yang berhubungan dengan teori behaviorisme karena dalam teori ini menekankan pada pemberian stimulus untuk menghasilkan respon sebanyak-banyaknya. b. Aliran Konstruktivistik Pembelajaran konstruktivistik adalah pembelajaran yang lebih menekankan pada proses dan kebebasan dalam menggali pengetahuan serta upaya dalam mengkonstruksi pengalaman. Dalam proses belajarnyapun memberi kesempatan pada siswa untuk mengemukakan gagasannya dengan menggunakan bahasa sendiri, untuk berfikir tentang pengalaman yang dialami sehingga siswa menjadi lebih kreatif dan imajinatif serta dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif. Pembelajaran yang mengacu kepada teori belajar konstruktivisme lebih memfokuskan pada kesuksesan siswa dalam mengorganisasikan pengalaman mereka, bukan kepatuhan siswa dalam refleksi atas apa yang telah diperintahkan dan dilakukan oleh guru. Dengan kata lain siswa lebih diutamakan untuk

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY- Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Staytwo Stray (TS-TS) Dalam Meningkatkan Keterampilan Menyimak Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri Pringanom 3 Tahun Ajaran2012/2013

0 2 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY- Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Staytwo Stray (TS-TS) Dalam Meningkatkan Keterampilan Menyimak Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri Pringanom 3 Tahun Ajaran2012/2013

0 2 14

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA Penerapan Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray (Ts-Ts) Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII B SMP N

0 0 14

MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA FITRA YULIA ROZI Guru IPS SMP Negeri 6 Pekanbaru fitriagmail.com ABSTRAK - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS

0 0 12

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS) DENGAN TIPE

0 0 209