Rancangan perlakuan Metode Penelitian

26 Kemudian air gula pasir 1.000 ml dan air jeruk nipis 10 ml ditambahkan sampai menjadi adonan yang mudah dibentuk, tetapi tidak terlalu basah. Adonan kemudian dibentuk menjadi bulatan-bulatan pipih diameter ± 4 cm. Bulatan tersebut kemudian diletakkan pada nampan. Ditutup dengan koran atau lembaran plastik dan diinkubasi selama ± 2 malam agar mikroba tumbuh dan berkembang biak. Adonan yang telah ditumbuhi mikroorganisme dikeringkan dengan cara dijemur oleh bantuan sinar matahari selama ± 2--4 hari. Inokulum yang sudah kering disimpan di tempat yang kering dan sudah siap untuk digunakan.

b. Pembuatan inokulum kapang Rhyzophus sp.

Ampas kelapa yang sudah tidak terpakai direbus hingga mendidih, kemudian ampas kelapa di-press hingga kering dan ditaburi inokulum tempe secukupnya dan diaduk hingga merata lalu dimasukkan ke dalam plastik yang sudah dilubangi sama seperti pembuatan tempe dan inkubasi 2--3 hari pada suhu ruang, hingga kapang tumbuh. Setelah kapang tumbuh dengan padat, ampas kelapa dipotong kecil-kecil ukuran 1 x 5 cm agar waktu penjemuran ampas lebih singkat. Potongan yang sudah kering ditumbuk hingga halus agar siap digunakan.

c. Inokulum Bakteri Bacillus sp.

Kultur bakteri Bacillus sp. yang berumur 24 jam diambil dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 1.000 ml Nutrien Broth, kemudian diinkubasi pada suhu 37 C selama 12 jam di dalam water bath shaker. Setelah diinkubasi starter digunakan untuk membuat inokulum probiotik. 27

d. Pencampuran semua inokulum

Semua inokulum yeast S. cerevisiae, kapang Rhyzophus sp., dan bakteri Bacillus sp. kemudian dicampur dengan menambahkan aquadest steril dan kemudian dikeringkan lagi. Hasil probiotik tersebut berwarna putih yang telah mengandung campuran mikroba yang menguntungkan. Mikroba tersebut berupa yeast S. cerevisiae, kapang Rhyzophus sp. dan bakteri Bacillus sp. penghasil enzim amilase dan selulase. Hasil penelitian Sumardi et al. 2010 b menunjukkan bahwa mikroba tersebut dapat menurunkan populasi bakteri E. coli dan Salmonella sp.

2. Persiapan Kandang

Kegiatan awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pembersihan lokasi kandang sebelum memulai penelitian. Kandang dibersihkan dengan cara membersihkan kotoran pada kandang dan melakukan desinfeksi guna mengurangi gangguan kesehatan pada ayam penelitian. Kandang yang telah dibersihkan dibagi 20 petak sesuai perlakuan penelitian untuk memudahkan dalam pengamatan. Lalu dilakukan dengan pemberian sekat pada tempat ransum, sehingga ransum tidak tercampur. Kandang yang digunakan yaitu sistem kandang panggung dengan setiap kandang cage berisi 2 ekor ayam. Suhu dan kelembapan diukur sebelum memulai penelitian dengan menggunakan thermohygrometer yang diletakan pada bagian tengah kandang yang digantung sejajar dengan tinggi kandang cage teratas. Suhu dan kelembapan diukur setiap hari pukul 07.00, 13.00, dan 17.00 WIB.