24
b. Keuangan
Peranan satuan kerja atau bidang fungsional keuangan merupakan peranan yang sangat menentukan dalam kehidupan perusahaan. Salah satu kegiatan paling
penting dalam manajemen keuangan perusahaan adalah penyusunan laporan keuangan yang biasanya mengambil neraca dan perhitungan laba-rugi perusahaan.
Laporan keuangan sangat bermanfaat dan diperlukan oleh manejemen tertinggi dalam menentukan arah perkembangan perusahaan yang akan datang. Laporan
keuangan perusahaan harus memenuhi ketentuan-ketentuan akuntasi yang berlaku di negara yang bersangkutan. Dalam neraca laba-rugi laporan keuangan, tergambar
jelas berbagai item seperti pendapatan, biaya variable, biaya tunai tetap, penyusutan, laba sebelum bunga dan pajak, pembayaran bunga yang jumlahnya
tetap, laba sebelum pajak, pajak yang dibayar kepada pemerintah, laba bersih, pembayaran dividen kepada para pemodal dan pemilik saham dan laba ditahan.
Seorang manajer keuangan beserta seluruh staf yang menjadi bawahannya, dalam mengelola keuangan perusahaan selalu dihadapkan kepada pengambilan
keputusan yang diarahkan pada pemantapan posisi keuangan perusahaan yang bersangkutan. Keputusan yang menyangkut struktur keuangan, keputusan
perusahaan apakan akan membelian atau menyewa sarana prasarana, pembayaran obligasi, hal-hal yang menyangkut surat-surat berharga dan biaya yang harus dipikul
sebagai salah satu komponen perolehan modal yang semua itu mempunyai dimensi waktu. Sondang P. Siagan, 2004 : 122-123
25
B. Menu 1. Pengertian Menu
Menu berasal dari bahasa Perancis yang berarti kecil atau detail. Menu dapat diartikan sebagai suatu daftar makanan yang bisa dipesan disebuah restoran atau
rumah makan. Menu juga dapat diartikan sebagai daftar makanan yang harus dihidangkan pada suatu pesta atau acara tertentu. Dari kedua definisi tersebut,
menu juga dapat dikatakan sebagai susunan hidangan yang disajikan dalam satu kali makan.
Lembaga Makanan Rakyat telah mengeluarkan pedoman atau dasar penyusunan menu sehari-hari yang disebut “empat sehat lima sempurna.”
Penyusunan empat sehat lima sempurna bertujuan untuk mendapatkan susunan hidangan yang sempurna, untuk memenuhi syarat kesehatan, dan syarat gizi yang
diperlukan. Kemampuan khusus sangat diperlukan untuk mencapai syarat gizi yang telah ditentukan, diantaranya pengetahuan tentang resep masakan, pengalaman
dalam hal memasak, pengetahuan tentang bahan makanan dan sifat-sifatnya, serta susunan gizi dalam makanan. Kenyataannya, masih banyak masyarakat yang belum
mengerti dalam menanggapi dan menerapkan empat sehat lima sempurna. Oleh karena itu, agar penerapannya dapat dimengerti, masyarakat diberi anjuran yang
kedua, yaitu pedoman menu seimbang yang oleh WHO dikenal dengan menu seimbang atau
Well Balance Diet. Marwanti, 2000 : 13-14 Menurut Rizqie Auliana 2001 : 63 menu seimbang adalah menu yang
disusun menggunakan semua golongan bahan makanan dan penggantinya sehingga