110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan implementasi Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran di
SMK Negeri 3 Yogyakarta adalah sebagai berikut: 1. Implementasi Kurikulum 2013 dalam perencanaan pembelajaran di SMK
Negeri 3 Yogyakarta berada dalam kategori sebagian besar terlaksana. Hal ini, ditunjukkan dengan diperoleh nilai rerata mean sebesar 71,27 terletak
pada kelas interval skor
57,5 s.d. 74,75
dengan kategori sebagian besar terlaksana. Namun demikian, pada saat mengimplementasikan Kurikulum
2013 dalam perencanaan pembelajaran di SMK Negeri 3 Yogyakarta para guru masih mengalami beberapa hambatan, diantaranya sebagai berikut: 1
pembagian materi pembelajaran ke dalam jam dan hari efektif sekolah yang masih rumit karena cakupan materi yang terlalu komplek; 2 materi pokok
yang tercantum pada kompetensi dasar tidak runtut; 3 bertambah banyaknya materi yang harus disampaikan kepada siswa; 4 Belum adanya
sosialisasi Kurikulum 2013 untuk kelompok mata pelajaran produktif membuat format RPP Kurikulum 2013 yang dibuat oleh guru masih berubah-
ubah, sehingga menjadikan guru tidak bisa memahami benarsecara utuh RPP sesuai dengan Kurikulum 2013; 5 sebagian besar mata pelajaran
kelompok produktif belum ada silabusnya. 2. Solusi untuk mengatasi hambatan yang terjadi saat mengimplementasikan
Kurikulum 2013 dalam perencanaan pembelajaran adalah: 1 guru menyesuaikan waktujam dan materi yang relevan dengan kondisi yang ada
111
di sekolah; 2 guru juga berkonsultasi dengan Kepala Program Keahlian, Sekretaris Jurusan, maupun dalam forum MGMP dalam penyusunan RPP
maupun dalam memahami dan mengembangkan isi silabus; 3 perlu adanya diklat Kurikulum 2013, contoh RPP kompetensi kejuruan, dan perangkat
lainnya agar memudahkan guru dalam membuat RPP, memodifikasi silabus sendiri, dan menyusun bahan ajar sendiri.
3. Implementasi Kurikulum 2013 dalam pelaksanaan pembelajaran di SMK Negeri 3 Yogyakarta berada dalam kategori sebagian besar terlaksana. Hal
ini, ditunjukkan dengan diperoleh nilai rerata mean sebesar 46,78 terletak pada kelas interval skor
37,5 s.d. 48,75
dengan kategori sebagian besar terlaksana. Namun demikian, pada saat mengimplementasikan Kurikulum
2013 dalam pelaksanaan pembelajaran di SMK Negeri 3 Yogyakarta para guru masih mengalami beberapa hambatan, sehingga implementasi
Kurikulum 2013 dalam pelaksanaan pembelajaran belum terlaksana secara optimal. Hal ini, dapat dilihat dari: 1 pelaksanaan pembelajaran
menggunakan pendekatan scientific approach, project based learning, discovery learning masih sulit untuk diterapkan, karena siswa dalam proses
belajar mengajar cenderung tid ak aktif “jalan di tempat” karena lebih senang
bermain HP daripada melakukan kegiatan diskusi; 2 terbatasnya bahan ajar, buku pegangan siswa dan buku pegangan guru; 3 kurangnya fasilitas
di sekolah dalam menunjang pelaksanaan pembelajaran 4 kemampuan dasar yang dimiliki siswa yang berbeda-beda baik pengetahuan,
keterampilan maupun sikap; 5 kesulitan dalam menumbuhkan keberanian dan kemauan siswa.
112
4. Solusi untuk
mengatasi hambatan
yang terjadi
pada saat
mengimplementasikan Kurikulum 2013 dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu: 1 guru melakukan berbagai pendekatan pembelajaran untuk
menciptakan suasana belajar aktif agar suasana belajar tidak menjenuhkan bagi siswa dan siswa lebih aktif dalam menggali informasi; 2 guru juga
memaksimalkan fasilitas KBM yang ada di sekolah dengan menambah alat peraga atau membuat alat peraga, membuat modulbuku pegangan siswa
secara mandiri agar KBM dapat berlangsung dengan baik. 5. Implementasi Kurikulum 2013 dalam penilaian hasil belajar siswa di SMK
Negeri 3 Yogyakarta berada dalam kategori sebagian besar terlaksana. Hal ini, ditunjukkan dengan diperoleh nilai rerata mean sebesar 47,41 terletak
pada kelas interval skor
40 s.d. 52
dengan kategori sebagian besar terlaksana. Namun demikian, pada saat mengimplementasikan Kurikulum
2013 dalam penilaian hasil belajar siswa di SMK Negeri 3 Yogyakarta para guru masih mengalami beberapa hambatan, sehingga implementasi
Kurikulum 2013 dalam penilaian hasil belajar siswa belum dapat dilaksanakan secara maksimal, ini dapat kita ketahui dari: 1 keterbatasan
waktu dalam mengamati setiap siswa sehingga tidak dapat memberikan penilaian sikap secara tepat terhadap masing-masing anak; 2 belum
mengenal secara menyeluruh terhadap tiap-tiap nama siswa membuat guru mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian sikap dan penilaian
keterampilan secara benar dan adil. 3 masih ada siswa yang tidak mengikuti kegiatan praktikum, pembuatan laporan, gagal dalam kegiatan
praktikum serta tidak hadirnya siswa dalam kegiatan praktikum sehingga menjadi hambatan guru dalam melakukan kegiatan penilaian kepada siswa;
113
4 guru juga masih belum memahami model penilaian dalam Kurikulum 2013 serta aspek-aspek yang masuk dalam penilaian di Kurikulum 2013.
6. Solusi untuk
mengatasi hambatan
yang terjadi
pada saat
mengimplementasikan Kurikulum 2013 dalam penilaian hasil belajar siswa yaitu diantaranya: 1 guru mengelompokkan siswa dalam 4 kelompok besar
sangat baik, baik, cukup baik dan kurang baik di setiap kegiatan pembelajaran sehingga hal ini dirasa sangat membantu guru dalam kegiatan
penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan; 2 dalam kegiatan penilaian guru juga dibantu dengan penilaian individu antarteman siswa, kolaborasi
penilaian dengan guru lain, penambahan tugas oleh guru untuk siswa; 3 guru memberikan tambahan waktu untuk kegiatan praktikum susulan maupun
ulangan susulan atau remidial bagi siswa yang belum bisa mencapai batas KKM.
7. Secara keseluruhan, implementasi Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran di SMK Negeri 3 Yogyakarta dapat dinyatakan sebagian besar
terlaksana, hal ini ditujukan dengan diperoleh nilai rerata mean sebesar 165,47 terletak pada kelas interval skor 135 s.d. 175,5 dengan kategori
sebagian besar terlaksana.
B. Implikasi