5
pendidikan sekolah pada khususnya. Sesuai dengan materi uji publik Kurikulum 2013, bahwa Kurikulum 2013 yang diterapkan pada jenjang SMASMK ditujukan
untuk kelas X terlebih dahulu. Penerapan Kurikulum 2013 pada SMK Negeri 3 Yogyakarta sudah
berjalan selama dua semester. Dalam pra observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, didapatkan hasil bahwa, pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum
2013 dapat dilakukan dengan baik walaupun ada beberapa kendala yang dialami oleh para guru. Sebagian guru menyebutkan bahwa Kurikulum 2013 mudah
untuk diterapkan, lebih baik dan efektif untuk digunakan, namun ada guru menyebutkan bahwa Kurikulum 2013 kurang pas apabila diterapkan pada mata
pelajaran bersifat praktek karena pelajaran praktek sulit diterapkan dengan metode pembelajaran scientific approach, project based learning, discovery
learning. Selain itu, guru juga mengungkapkan bahwa pemahaman guru terhadap esensi Kurikulum 2013 masih kurang sehingga penerapan dalam kelas
kurang maksimal. Sosialisasi dan pelatihan yang belum maksimal membuat para guru hanya melaksanakan Kurikulum 2013 menurut apa yang mereka ketahui
saja. Jadi, dapat diketahui bahwa pelaksanaan Kurikulum 2013 belum optimal, karena guru sebagai pelaku kebijakan belum sepenuhnya memahami Kurikulum
2013 secara maksimal. Atas dasar kenyataan tersebut, hal inilah yang mendorong penulis untuk
mengkaji dan meneliti, sehingga penulis mengangkat tema:
“Implementasi Kurikulum 2013 dalam Proses Pembelajaran di SMK Negeri 3 Yogyakarta”
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, penulis mencoba mengidentifikasi permasalahan yang dapat dimunculkan dari judul yang penulis pilih dalam
6
kaitannya dengan implementasi Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran di SMK Negeri 3 Yogyakarta, diantaranya sebagai berikut:
1. Kurangnya kesiapan guru kelompok mata pelajaran produktif di SMK Negeri 3 Yogyakarta dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013.
2. Kurangnya pemahaman guru kelompok mata pelajaran produktif di SMK Negeri 3 Yogyakarta dalam penilaian hasil belajar siswa berbasis Kurikulum
2013. 3. Kurangnya pemahaman guru kelompok mata pelajaran produktif dalam
penyusunan RPP berbasis Kurikulum 2013. 4. Sosialisasi dari pemerintah kepada guru tentang penyelenggaraan Kurikulum
2013 yang belum merata. 5. Pengadaan sarana dan prasarana guna menunjang penerapan Kurikulum
2013 di SMK Negeri 3 Yogyakarta yang masih terbatas. 6. Metode pembelajaran pada Kurikulum 2013 yang masih sulit untuk
diterapkan oleh seluruh guru kelompok mata pelajaran produktif dalam kegiatan belajar mengajar.
7. Hasil implementasi Kurikulum 2013 yang masih sangat diragukan. 8. Adanya hambatan-hambatan yang dialami oleh guru pada saat
mengimplementasikan Kurikulum 2013 di SMK Negeri 3 Yogyakarta? 9. Adanya upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang terjadi pada
saat mengimplementasikan Kurikulum 2013 di SMK Negeri 3 Yogyakarta.
C. Batasan Masalah
Pada penelitian ini, pembatasan masalah dimaksudkan untuk lebih memfokuskan permasalahan yang akan dibahas untuk mendapatkan tingkat
7
kedalaman penelitian secara maksimal sehingga pembahasannya dapat terarah dan tepat mengenai sasaran. Selain itu, peneliti melakukan pembatasan masalah
dalam penelitian ini dikarenakan Kurikulum 2013 memiliki permasalahan yang begitu kompleks sehingga pro kontra indikasi keberhasilannya sangat menarik
untuk diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan mengungkap implementasi
Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran di SMK Negeri 3 Yogyakarta yang meliputi:
1. Perencanaan pembelajaran, dalam hal ini yang menjadi fokus peneliti adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang disusun oleh guru dalam
implementasi Kurikulum 2013. 2. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam implementasi
Kurikulum 2013. 3. Penilaian hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru dalam implementasi
Kurikulum 2013. 4. Hambatan yang terjadi serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi
hambatan dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran di SMK Negeri 3 Yogyakarta.
D. Rumusan Masalah